PREDESTINASI
Ayub 40-41, Kol.3 , 13 Agustus 2023
Predestinasi berarti bahwa kita telah dipilih sejak semula. Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika Anda menyadari bahwa Anda telah dipilih dan ditetapkan sebagai anakNya sebelum dunia ini ada ? Bukankah ini berarti bahwa bahkan sebelum kakek kita dilahirkan, kita sudah ada dalam rencana Allah bahwa kita akan hidup dalam suatu zaman tertentu, dan bahwa pada saat tertentu dalam hidup kita, misalnya saat kita remaja atau saat kita menghadiri kebaktian Natal, kita membuat keputusan untuk percaya pada karya penebusan Kristus, dan itu semua terjadi karena pilihan Tuhan, bukan semata-mata keputusan kita ? Dan pilihanNya sudah ditetapkan sejak semula.
Lalu, apa akibat dari “dipilih sejak semula” ini terhadap pemahaman kita ? Apakah ini berarti kita tidak memiliki kehendak bebas ? Apakah keputusan kita bukanlah keputusan yang murni karena sudah ditentukan sejak semula ? Dengan kata lain, apakah ini berarti bahwa Allah tidak adil karena ada yang dipilih dan ada yang tidak ? Dengan demikian, apakah kita tidak perlu terlalu berusaha dalam menceritakan karya penebusan Kristus, karena pada akhirnya hasilnya bukanlah kita yang menentukan ? Apakah ini logis ?
Penyataan Rasul Paulus tentang “ditetapkan sejak semula” seharusnya ditempatkan dalam konteks kuasa dan pengetahuan Allah yang tidak terikat oleh garis waktu. Alam semesta dan manusia diciptakan dalam ruang dan waktu, sedangkan keberadaan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Artinya, segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan pribadi kita, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Allah ada sebelum waktu ada, Allah hadir dalam sejarah kehidupan manusia selama waktu ada, dan Allah tetap ada setelah waktu tidak lagi ada.
Itulah sebabnya bahkan peristiwa kecil dan rinci seperti “jatuhnya sehelai rambut kita” terjadi berdasarkan kehendak dan pengetahuan Allah. Oleh karena itu, setiap helai rambut kita terhitung oleh Allah, dan tidak ada yang terlupakan olehNya. Jadi, janganlah takut, karena kita lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Jadi, kesimpulannya, pemahaman tentang kuasa dan pengetahuan Allah yang ada sebelum waktu ada, tentu saja akan menghasilkan akibat bahwa “ditetapkan sejak semula” adalah konsekuensi yang wajar dari kuasa dan pengetahuan Allah. Ini tidak memiliki hubungan dengan kehendak bebas kita, yang merupakan tanggung jawab kita sebagai makhluk yang hidup dalam dimensi ruang dan waktu. (DD)
Questions :
1. Apa arti sebenarnya dari predestinasi ? Apa akibatnya jika kita percaya pada predestinasi ?
2. Mengapa kita “ditetapkan sebelum dunia dijadikan” ? Apa maksudnya sebenarnya ?
Values :
Sebagai warga kerajaan, kita seharusnya bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita buat, karena Sang Raja memberikan kehendak bebas kepada kita
Hanya berdoa tanpa melakukan usaha sebenarnya adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab bagi orang beriman
“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya (Efesus 1:4-5)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar