H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 26 Juni 2025

Renungan Lemah Lembut Bukan Lemah Gemulai

 

LEMAH LEMBUT BUKAN LEMAH GEMULAI

Markus 8:1-21, 26 Juni 2025

Jika kita membaca secara keseluruhan Injil Matius pasal 5 sampai pasal 7, bagian ini dikenal sebagai khotbah di Bukit. Khotbah di Bukit merupakan inti dari seluruh ajaran Tuhan Yesus, yang dibuka dengan delapan ucapan bahagia sebagai pernyataan jati diri, sikap dan karakter kita sebagai warga Kerajaan Allah. Dalam hal kelemahlembutan, Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan melalui perkataan, tetapi juga menunjukkan teladan yang sejati melalui tindakanNya.

Tuhan Yesus berkata bahwa orang yang lemah lembut hatinya “akan mewarisi bumi”. Karena keinginan untuk membesarkan dirilah dosa masuk ke dunia ini dan manusia kehilangan kuasa atas bumi ini, yaitu ketika iblis menggoda Hawa untuk makan buah pengetahuan yang baik dan jahat yang dilarang oleh Tuhan. iblis meyakinkan bahwa ketika mereka makan, mereka tidak akan mati tetapi mata mereka akan terbuka dan akan menjadi seperti Allah; mengetahui tentang yang baik dan yang jahat ! (Kejadian 3:4-5). Adam dan Hawa kehilangan kuasa atas bumi ini saat mereka ingin meninggikan diri.

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk bersikap lemah lembut dan rendah hati. Dalam Matius 11:29, Ia berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Kelemahlembutan bukan berarti kelemahan, bersikap lunak, atau tidak tegas. Istilah “lemah lembut” berasal dari kata sifat Yunani praus yang berarti lembut, rendah hati, baik budi, sopan serta mengandung unsur penguasaan diri. Dengan demikian, lemah lembut adalah sikap yang mencerminkan kemampuan untuk mengendalikan kekuatan atau otoritas yang dimiliki, namun memilih untuk tidak menggunakannya demi kebaikan dan damai sejahtera. Sikap inilah yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus saat Ia hendak ditangkap dan disalibkan. Dalam peristiwa tersebut, salah satu menegurnya dan berkata, “Masukkan pedang itu kembali kedalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku ? (Matius 26:52-53).

Amplified Bible mencatat 12 pasukan tersebut bisa terdiri dari sekitar 80.000 malaikat. Jumlah yang sangat banyak ini digunakan untuk membinasakan seluruh umat manusia. Yesus bisa kapan saja meminta pertolongan kepada Bapa tetapi kasih Yesus bagi kita semua dan sikap hatiNya untuk menggenapi kehendak Bapa mencegah Yesus untuk tidak memanggil para malaikat. Inilah bukti sikap lemah lembut yang Yesus miliki, Yesus memiliki kuasa untuk memanggil malaikat tetapi Ia mampu mengontrol diriNya untuk tidak menggunakan kuasa itu. Bagaimana dengan kita jika diberi kuasa ? (RSN)

 

Questions :

1. Teladan apa yang kita bisa pelajari dari kehidupan Yesus mengenai kelemahlembutan ?

2. Bagaimana kita bersikap lemah lembut dalam kehidupan sehari-hari ?

 

Values :

Lemah lembut adalah kekuatan sejati, saat kita mampu bertindak dengan kuasa, tetapi memilih merespons dengan kasih dan pengendalian diri.

 

“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5)”

 

Jawaban lemah lembut meredakan murka, tetapi kata-kata menyakitkan mendatangkan amarah (Amsal 15:1).









2 komentar:

  1. “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5)”

    BalasHapus
  2. Jawaban lemah lembut meredakan murka, tetapi kata-kata menyakitkan mendatangkan amarah (Amsal 15:1).

    BalasHapus