PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan sebagai hak asasi manusia
secara tegas di amanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945, di mana dinyatakan
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Di dunia internasional, konstitusi Organisasi Kesehatan
Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa “ Health is a fundamental right”, yang mengandung suatu kewajiban
untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta meningkatkan yang sehat.
Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat
sebagai investasi.
Sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dan pembangunan di segala bidang kehidupan. Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia diperlukan tingkat kesehatan manusia yang optimal.
Oleh sebab itu untuk menjamin kualitas sumber daya manusia dalam segi kesehatan
agar mampu berkompetisi diperlukan suatu perencanaan program kesehatan dan
perlindungan hukum yang memadai.
Pada
awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang
mengatakan bahwa pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan
modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.
Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, di mana
pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan
mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai
perbedaan yang cukup mendalam, karena masing-masing mempunyai latar belakang,
azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula,
meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan
Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Pembangunan
(development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system
sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan
teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan
pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah
proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan
masyarakat.
Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara
dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan
sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus
berkembang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu
yang mutlak harus terjadi dalam pembangunan.
Dengan
demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat,
ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional)
dan mikro (commuinity/group). Makna penting dari pembangunan adalah
adanya kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan diversifikasi.
Kemajuan
ilmu dan teknologi serta kegiatan industri memang telah memberikan sumbangan
positif bagi kehidupan manusia dalam berbagai bidang kehidupan manusia, namun
ada juga hal negatif dari sebuah bentuk kemajuan. Salah satunya dapat di lihat
dalam bidang kesehatan.
Istilah
kesehatan di dalam Undang-undang no.12 tahun 1992, di definisikan sebagai
berikut : ”kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis”
Kesehatan
di anggap sebagai hal penting di dalam hidup manusia, karena jika manusia tidak
sehat atau tidak berdaya maka ia tidak dapat melakukan berbagai aktivitas
sehari-hari. Dapat di mengerti kalau berbagai perubahan yang terjadi dalam
lingkungan fisik dan biologis mempunyai potensi untuk mempengaruhi setiap fase
dari siklus kehidupan.
Lingkungan dalam hal ini mempunyai peran yang besar dalam
menentukan sehat atau tidaknya manusia atau individu. Karena biasanya melalui
lingkungan yang tidak sehat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan
sekarang ini. Walaupun lingkungan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
kesehatan, tetapi lingkungan memiliki arti penting karena sampai batas tertentu
dapat dikendalikan terutama yang di akibatkan oleh ulah atau perbuatan manusia.
Lingkungan
yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat
fisik, mental, sosial, dan spiritual. Lingkungan tersebut mencakup unsur fisik,
biologis, dan psikososial. Berbagai aspek lingkungan yang membutuhkan perhatian
adalah tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan
pemukiman yang sehat, dan lingkungan yang memungkinkan kecukupan ruang gerak
untuk interaksi psikososial yang positif antar anggota keluarga maupun anggota
masyarakat.
Lingkungan
yang kondusif juga diperlukan untuk mendorong kehidupan keluarga yang saling
asih, asah, asuh untuk menciptakan ketahanan keluarga dari pengaruh negatif
pembangunan industri. Beberapa masalah lingkungan biologis yang perlu
diantisipasi adalah pembukaan lahan baru, pemukiman pengungsi, dan urbanisasi
yang erat kaitannya dengan penyebaran penyakit melalui vektor, perubahan
kualitas udara karena polusi, dan paparan terhadap bahan berbahaya lainnya.
1.2
Perumusan Masalah
Kesehatan di anggap sebagai hal penting di dalam hidup
manusia, karena jika manusia tidak sehat atau tidak berdaya maka ia tidak dapat
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.Adapun yang menjadi perumusan masalah
dalam kajian ini adalah sebagai berikut :
1) Apa
saja dampak-dampak negatif sosial pembangunan industri terhadap bidang
kesehatan?
2) Apa saja dampak positif sosial pembangunan
industri terhadap bidang kesehatan?
3) Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap
kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dampak-dampak
Negatif Sosial Pembangunan Industri Terhadap Bidang Kesehatan
Berikut akan di bahas mengenai berbagai
kegiatan kegiatan pembangunan yang menimbulkan dampak penting terhadap
kesehatan lingkungan antara lain :
1. Kegiatan bidang
kesehatan
Kegiatan bidang ini
berpotensi memiliki dampak terhadap kesehatan antara lain berasal dari Rumah
Sakit baik Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit Spesialistik. Sumber pencemar
dari kegiatan ini antara lain sisa operasi dan buangan limbah terinfeksi yang
dapat menularkan penyakit melalui kuman parasit atau vektor. Kegiatan lainnya
seperti laboratorium klinik, mikrobiologi kesehatan, industri farmasi, industri
makanan kesehatan dan alat-alat kesehatan.
2. Kegiatan bidang
industri
Kegiatan bidang industri sering merupakan sumber masalah gangguan terhadap
kesehatan lingkungan. Kegiatan bidang industri, dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain, jenis produk, bahan baku, proses maupun jenis limbah sendiri.
Dengan demikian, kegiatan bidang industri akan mengeluarkan limbah cair, limbah
gas/partikel dan limbah padat.
Menurut World Health Organization, World Bank dan
United Nations Enviromental Program kelompok industri yang
berpotensi menimbulkan bahaya terhadap kesehatan adalah sebagai berikut :
a) Industri Pertanian, Kehutanan, dan Makanan
Kegiatan industri ini
memiliki potensi dampak terhadap kesehatan masyarakat, karena mengeluarkan
limbah dari bahan-bahan kimia dalam proses produksinya. Disamping itu juga
kemungkinan adanya parasit dan mikroba pada limbah industri makanan.
b) Industri Ekstraksi Mineral (tidak termasuk
hidrokarbon)
Penambangan ini
memungkinkan berkembangnya vektor dan parasit pada lubang bekas galian
(“quary”) yang tergenang air, sehingga menimbulkan bahaya terhadap
kesehatan masyarakat.
c) Industri
LogamKegiatan industri ini meliputi besi, metalurgi non-besi, pengerjaan logam yang mengeluarkan bahan kimia lainnya. Limbah berpengaruh secara kronis terhadap kesehatan masyarakat.
d) Industri Energi
Jenis industri ini dapat
dilihat pada kegiatan Pertambangan dan Energi. Dapat mengeluarkan limbah cair, gas, suhu panas
(meningkatkan suhu air laut).
e) Pengolahan
hasil Mineral bukan Logam
Kegiatan industri ini
meliputi antara lain bahan konstruksi, keramik, gelas, dan asbestos. Pengaruh
industri ini adalah gangguan terhadap pernafasan secara kronis.
f) Industri
kimia dan industri yang terkait
Macam industri ini sangat
beragam dari industri bukan bangunan, fotografi sampai biosida. Limbah yang
dihasilkan merupakan bahan kimia berbahaya dan beracun (BBB) yang dapat
menimbulkan dampak kronis maupun akut.
g) Industri
barang logam, Rekayasa dan Kendaraan
Limbah industri ini mengandung logam
berat maupun bahan kimia lainnya yang menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
h) Industri
Tekstil, Kulit, Timber dan Barang Kayu
Limbah industri ini mengandung bahan
kimia yang potensial berpengaruh terhadap perairan dan kesehatan
masyarakat/lingkungan.
i) Industri Kertas dan Produknya,
Percetakan dan Penerbitan
Limbah industri ini
menimbulkan gangguan pernapasan terhadap pekerja maupun gangguan terhadap
kesehatan masyarakat dan lingkungan.
j) Pelayanan Medis, Sanitasi dan Laboratorium
Kesehatan
Kegiatan kelompok ini masuk dalam
bidang kesehatan. Mengeluarkan limbah medis dan limbah kimia yang mengganggu
kesehatan masyarakat dan lingkungan.
k) Komersial
dan Tempat Umum
Pengaruh yang ditimbulkan antara
lain berkembangnya vektor atau parasit pada limbah padat yang mudah membusuk
antara lain kegiatan pasar dan restoran.
3.
Kegiatan Pertambangan dan Energia) Pertambangan Minyak dan Gas
Penambangan minyak dan gas
mempunyai potensi dampak penting terhadap kesehatan masyarakat/lingkungan.
Menghasilkan limbah gas yang dapat menurunkan kualitas udara dan limbah cair
yang dapat menurunkan kualitas perairan, serta sangat potensial
menimbulkan resiko bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Limbah proses yang
mengandung logam berat akan menyebabkan gangguan kesehatan karena akumulasinya
di dalam tubuh melalui makanan.
b) Penambangan
Logam, Mineral dan Bahan Radio Aktif
Penambangan logam dan
prosesnya akan menimbulkan limbah yang membawa serta logam berat. Limbah ini akan terakumulasi pada rantai
makanan yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Disisi lain bekas
galian/penambangan yang berupa kolam-kolam penambangan apabila terisi air
sangat potensial sebagai habitat vektor yang dapat menularkan penyakit, antara
lain : Malaria dan Demam Berdarah Dengue.
c) Pembangkit
Tenaga Listrik
1) Tenaga Panas Bumi
Pengambilan tenaga panas bumi berpotensi untuk menimbulkan gas beracun yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat
2) Bahan Baku Minyak dan Batu Bara
Penggunaan bahan baku dari
bahan fosil (Migas dan batu bara) sangat potensial menyebabkan pencemaran udara
berupa limbah emisi gas seperti CO, SO2 dan partikel yang sangat
potensial menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat.
d) Tenaga Nuklir
Pembangkit
tenaga nuklir mempunyai potensial untuk mengeluarkan limbah radioaktif
yang akan menimbulkan dampak penting terhadap kesehatan masyarakat secara
luas.
4. Kegiatan Transmigrasia) Cetak Sawah
Pembukaan
hutan untuk areal persawahan merupakan areal yang potensial sebagai
media/habitat vektor. Habitat vektor ini potensial menimbulkan dampak penting
terhadap kesehatan dan dapat terjadi secara periodik setiap tahun/setiap musim.
b) Pemindahan Penduduk
Pemindahan
penduduk dari daerah asal ketempat yang baru, di dalam interaksinya sangat
potensial sebagai pembawa penyakit/penularan penyakit. Penularan penyakit ini
tidak tergantung dari jumlah manusia yang menularkan tetapi ditentukan oleh
sumber penularan dari salah satu kelompok masyarakat dan lama waktu penyakit
tersebut berjangkit. Potensi dampak ini sangat penting terhadap kesehatan
masyarakat.
5. Kegiatan Pariwisata
Aktivitas
pariwisata secara tidak langsung memiliki potensi terhadap penularan dan
penyebaran penyakit. Interaksi wisatawan lokal maupun dari mancanegara, dari
suatu daerah ke daerah lain, merupakan sumber dampak penting bagi kesehatan
masyarakat baik melalui vektor maupun penularan penyakit secara langsung.
6. Kegiatan Riset dan Teknologi
Pengembangan
bidang riset dan teknologi yang menggunakan bahan-bahan kimia, radioaktif,
maupun mikroba serta mahluk hidup lainnya. Mempunyai dampak yang sangat
potensial terhadap kesehatan. Sebagai contoh adalah laboratorium biotek/farmasi
dikhawatirkan akan menimbulkan resistensi terhadap penyakit atau
timbulnya strain baru.
7. Penggunaan Tenaga Atom
Penggunaan tenaga atom/radioisotop sangat
potensial/menimbulkan dampak penting terhadap kesehatan dan lingkungan. Paparan
radiasi terhadap tubuh manusia dapat secara langsung atau melalui organisme
lain yang terkontaminasi oleh limbah radioaktif. Semua kegiatan yang memakai
bahan radioisotop, pengawasan keselamatannya dilakukan oleh Badan Tenaga Atom
Nasional (BATAN).
8.
Pekerjaan Umuma. Pengairan
1) Pembangunan dam Irigasi
Pembangunan untuk irigasi
sangat potensial untuk perkembangbiakan vektor dan penyakit yang berkaitan
dengan Water Born Disease. Sebagai contoh adalah penyakit kaki gajah,
malaria dan penyakit muntah-berak.
2) Cetak Sawah
Cetak sawah sangat
potensial terhadap perkembangan penyakit yang berkaitan dengan karakter Water
Born Disease (Penyakit disentri, tifus dan muntah-berak).
b. Cipta Karya
Pembangunan perumahan
sangat potensial untuk perkembangbiakan vektor. Tingkat penularan penyakit akan
bertambah karena bertambahnya frekuensi interaksi antar masyarakat penghuni
perumahan.
c. Bina Marga
Pembangunan
jalan sebagai sarana transportasi perlu perhatian berhubung kaitannya
dengan penularan penyakit dari wilayah satu terhadap wilayah lain.
9. Pertahanan dan Keamanan
Departemen
Hankam memiliki industri strategis untuk persenjataan yang berkaitan dengan
unsur fisik-kimia, maupun biologis yang termasuk bahan berbahaya beracun. Bahan tersebut sangat potensial sebagai
sumber dampak penting terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
2.2 Dampak-dampak Positif Sosial Pembangunan
Industri terhadap Bidang Kesehatan
Selain dampak-dampak negatif sosial pembangunan
industri juga memberikan sumbangan positif bagi kesehatan. Berikut adalah
beberapa dampak-dampak positif terghadap bidang kesehatan di Indonesia yaitu:
·
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
·
Pelayanan
kepada masyarakat dalam bidang kesehatan menjadi lebih baik.
·
Meningkatnya
cakupan keluarga yang mempnyai akses terhadap air bersih yang memenuhi kualitas
bakteriologis dan sanitasi lingkungan di perkotaan dan pedesaan.
·
Tercapainya
pemukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan
dan perkotaan termasuk penanganan daerah kumuh.
·
Meningkatkan
wilayah/kawasan sehat termasuk kawasan bebas rokok.
·
Meningkatnya
perwujudan kepedulian perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
bermasyarakat.
·
Meningkatnya
mutu pelayanan kesehatan dasar, rujukan, dan penunjangnya agar efisisen dan
efektif.
·
Meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi kelompok lanjut usia.
·
Tersedianya
peralatan kesehatan baik medis maupun nonmedis yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
2.3 Pengaruh
Lingkungan Terhadap Kesehatan
Perubahan lingkungan yang terus terjadi secara
lamgsung maupun tidak langsung mempunyai peran dakam terjadinya penyakit atau
wabah.Bahwasannya lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan sudah diperkirakan
orang sejak lama. Di lihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit
terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
Bagi manusia lingkungan
adalah segaka sesuatu yang ada di sekitarnya, baik berupa benda hidup dan benda
mati, benda nyata ataupun benda abstrak, serta suasana yang terbentuk karena
terjadinya interaksi di antara elemen- elemen
di alam tersebut.
Interaksi manusia dengan
lingkungan hidupnya merupalan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak
manusia itu lahir sampai ia meninggal dunia.Hal ini di sebabkan karena manusia
memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.
Udara, air, makanan,
sandang, papan, dan seluruh kebutuhan manusia harus di ambil dari lingkungan
hidupnya. Akan tetapi dalam proses interaksi manusia dengan lingkungannya itu
tidak selalu mendapatlan keuntungan, terkadang manusia bisa mendapatkan
kerugian. Misalnya seseorang makan dan minum untuk menghilangkan rasa lapar dan
dahaga tetapi ia dapat menjadi sakit karenanya. Hal ini dapat disebabkan karena
jumlah makanan dan minuman yang terlalu banyak atau sedikit dapat menimbulkan
kelainan nutrisi. Begitu juga apabila makanan atau minuman itu mengandung
zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut dapat berupa racun asli
(berasal dari makanan itu sendiri) ataupun akibat kontaminasi dengan mikroba
patogen ataupun zat kimia yang berbahaya, sehingga dapat terjadi keracunan atau
penyakit. Hal imi merupakan akibat hubungan timbal balik antara aktivitas
manusia dengan lingkungannya.
Jadi di dalam lingkungan
terdapat faktor-faktor yang dapat menguntungkan manusia (eugenik), adapula yang
merugikan (disgenik). Usaha-usaha di bidang kesehatan lingkungan di tujukan
untuk meningkatkan daya guna faktor eugenik dan mengurangi peran atau
mengendalikan faktor disgenik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar