H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 20 Juli 2024

Renungan Hukum Taurat Bukan Pembebas

 

 HUKUM TAURAT BUKAN PEMBEBAS

1 Tawarikh 7 , 20 Juli 2024

Apa arti “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat ? Ayat bacaan hari ini menekankan kepada kita bahwa ada sifat dosa asal yang ada di dalam setiap manusia. Sifat pemberontak yang diwariskan dari Adam. Dan pada umumnya umat manusia berpikir bahwa sifat dosa ini bisa dihilangkan dengan Agama. Apakah benar demikian ?

Memang benar Agama dengan segala ritual dan hukumnya bisa mengatur perilaku manusia. Namun sifat dosa manusia yang berakar di setiap hati manusia adalah ibarat sifat buas yang ada di dalam diri binatang. Jika kita punya binatang buas atau anjing galaj, kita akan membelenggu keganasannya dengan rantai. Maka rantai sangat bermanfaat mencegah keganasan binatang, tetapi tentu saja tidak menghilangkan kebuasannya.

Itu sebabnya rantai ibarat Agama yang bersifat hukum, rantai bukan pembebas. Agama hanya melatih dan membatasi bukan membebaskan keganasan sifat dosa yang ada di dalam diri manusia. Bilamana rantai terlepas, maka keganasan binatang buas muncul kembali, bahkan seringkali lebih galak dan ganas karena tak lagi terkendali.

Demikian juga dengan sifat dosa yang ada di dalam diri manusia. Jika kekang Agama atau hukum tak lagi ada dan jika tak ada lagi pengawasan, ataupun tak ada lagi ancaman akan hukuman, maka sifat asli dosa akan menampakkan diri.

Kristus datang untuk membebaskan atau memerdekakan umat manusia dari sifat dosa yang menguasai hidup manusia. Hukum Taurat atau hukum Agama hanya ibarat rantai pada binatang buas yang hanya menjinakkan sementara.

Yesus Kristus datang untuk merubah dari dalam yaitu melenyapkan sifat dosa yang ada di dalam hati manusia. Ia mengubahkan paradigma manusia, jika awalnya motif hati manusia berpusat pada keuntungan diri sendiri, maka kemudian terjadi perubahan, kepada kualitas “manusia baru” yang hidupnya berpusat kepada anugerah Tuhan. Sehingga dampaknya manusia lebih mengasihi orang lain, dan siap berkorban bagi sesama. (DD)

 

Questions :

1. Apakah fungsi hukum Taurat ?

2. Mengapa sifat dosa tak bisa dilenyapkan dengan hukum Taurat ?

 

Values :

Warga Kerajaan hidupnya tidak berpusat pada diri sendiri tetapi berpusat kepada kasih Kristus.

 

“Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab : “Tidak ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat (Galatia 2:16)”

 

 

Hukum mendisiplin dari luar, kasih merubah dari dalam, setiap orang dapat melakukan perbuatan baik tanpa terpaksa bila telah mengenal kasih Kristus.







2 komentar: