H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 03 Oktober 2012

Papan serat dari KERTAS KORAN


Tugas Praktikum Teknologi Papan Partikel dan Serat           Medan, 20 Desember 2011





PEMBUATAN PAPAN SERAT DENGAN MENGGUNAKAN KERTAS KORAN METODE BASAH



Dosen Pembimbing:
Luthfi Hakim, S.Hut, M. Si



Disusun oleh:
KELOMPOK VI/ THH
     Lensi Mian Sinaga                         081203024
     Friska Evalina Ginting                   081203043
     Ery F Tarigan                                 081203030
     Ridho Anggara Kusuma                081203039
     Pardamean Tampubolon                081203045
    





PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011


PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai sebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus memenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.( Abdurachman,dkk.2001).
Papan partikel dapat dibuat dari jenis-jenis kayu hutan rakyat antara lain, mangium  dan sengon bahkan bambu dalam bentuk chip atau berupa serbuk. Papan partikel juga dapat dibuat secara komposit dari serbuk gergaji kayu sengon untuk penggunaan di luar ruangan dan dalam ruangan yang berkelembaban tinggi dengan menggunakan perekat berbasis tanin maupun isocianat. Ditinjau dari emisi formaldehida maupun kestabilan dimensi terhadap pengaruh kelembaban tinggi dan keteguhan rekat internalnya, papan partikel komposit sengon aman digunakan sebagai komponen rumah baik di dalam ruangan khususnya plafon, penyekat ataupun sebagai dinding yang tidak terlalu menahan beban. (PROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 :130-148)
Papan partikel adalah papan yang dibuat dari partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya yang diikat dengan perekat organik dan dengan bantuan satu atau lebih unsur panas, tekanan, kelembaban, katalis dan lain-lain.Papan wol kayu ( wood wool board )
Papan Partikel pada prinsipnya semua jenis kayu dapat dibuat menjadi papan partikel. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah berat jenisnya. Papan partikel berkerapatan sedang mempunyai berat jenis antara 0.59-0.80. Apabila berat jenisnya kurang dari 0.59 termasuk berkerapatan rendah, dan di atas 0.80 termasuk berkerapatan tinggi. Penggunaan papan partikel dari kayu karet lebih sesuai untuk bahan mebel daripada untuk bahan bangunan karena keawetannya relatif rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keawetannya biasanya ditambahkan bahan pengawet yang  jumlahnya sekitar 0.5 persen dari berat papan partikel (Hidayati, T. 1989).

TINJAUAN PUSTAKA
Papan wol kayu adalah papan buatan yang terdiri dari campuran wol kayu sebagai bahan utama, semen sebagai pengisi atau perekat, air dan bahan kimia sebagai bahan pembantu. Pembuatan papan wol menggunakan kalalisator CaCl2 dan suspensi Ca(OH)2 sebanyak 2% dan semen sebanyak 175% dari berat wol kayu. Wol kayu mangium yang kayunya berasal dari hutan alam tidak dapat langsung dibuat papan wol kayu karena hasilnya lembek (semen tidak mengeras). Hal ini dapat diatasi dengan cara merendam wol kayu dalam air dingin selama 24 jam. Ukuran dan sifat wol kayu mangium yang berasal dari hutan alam dan hutan tanaman disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Ukuran wol kayu
Asal kayu
Panjang
dolok (cm)
Tebal wol
(mm)
Panjang wol
(mm)
Lebar wol
 (mm)
Hutan alam
40
0,35
39,96
0,43
Hutan tanaman
40
0,37
39,05
0,43
Sumber: Sulatinigsih et al (1988)
Tabel 2. Sifat fisis dan mekanis papan wol kayu mangium
Asal kayu
Katalisator
Tebal (cm)
Kadar air (%)
Kerapatan (g/cm2)
Pengurangan tebal akibat tekanan (mm)*
Keteguhan lentur (kg/cm2)
Alam
Ca(OH)2
2,38
9,55
0,49
2,90
20,51
Tanaman
Ca(OH)2
2,48
10,17
0.46
6,64
39,81
Standar Jerman
2,50+3
-0,2
0,46
maks. 15
min. 10
Sumber: Sulastiningsih et al (1988)
Keterangan: * tekanan 3 kg/cm2
Papan wol kayu adalah papan buatan yang di buat dari campuran wol kayu dan bahan ikat hidrolis.
Sifat papan gipsum dari kayu sengon mengemukakan bahwa : Kadar air papan gipsum ada di sekitar 12 – 13% dan tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Macam partikel mempengaruhi kerapatan papan gipsum yaitu yang terbuat dari wol kayu kerapatannya (1,23 g/cm3) lebih tinggi daripada yang terbuat dari tatal (1,09 g/cm3). Walaupun dalam pembuatannya diusahakan seragam mungkin. Hal ini disebabkan oleh tebal papan gipsum yang berbeda, yaitu 1,405 cm untuk yang terbuat dari wol kayu dan 1,43 cm yang terbuat dari tatal, sedang berat bahannya sama ( Memed, Santoso dan Sutigno,1992)


 

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
            Praktikum yang berjudul Simulasi Pembuatan Papan Partikel dan Pengujian Kualitas Papan Partikel dilakukan pada hari Kamis tanggal 29 September 2011 – 6 Oktober 2011. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum papan partikel dan serat ini      adalah Alat tulis untuk menulis data-data pengujian terhadap papan partikel, Kalkulator untuk menghitung data, Timbangan elektrik berfungsi untuk massa kayu, Pisau atau gergaji tangan berfungsi untuk memotong contoh uji, Oven berfungsi untuk mengeringkan kayu, Mangkuk sebagai wadah untuk merendam papan partikel.
Bahan yang digunakan dalam praktikum papan partikel dan serat ini adalah Papan Partikel Bambu betung berukuran 5 cm x 5 cm dan 10 cm x 10 cm sebagai objek percobaan, Air untuk merendam papan partikel ukuran 5 cm x 5 cm.

Prosedur Kerja
            Adapun prosedur dalam praktikum ini adalah sebagai berikut, yaitu :
1.      Diambil papan partikel yang berukuran 10 cm x 10 cm untuk ditentukan kerapatan dan KA
2.      Direndam selama 2 dan 24 jam papan partikel yang berukuran 5 cm x 5 cm dan dilihat pengembangan tebal dan daya serap air.
3.      Ditimbang sampel sebagai berat awal (BA) lalu dioven sampel kayu yang berukuran panjang 10 cm x 10 cm. Ini dioven sampai mencapai berat yang konstan (BKO).


4.      Dihitung kadar air. daya serap air, dan pengembangan tebal dengan rumus :
      KA =  BA – BKT x 100 %
                        BKT
 

HASIL DAN PEMBAHASAN
            Papan partikel juga dapat juga di buat dari excelsior. Excelsior dibuat dari pemisahan serat-serat kayu hingga antar serat terpisah satu dengan yang lainnya(dalam bentuk pita-pita tipis). Panjang serat < 25 cm (10 inch). Papan partikel yang dibuat dari excelsior biasanya menggunakan perekat mineral(gypsum dan semen). Luas bidang partikel dalam bentuk excelsior merupakan faktor penting yang mempengaruhi sifat-sifat papan tersebut. Produk papan ini memilki sifat akustik, sifat menahan panas (thermal) serta ketahanan terhadap serangan biologis khususnya jamur dan api yang baik. Produk papan ini memiliki berat yang lebih ringan dibanding produk papan partikel lain. Tetapi produk ini akan mengalami penambahan berat jika perekat yang digunakan adalah perekat sintetik. Produk ini digunakan untuk konstruksi bangunan ( eksterior, interior,dinding penyekat, langit-langit dll) serta untuk tujuan dekoratif lain. Tidak semua jenis kayu dapat digunakan sebagai bahan baku produk ini.
Serat-serat wol kayu dapat ditekan dan ketika tekanan dilepas, mereka kembali volume awal mereka. Ini adalah properti yang berguna untuk meminimalkan volume saat pengiriman. Karena volume suara tinggi dan area permukaan besar, wol kayu dapat digunakan untuk aplikasi di mana air / kelembaban retensi yang diperlukan. Lebar serat ini bervariasi 1,5-20 mm, sedangkan panjangnya biasanya sekitar 500 mm (tergantung pada proses produksi). Di Inggris terdapat spesifikasi untuk dimensi, persyaratan pada pH, kadar air dan kebebasan dari debu dan potongan-potongan kecil, yang diatur oleh  BS 2548 untuk wol kayu kemasan untuk tujuan umum. standar ini diterbitkan pada tahun 1954 dan kemudian kembali dikeluarkan pada tahun 1986. Ketika serat ini terikat dengan semen atau magnesite, terikat papan wol kayu yang dihasilkan Terbuat dari wol kayu terikat dianggap ramah lingkungan konstruksi dan bahan-bahan isolasi karena mereka tidak mengandung pengikat organik.











KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
  1. Excelsior diperoleh dari pemisahan serat-serat kayu sehingga terbentuk serat-serat tipis.
  2. Papan partikel yang terbuat dari excelsior menggunakan perekat mineral, khususnya semen dan gypsum.
  3. Biasanya produk papan partikel yang terbuat dari excelsior memiliki kerapatan sedang.
4.      Kerapatan WPC sebesar 1,15 gr/cm3 lebih tinggi dari kerapatan kayu solid damar sebesar 0,87 gr/cm3.
5.      Kadar air WPC sebesar 0,34 % lebih rendah dari kayu solid damar sebesar 12,31%,
6.      Persen pengembangan tebal pada WPC dengan direndam selama 2 jam dan setelah 24 jam sebesar 0%
7.      Persen pengembangan tebal pada kayu solid damar yaitu selama 2 jam sebesar 1,8% sedangkan perendaman selama 24 jam yaitu sebesar 5,45%.
8.      Persen daya serap air pada WPC dengan direndam selama 2 jam yaitu sebesar 0,08% dan setelah 24 jam sebesar 0,50%
9.      Persen daya serap air pada kayu solid damar yaitu selama perendaman 2 jam sebesar 1,97% sedangkan perendaman selama 24 jam yaitu sebesar 10,03%.


DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman dan N. Hadjib. 2001. Ukuran dan mutu kayu yang berasal dari hutan rakyat. Makalah disampaikan pada Presentasi Hasil-Hasil Penelitian danPengembangan Hutan dan Konservasi Alam. di Cianjur Jawa Barat tanggal 4Septembar 2001.
                
Memed, R.A. Santoso dan P. Sutigno. 1992. Sifat Papan Gipsum dari Kayu Sengon.Jurnal Penelitian Hasil Hutan. P3HH, Bogor
Hidayati, T. 1989. Sifat Fisis Mekanis Papan Wol Kayu dari Kayu Tusam dengan
                 Perekat Gips. Skripsi Fahutan IPB, Bogor.

Iswanto, A. H. 2008. Polimer Komposit. Diakses dari http://www.library.usu.ac.id/download/fp/hutan-apri.pdf [16 Maret 2010]

Marra, A.A. 1992. Technology of Wood Bonding Principles in Practices. Van Nostrand Reinhold. New York.

Massijaya, et, al. 2008. Pengembangan Papan Komposit dari Limbah kayu dan Plastik. Diakses dari http://www.smk3ae.wordpress.com/pengembangan-papan-komposit-dari-limbah-kayu-dan-plastik.htm [16 Maret 2010].
Nuryawan, A., Sucipto, T., Azhar, I. 2005. Biokomposit Massa Depan Industri Perkayuan. Proyek SP4 Jurusan Kehutanan USU Medan.                  ISBN 979-97409-7-5.

Sutigno, P. 2006. Mutu Produk Papan Partikel. Diakses dari http://www.dephut.go.id/halaman/standardisasi&lingkungan_kehutanan/ info_vi02/ivvi02.htm
Dumanauw, J.F. 1990. Mengenal Kayu. Penerbit Kanisius. Jakarta.

Edhy, 2004. Sejarah Kelapa Sawit. Diakses dari http:ms.wikipedia.org/wiki/sawit#Sejarah-kelapa-sawit-di-Malaysia-dan-Indonesia [ 7 Mei 2010].

Hakim, A. 2007. Teknologi Material Komposit. http://www.forumsains.com/Index.php?page=29 [ 7 Mei 2010]

Haygreen, J. G. dan Bowyer. 1990. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Suatu Pengantar Terjemahan Hadikusumo, S. A dan Prawirohatmodjo, S. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Iswanto, A.H. 2002. Peningkatan Mutu Papan partikel dengan Penggnaan Dicumyl Peroxide (DCP) Sebagai Inisiator. Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Maloney, T.M. 1993. Modern Particleboard and Dry Process Fiberboard Manufacturing. Miller Freeman Publications. USA. Diakses dari http://www.pikiran-rakyat.com/ cetak /0904/ 02/cakrawala /lainnya 06.htm. [ 7 Mei 2010]

Martaningtyas, D. 2006. Potensi Plastik Biodegradable. Kimia ITB. Bandung        [ 7 Mei 2010]

Massijaya et.al. 2008. Pengembangan papan Komposit dari Limbah Kayu dan Plastik. Diakses dari http://smk3ae.wordpress.com/2008/10/09/-pengembangan-papan-komposit-dari-limbah-kayu-dan-plastik.html              [ 7 Mei 2010]

Tsoumis, G. 1991. Science and Technology Wood of Structure, Properties, Utilization. Van Vostrand Reinhold. USA.

Yusuf, A. 2000. Determinasi Suhu Kempa Optimum papan Komposit Dari Kayu dan Limbah Plastik. Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar