Dosen Pengasuh :
Arif Nuryawan, S.
Hut, M. Si
Oleh :
Ruth A.L Tobing 081203016
Lensi Mian Sinaga 081203024
Joapri S Saragih 081203027
Lateranita Br
Sembiring 081203040
Friska Simatupang 081203043
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kayu adalah suatu bahan yang
dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah
diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai
batang berupa kayu.
Agar cocok untuk penggunaan dan
pemakaian kayu sebagai bahan bangunan maka pedoman di bawah ini dapat dijadikan
pegangan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Berdasarkan sifat-sifat jenis kayu :
-
Sifat keawetan kayu
-
Sifat kekuatan kayu
-
Sifat-sifat lainnya
- Berdasarkan keadaan permukaan kayu
-
Warna dan pola kayu
-
Ukuran serat dan pori-pori
- Berdasarkan kelas pemakaian kayu
-
Banyak sedikitnya penggunaan suatu jenis kayu
oleh konsumen kayu
-
Dilihat dari kelas keawetan dan kelas kekuatan
jenis kayu yang bersangkutan
Beberapa keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunan adalah :
- Keuntungan
-
Banyak didapat di Indonesia dan bias di daur
ulang lagi ketersediaannya dengan menanam kembali (reboisasi)
-
Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai
kebutuhan dan penggunaannya serta harga yang relative murah
-
Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan
-
Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia
(kecuali bahan kimia yang keras) cukup tinggi atau baik
-
Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang
indah sehingga mempunyai nilai dekoratif yang indah dan baik
-
Kedap suara
- Kerugian/Keuntungan
-
Sifatnya kurang homogen
-
Mudah dipengaruhi oleh iklim atau cuaca
-
Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembapan
tinggi
-
Mudah terserang serangga, jamur, dan cacing laut
-
Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam seperti
: mata kayu dan pecah-pecah
-
Agak mudah terbakar
Berdasarkan ukuran dan penggunaannya, kayu bangunan dapat dibagi menjadi
tiga macam yaitu :
- Kaso dan papan
Kayu ini berpenampang segi empat dengan tebal antara 5-12.5 cm (2-5
inchi) dan lebarnya 10 cm (4 inchi) ke atas. Sortimen jenis ini biasa dipakai
untuk kaso atap rumah (kaso) dan untuk lantai (papan)
- Balok dan gelagar
Kayu ini berpenampang segi empat dengan tebal 12.5 cm (5 inchi) atau
lebih dan lebarnya 20 cm atau lebih. Kayu-kayu ini biasa dipakai sebagai balok
penopang, gelagar jembatan dan bagian-bagian konstruksi lainnya yang menyangga
beban lentur.
- Tiang
Kayu-kayu ini berpenampang bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar
berukuran sekitar 12.5 x 12.5 cm atau lebih.
Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang pengusaha, banker dan kapitan yang
berasal dari tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan
di Sumatera, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih
dari 10.000 orang karyawan. Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat
dengan para kaum terpandang di Medan, diantaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid
serta pejabat-pejabat kolonial Belanda.
Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai Kapitan cina (Majoor der
Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya,
Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat
dihormati dan disegani karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik. Kerajaan
bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank,
dan perusahaan kereta api.
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan praktek yang
dilaksanakan pada gedung bangunan bernuansa China Tjong A Fie Mansion, dapat
diketahui banyak penggunaan kayu pada bangunan tersebut. Tjong A Fie Mansion
terletak di Jln. Jend. A. Yani No.105, Medan. Bangunan ini diberi nama sesuai
dengan nama orang yang memiliki bangunan ini.
Tjong A Fie alias Tjong Fung Nam
lahir pada tahun 1860 di Desa Sung Kow (Mei Xien) daerah Canton, China. Dengan
semangat sebagai pemuda, dia meninggalkan tanah kelahirannya dan dia sampai di
kampung Labun (Belawan) pada tahun 1877, kemudian hidupnya berkembang di Sultan
Deli, dia membangun bisnis grosir.
Setelah melihat kesuksesan yang
diraihnya, pemerintahan Belanda mempercayainya sebagai pegawai pemerintahan
dengan pangkat sebagai letnan, untuk memperhatikan pemerataan social, khususnya
untuk komunitas China. Tjong A Fie kemudian membangun kota Medan dan menjadi
walikota. Tjong A Fie meninggal dunia di Medan pada 4 Februari 1921.
Tjong A Fie Mansion di bangun di
daerah Kesawan pada tahun 1985, di area berukuran 8.000m2,
bangunannya berukuran 5.000 m2. terdiri atas 90 ruangan, terdiri
dari 25 kamar tidur dan 1 ruang kamar mandi. Sisi kanan dan kiri masih punya
sumur dan masih digunakan warga pada saat ini.
Bangunan ini memiliki bentuk
bangunan yang diadaptasi dari desain bangunan China, Eropa, dan Melayu. Kayu
yang digunakan bangunan ini berasal dari kayu Indonesia, dimana kayu ini
selanjutnya akan dikirim untuk didesain sesuai kebutuhan. Pada bagian dalam
bangunan, terdapat furniture dan benda-benda yang terdiri dari kayu. Ada lemari
yang terbuat dari kayu besi yang usianya hamper 110 tahun, hiasan dari akar
kayu mahoni, kursi yang terbuat dari rotan. Lukisan dan plavon yang terdapat
pada bagian altar didatangkan langsung dari China.
Pada bangunan ini juga dapat dilihat
bagian-bagian yang telah mengalami kerusakan, baik kerusakan karena usia
ataupun karena pengaruh perusak kayu (rayap). Bagian sisi ventilasi yang telah
rusak, bagian jendela yang terkena rayap, dan bagian langit-langit bangunan
yang rusak akibat pelapukan bahan kayu yang digunakan.
Sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan pada bangunan bersejarah Tjong A Fie yang beralamat di Jln. Jend. A.
Yani. No. 105, Medan, dengan pengamatan secara langsung diperoleh hasil sebagai
berikut :
- Pintu kayu
Pada bangunan ini pintu yang digunakan ada 2 jenis yaitu pintu sayap
ganda sebagai pintu utama di bagian depan rumah. Pintu sayap ganda ini memiliki
dua daun pintu yang di gantung pada bagian dalam rangka dengan menggunakan
engsel kayu yang menyatu pada pintu yang terletak di bagian atas dan bawah
pintu. Untuk pintu-pintu yang digunakan untuk ruangan-ruangan biasa diguanakan
pintu dengan tipe pintu sayap tunggal dengan menggunakan engsel pintu besi yang
biasa digunakan pada pintu-pintu biasa. Semua pintu yang digunakan terbuat dari
kayu besi. Dibawah ini merupakan gambar pintu kayu sayap ganda.
- Jendela kayu
Jendela yang digunakan pada bangunan ini adalah jendela dengan tipe
jendela sayap ganda. Jendela ini mempunyai daun-daun jendela yang ditempatkan
pada engsel depan atau belakang. Bagian jendela ini dapat dibuka penuh. Untuk
jendela pada lantai satu pada bangunan ini dilengkapai dengan jerajak besi,
sedangkan untuk jendela pada lantai dua hanya dilengkapi dengan daun jendela
saja tanpa ada jerajak lagi. Semua daun jendela terbuat dari kayu besi yang
diimpor dari China. Dibawah ini terlihat jendela pada bangunan Tjong A Fie.
- Tangga Kayu
Terdapat dua tangga dibagian kiri dan kanan bangunan. Keduanya merupakan
tangga dengan tipe tangga dengan pembelokan bordes. Pembelokan pada bordes
kurang dari 900. jumlah anak tangga dihitung mulai dari anak tangga pertama
sampai bordes adalah 17 anak tangga dan dari bordes sampai lantai paling atas
adalah 11 anak tangga.
- Kusen Pintu dan Jendela
Pada daun pintu dan jendela pada dinding, dipasang rangka yang disebut
kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu
memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat
kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada
umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Pada bangunan ini tipe kusen pintu dan
jendela yang digunakan adalah kusen pintu gedung ventilasi melingkar.
- Lantai Kayu
Lantai kayu hanya terdapat pada lantai dua saja. Terbuat dari kayu besi
dengan menggunakan sambungan lidah dan menggunakan alat sambung paku besi.
- Furniture Kayu
Hamper semua furniture yang terdapat pada bangunan ini terbuat dari kayu
besi. Mulai dari meja, kursi, lemari, bingkai lukisan, alat musik (piano), dan
furniture lainnya, terbuat dari kayu. Beberapa alat makan dan alat yang
digunakan sebagai hantaran terbuat dari kayu.
- Penyekat
Penyekat yang digunakan terdapat di lantai satu yang terbuat dari kayu
besi yang diukir sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sekat. Penyekat yang
digunakan menempel pada langit-langit dan lantai bangunan.
Bangunan bersejarah Tjong A Fie ini
sudah berdiri selama 150 tahun atau bias dikatakan bangunan yang sudah berumur.
Dibeberapa bagian mengalami kerusakan akibat serangan rayap misalnya pada pintu
di ruang makan. Rayap menyerang bagian
bawah pintu yang menyebabkan pintu tersebut rusak. Menurut keterangan dari
pihak keluarga yang kebetulan berada disana, pada bagian loteng mengalami
kerusakan kayu yang paling parah diantara kerusakan dibagian rumah lainnya.
Karena pada bagian ini lembap dan gelap sehingga rayap suka tinggal dan
menyerang kayu pada bagian ini.
PENUTUP
Dari kegiatan yang dilakukan kita
dapat mengetahui desain bangunan yang ada pada Tjong A Fie Mansion. Arsitektur
bangunan mengadaptasi dari desain China, Eropa, dan Melayu. Pada bangunan ini,
kita dapat banyak melihat kisah dari keluarga yang terlukiskan dari foto-foto
yang terpampang dalam ruangan-ruangan tertentu. Serta dapat kita lihat juga
berbagai prestasi yang diraih oleh keluarga penghuni rumah ini.
Banyak petuah dan nasihat yang kita
lihat pada pelaksanaan kegiatan ini. Ada yang tersiratkan pada suatu bentuk
lukisan burung, yang memiliki arti kita harus bias hidup dalam keadaan apapun.
Ini menggambarkan semangat juang yang pantang menyerah dalam menjalani setiap
kehidupan. Petuah lain terlihat dari tiket masuknya yang bertuliskan “There on
the earth where I stand, I hold the sky. Success and glory consists not ini I
have gotten but in what I have given”., yang dapat diartikan di bumi tempat aku
berdiri, sukses dan keberhasilan ada bukan pada apa yang saya dapatkan tetapi
pada apa yang saya berikan.
Banguna Tjong A Fie merupakan sebuah
bangunan yang menjadi bangunan unik, dikarenakan bentuk dan desainnya yang
tetap bertahun dari tahun-ke tahun. Keistimewaan bangunan inilah yang membuat
bangunan ini banyak dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, khususnya
masyarakat keturunan asli China, pengunjung yang dating untuk melihat serta
mengagumi bangunan yang kokoh berdiri dengan bahan yang terdiri dari kayu.
Selain itu dapat melihat berbagai peninggalan yang terdapat berbagai
peninggalan yang terdapat pada bagian dalam bangunan untuk sekedar mengetahui
perjalanan hidup orang-orang yang pernah menghuni bangunan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar