H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 05 Juli 2012

KLASIFIKASI LIMBAH DALAM INDUSTRI GERGAJI


KLASIFIKASI LIMBAH DALAM INDUSTRI GERGAJIAN (Studi Kasus Industri U. D. Bintang Terang Kabupaten Deli Serdang)


Dosen Pembimbing Kuliah :
Irawati Azhar, S.Hut, M.Si

Disusun Oleh :
Kel. III THH
Ori Yani Yunilda Siregar        081203001
Marcelila Medynda                 081203006
Lensi Mian Sinaga                  081203024
Joapri S Saragih                      081203027
Hendra Putera Tambunan       081203033
Ditha Dwi Cahya                    081203041
Friska Evalina Br Ginting       081203048
                                    




PROGRAM STUDI KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011





PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat (Risnasari, 2008).

Penggergajian adalah suatu unit kegiatan yang merubah log menjadi kayu penggergajian dengan menggunakan alat utama gergaji. Perbedaannya dengan penggergajian kayu adalah alat yang digunakan. Gergaji adalah alat membelah dan memotong kayu yang terbuat dari logam atau campuran logam yang bentuknya pipih dan mempunyai gigi banyak (Harihastuti, 2007). 

           Selanjutnya dapat diolah pada industri sekunder, di proses log yang bermutu rendah meskipun hasilnya tidak banyak, bisa juga kualitasnya baik. Penggergajian merupakan tahap pertama dalam urutan proses pengolahan kayu, kemajuan industri penggergajian mendorong pertumbuhan industri kayu sekunder. Peningkatan kapasitas rill salah satunya adalah kesempurnaan alat produksi dan keterampilan pekerja. Alat produksi misalnya gergaji untuk itu diperlukan saw doctoring yang memadai  (Ruhendi, 1986).

Tingkat kerusakan kayu yang dipungut dan tegakan tinggal akibat kegiatan pemanenan cukup tinggi karena kurang memperhatikan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh, dalam kegiatan pemanenan masih meninggalkan kayu yang seharusnya masih dapat dimanfaatkan (karena ukuran panjang dan diameter yang tidak sesuai permintaan) dan juga kerusakan tegakan tinggal akibat tertimpa pohon yang ditebang. Hal ini menyebabkan terjadimya limbah yang cukup besar dan merupakan indikasi pemborosan sumberdaya hutan. Limbah yang terjadi dari pohon yang ditebang, yaitu berupa kayu sampai dengan diameter 15 cm adalah sebesar 57%, sehingga dolog yang dapat dimanfaatkan dari pohon yang ditebang tersebut hanya sebesar 43%.        Bahri (2007) menyatakan bahwa biomasa sisa pohon tebang yang berasal dari hutan alam yang belum dimanfaatkan adalah sebesar 43,5% yang terdiri dari tunggak, bagian atas bebas cabang, cabang dan ranting serta bontos kayu.

Limbah utama dari industri kayu yang jelas adalah potongan - potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi, hanya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis. Limbah serbuk gergaji dan potongan kayu termasuk dalam limbah organik yang mencakup lebih dari 50% dari total volume kayu yang masuk ke pabrik furnitur (Nuryawan, 2008).

Tujuan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui klasifikasi limbah yang dihasilkan oleh industri penggergajian dan pengolahan limbah tersebut.


ISI

Gambaran Industri U.D. Bintang Terang
            Industri ini mulai berdiri sejak tahun 2008 dan terletak di daerah Binjai Km 13,5. Nama industri penggergajian ini adalah U.D. Bintang Terang. Industri ini sudah bertahan selama 4 tahun dan berdasarkan besarnya industri ini dikategorikan industri sedang, memulai usahanya dengan modal sendiri. Usaha ini lebih mengutamakan papan balok berbagai ukuran dan sedikit membuat perabotan yang dibutuhkan masyarakat misalnya lemari, kursi, dan lain-lain.

Bahan baku usaha ini dimulai dengan membeli pohon-pohon buah yang dimiliki masyarakat sekitar yakni pohon Durian, Cempedak, Lamtoro (petai cina). Apabila di sekitar Binjai tidak terdapat lagi pohon buah (hutan rakyat) yang diinginkan ukurannya maka pemilik akan pergi ke daerah lainnya untuk mencari bahan baku tersebut misalnya daerah sibolangit dan luar Sumatera utara (Riau dan Pekanbaru). 

Berdasarkan tipe gergaji utama yang digunakan industri ini adalah band sawmill, pertimbangannya adalah menggunakan alat ini lebih efisien, praktis , dan lebih mempersingkat waktu dalam pembelahan atau proses produksi kayu. Berdasarkan cara produksi, industri ini menggunakan service sawmill. Berdasarkan fungsi, industri ini tergolong resawing, dan berdasarkan mobilitas industri UD Bintang Terang ini tergolong permanen.  

Proses Produksi
            Pada proses pekerjaan kayu pada umumnya meninggalkan limbah kayu berupa serbuk kayu, serutan kayu dan potongan-potongan kayu. Beberapa hasil studi tentang limbah kayu, terdapat 8 – 13 % sebagai limbah kayu. Limbah kayu tersebut membutuhkan tempat dan apabila semakin bertumpuk akan mengotori lingkungan. Untuk penyelesaian kondisi tersebut pada umumnya dibuang atau dibakar dengan sia-sia.

           Cara pengelompokkan mesin ada 2 cara yaitu berdasarkan produk dan berdasarkan proses. Berdasarkan produk, yaitu mengelompokkan mesin produksi dengan fungsi yang sama, misalnya hasil produk berupa balok dihasilkan oleh satu mesin. Sedangkan berdasarkan proses yaitu mengelompokkan mesin dilihat dari mesin dengan fungsi yang sama, misalnya mesin yang berguna untuk mengamplas dikelompokkan pada satu tempat (Daryanto, 1987).

           Beberapa alat yang dipakai pada industri kayu primer diantaranya gergaji belah dan potong dan mesin ketam/ serut (planner).  Gergaji berfungsi membelah kayu atau log, terdiri dari satu bilah gergaji lingkaran pada satu poros motor penggerak. Sementara mesin ketam berfungsi untuk menghaluskan permukaan sisi kayu, poros pisau terpasang horizontal dengan meja penghantar vertikal (Nuryawan, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar