H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 29 April 2024

Renungan Jangan Khawatir

 

JANGAN KHAWATIR 

Yosua 23-24 , 28 April 2024


Pada 11 Agustus 2014, seorang aktor dan komedian Hollywood asal Amerika Serikat, Robin Williams meninggal dunia pada usia 63 Tahun. Dikutip dari History.com, selasa 11 Agustus 2020, actor pemenang penghargaan Oscar itu diketahui meninggal karena gantung diri dirumahnya di Paradise Cay, California. Pada tahun sebelum kematiannya, Williams mengalami lonjakan rasa takut dan cemas, depresi, dan insomnia yang tiba-tiba dan berkepanjangan, yang semakin parah, termasuk kehilangan ingatan, paranoia, dan delusi. Ternyata ia memiliki penyakit neurodegenerative yang diderita sehingga menggerogoti kemampuan Robin di bagian memori/otak. Sebelum kematiannya, ia mengalami kekhawatiran atau ketakutan yang begitu besar karena sulit menghafal teks untuk lawakannya. Rasa cemas dan takut akan ketidakmampuannya itu membuatnya putus asa sehingga memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Sikap kuatir atau cemas menghasilkan sikap sensitive yang agresif pada manusia. Firman Tuhan di dalam 1 Yohanes 4:18 berkata : “Di dalam kasih tidak ada ketakutan : kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih”. Bentuk “hukuman” yang dimaksud adalah batin yang tidak pernah tenang, sehingga tidak mampu memproduksi ucapan dan tindakan kasih dalam hidup. Kita boleh cemas tentang hari esok, tetapi seharusnya proporsional saja dan tidak berlebihan. Setiap orang pasti mengalami persoalan, tekanan dan pergumulan dalam hidupnya. Ingat, ada orang yang mati karena kecemasan atau ketakutan yang berlebihan dalam hidupnya. Karena itu seseorang atau sekelompok orang yang hidup dalam ketakutan, menghasilkan perilaku yang sewenang-wenang, kasar, berpikir negative tentang orang lain, iri hati dan menghalalkan segala cara.

Jangan kamu kuatir akan hari besok, akan masa yang akan datang. Janganlah cemas akan masa depan, bagaimana engkau akan hidup tahun depan, atau ketika engkau sudah tua, atau apa yang kau tinggalkan nanti. Sama seperti kita tidak boleh bermegah akan hari esok, begitu pula kita tidak boleh kuatir akan hari esok, atau apa yang bakal terjadi nanti. Hadapi hidup ini bersama Yesus yang penuh kasih dan setia, jangan bimbang dan khawatir, tetap percaya pada pertolonganNya. Ketika kita menyadari betapa Allah mengasihi kita, hal ini yang akan membebaskan kita untuk menetapkan prioritas kita yaitu mencari dahulu kerajaanNya dan kebenaranNya. Amin. (AU)

 

Questions :

1. Mengapa Yesus melarang kita khawatir akan hari esok ? Diskusikan !

2. Bagaimana cara menghilangkan kekhawatiran dalam hidup kita ? Diskusikan !

 

Values :

Sama seperti kita tidak boleh bermegah akan hari esok, begitu pula kita tidak boleh kuatir akan hari esok, atau apa yang bakal terjadi nanti.

 

“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:34)”

 

 

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5:7 TB)







2 komentar:

  1. Sama seperti kita tidak boleh bermegah akan hari esok, begitu pula kita tidak boleh kuatir akan hari esok, atau apa yang bakal terjadi nanti.

    BalasHapus
  2. “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:34)”

    BalasHapus