GAYA
HIDUP MELAYANI
Markus
5:21-43, 21 Juni 2025
Dunia
sering menekankan pencapaian pribadi, status social, dan kenyamanan hidup. Gaya
hidup melayani seringkali terlihat sebagai suatu yang asing dan tidak menarik. Yesus
menunjukkan kepada kita bahwa pelayanan adalah inti dari hidup yang bermakna. Gaya
hidup melayani bukanlah tugas sesaat, melainkan sikap hati yang terus-menerus
diarahkan untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, tanpa pamrih dan dengan
kasih yang tulus. Mari kita belajar tentang gaya hidup melayani.
Pertama, melayani dengan karunia yang
diberikan (1 Petrus 4:10). “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan
karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengatur rumah tangga yang
baik dari kasih karunia Allah.” Tuhan telah memberikan kepada setiap orang
percaya karunia rohani yang unik. Karunia ini bukan untuk kepentingan pribadi,
melainkan untuk melayani orang lain dan membangun tubuh Kristus. Gaya hidup
melayani bukan hanya tentang melakukan banyak hal, tetapi menggunakan apa yang
Tuhan sudah percayakan kepada kita untuk menjadi saluran berkat.
Kedua, melayani dengan merendahkan diri
dan mengutamakan orang lain (Filipi 2:3-4). “Dengan tidak mencari kepentingan
sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati
yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi
kepentingan orang lain juga.” Pelayanan yang lahir dari kasih harus didasari
oleh kerendahan hati. Gaya hidup melayani dimulai dari hati yang tidak egois
dan rela mengutamakan kepentingan sesama.
Ketiga, melayani dengan mengikuti teladan
Yesus (Markus 10:45). “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi
banyak orang.” Ayat ini menunjukkan bahwa pelayanan adalah inti dari misi Yesus
didunia. Jika Tuhan sendiri mengambil posisi sebagai hamba, bagaimana mungkin
kita yang adalah pengikutNya tidak mengikuti jejak yang sama ? Pelayanan sejati
menuntut pengorbanan dan Yesus sudah menunjukkan hal itu dengan menyerahkan
nyawaNya.
Gaya hidup melayani bukan sekedar
aktivitas, melainkan cerminan hati yang diubahkan oleh kasih Kristus. Di tengah
dunia yang mementingkan diri sendiri, orang percaya dipanggil untuk menjadi
terang dengan hidup yang melayani. Melalui pelayanan yang rendah hati, setia
dan berlandaskan kasih, kita bukan hanya membawa berkat bagi orang lain, tetapi
juga memuliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. (RJ)
Questions
:
1.
Apakah Anda rela untuk melayani, bahkan
dalam hal-hal kecil dan tidak terlihat ?
2.
Karunia apa yang Tuhan sudah berikan kepada
Anda dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk melayani sesama ?
Values
:
Gaya
hidup melayani bukanlah beban melainkan panggilan mulia untuk hidup seperti
Kristus.
“Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan
menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah Tuhan dan
kamu hambaNya (Kolose 3:23-24 – TB)”
Inti
dari hidup yang bermakna adalah memiliki gaya hidup melayani Tuhan dan sesama.


Inti dari hidup yang bermakna adalah memiliki gaya hidup melayani Tuhan dan sesama.
BalasHapus“Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah Tuhan dan kamu hambaNya (Kolose 3:23-24 – TB)”
BalasHapus