H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 02 September 2024

Renungan Pertobatan Radikal

 

PERTOBATAN RADIKAL 

Kisah Para Rasul 9:19-31 , 2 September 2024

Kita sering memaknai kata radikal secara negatif. Padahal, radikal artinya mengakar / sampai ke akar. Dengan pengertian ini, seharusnya setiap anak Tuhan radikal dalam mencintai Tuhan.

Rasul Paulus mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Hal itu berdampak besar dalam hidupnya, setelah disembuhkan oleh Tuhan melalui Ananias, saat itu juga dia memberitakan Yesus sebagai Anak Allah (20). Saulus tentu sudah tahu konsekuensi yang akan ditanggung olehnya. Bahkan konsekuensi tersebut langsung dirasakan olehnya, yakni orang-orang Yahudi mengincarnya dan ingin membunuhnya (23). Di lain pihak, murid-murid Tuhan juga mencurigainya serta tidak mempercayainya.

Akan tetapi, meskipun dia tahu betul resiko yang akan dia hadapi, dia dengan berani mengabarkan Injil Tuhan. Dari hal ini, kita belajar bahwa Tuhan dapat mengubah kehidupan seseorang secara radikal. Saulus yang dahulu “radikal” dalam hal kebencian kepada orang Kristen, kini berbalik dan secara radikal menjadi pengikut Tuhan. Bahkan sampai akhir hidupnya, Saulus melayani Tuhan dengan setia. Melalui pelayanannya, Injil Tuhan menyebar secara pesat ke seluruh penjuru dunia.

Pertobatan pasti menghasilkan perubahan. Kata “pertobatan” sendiri mengandung arti berbalik, artinya berputar 180 derajat. Jika dahulu menghadap ke barat, maka kini berputar haluan ke timur. Jika dahulu mengejar dosa dan dunia, kini berputar arah kepada pengejaran terhadap Allah. Namun, selama kita masih hidup di dunia, kita masih bisa jatuh lagi ke dalam pencobaan dan berbuat dosa. Bagaimanapun juga, kita adalah manusia berdosa. Akan tetapi, pertobatan adalah komitmen untuk tidak lagi menikmati dosa. Pertobatan membuat kita sadar tentang dosa, bahkan membenci dosa. Selain itu, pertobatan seharusnya membawa kita menyenangi kehendak Allah dan pekerjaan Allah.

Oleh karena itu, kita perlu mengawasi diri agar pertobatan kita benar-benar menghasilkan perubahan. Adapun perubahan tersebut melingkupi : perubahan pikiran, perubahan tingkah laku, perubahan hati, dan perubahan perkataan. (YGM)





 





Sukses akreditasinya mak !


2 komentar:

  1. Dari hal ini, kita belajar mengenai satu prinsip tentang anugerah bahwa anugerah tidak dapat ditolak (Irrestible grace).

    BalasHapus
  2. Oleh karena itu, kita perlu mengawasi diri agar pertobatan kita benar-benar menghasilkan perubahan.

    BalasHapus