JENIS-JENIS LIMBAH INDUSTRI KAYU
Kayu yang sampai di pabrik langsung disusun sesuai dengan jenisnya agar
memudahkan dalam pengolahan selanjutnya. Kayu diolah sesuai dengan
peruntukannya. Penggergajian kayu dilakukan untuk meningkatkan kualitas kayu.
Budianto (1996) Penggergajian juga berfungsi meningkatkan nilai atau kualitas
kayu dengan cara menghilangkan bagian yang cacat atau membuat sortimen tertentu
yang nilainya lebih tinggi. Ada
yang diolah menjadi kusen, papan dan balok dengan berbagai ukuran. pengerjaan kayu dilakukan dengan mesin –
mesin seperti meja racip, ketam. Pemakaian mesin penggergaji kayu membutuhkan 6
orang yang menjaga kestabilan saat
pemotongan dan yang menggulingkan kayu sebanyak 4 orang.
Kayu yang sudah digergaji
dilakukan lagi proses pengetaman agar permukaan kayu menjadi halus. Dalam proses
penggergajian dan pengetaman diperoleh serbuk gergaji yang dapat diolah kembali
menjadi pupuk sehingga dapat menambah pendapatan industri. Kayu yang sudah
diproses disimpan di dalam gudang dan dilakukan pengawetan agar kayu menjadi
lebih kuat dan tidak mudah busuk.
Limbah yang dihasilkan dalam
aktivitas industry perkayuan sebagian besar merupakan limbah padat berupa
serpihan-serpihan kulit kayu, potongan-potongan kayu berukuran kecil (chips wood) dan serbuk kayu atau
butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu dipotong dengan gergaji. Seperti
terlihat pada gambar di bawah ini, tiap-tiap aktivitas produksi sangat
berpotensi mengeluarkan limbah.
Jenis limbah padat yang
dihasilkan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut :
-
Pada tahap persiapan bahan baku, sebagian besar
limbah padat yang dihasilkan berupa potongan kayu kecil disamping serbuk kayu,
tetapi pada industry pengolahan kayu gelondongan juga akan dihasilkan serpihan
kulit kayu.
-
Pada tahap proses produksi pengemasan produk,
dihasilkan limbah padat berupa potongan-potongan kayu dalam ukuran yang lebih
kecil lagi disamping limbah berbentuk serbuk.
-
Pada tahap pengemasan produk, seandainya ada
produk yang gagal, maka biasanya bagian-bagian tertentu dari produk yang gagal
tersebut dimanfaatkan lagi untuk membuat produk lain yang ukurannya lebih
kecil.
Menurut Haygreen dan Bowyer (1996), ukuran-ukuran limbah kayu ialah:
- Pasahan (shaving), partikel kayu kecil berdimensi tidak menentu yang dihasilkan apabila mengentam lebar atau mengetam sisi ketebalan kayu.
- Serpih (flake) , partikel kayu kecil dengan dimensi yang telah ditentukan sebelumnya yang dihasilkan dalam peralatan yang telah dikhususkan
- Biskit (wafer), serupa serpih dalam bentuknya tetapi lebih besar. Biasanya lebih dari 0,025 inci tebalnya dari 1 inci panjangnya.
- Tatal (chips), sekeping kayu yang dipotong dari satu balok dengan pisau yang besar atau pemukul seperti dengan mesin pembuat tatal kayu pulp.
- Serbuk gergaji (sawdust), dihasilkan oleh pemotong dengan gergaji
- Untaian (strand), pasahan panjang, tetapi pipih dengan permukaan yang sejajar.
- Kerat (sliver), hampir persegi potongan melintangnya, dengan panjang paling sedikit 4 kali tebalnya
- Wol kayu (exelcior), keratan yang panjang, berombak, ramping, juga digunakan sebagai kasuran dalam pengempakan.
Limbah cair dihasilkan pada saat
pencucian kayu dari kotoran-kotoran tanah yang terikut pada tahap persiapan
bahan baku dan sedikit limbah kimia organic (tinner, cat) yang tercecer pada
saat proses finishing. Air limbah pencucian kayu umumnya hanya mengandung tanah
dan tidak mengandung polutan organic, sehingga dapat langsung dibuang ke sungai
tanpa melalui proses pengolahan. Sedangkan limbah kimia yang tercecer misalnya
di lantai, bersama air pencucian lantai di alirkan ke dalam septic tank atau ke
dalam pengolahan limbah domestik.
Mohon informasinya cara mengelola limbah dari proses pengawetan kayu menggunakan zat kimia, seperti boron atau borax. Terima ksih.
BalasHapusterima kasih atas sarannya untuk saat ini pengelolaan limbah yang kami pikirkan masih sekitar serbuk kayu. jika ada kesempatan kami akan memberikan info tentang pengawetan kayu dengan cara alamiah. terima kasih.
Hapus