H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 23 Juli 2014

Tahapan Mengurangi Polusi


CARA TIONGKOK MENGURANGI POLUSI


          Dengan jumlah penduduk yang terbesar di dunia, Tiongkok tak pernah berhenti menekan polusi di Negaranya sendiri. Pemerintah Tiongkok baru-baru ini menempuh jalan yang cukup berani. Sebanyak 5,3 juta kendaraan tua yang tidak memenuhi standar emisi yang ditetapkan pemerintah dimusnahkan.

          Pemerintah menempuh jalan ini karena polusi udara di negara ini sudah semakin parah. Pemerintah Tiongkok pernah menyalahkan para perokok karena jumlah perokok di negara ini membuat udara tercemar.

          Tidak berhenti disitu, Pemerintah Tiongkok akan menghapus 330ribu kendaraan tak layak yang berasal dari Beijing. Ini dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan emisi hingga dua tahun ke depan.

          Mengutip Reuters pada Mei 2014, seorang pejabat Tiongkok yang bertanggung jawab mengurus emisi transportasi  di Beijing mengatakan, kebanyakan dari kendaraan tersebut memiliki masalah dan tidak memenuhi standar ketika dijual. Pelaksanaan pemusnahan ini dikarenakan denda di jalan yang sudah tidak ampuh memecahkan masalah ini.

          Sejumlah usaha pemerintah Tiongkok sepertinya sudah menemui jalan buntu. Beberapa cara pernah dilakukan pemerintah guna menurunkan kandungan emisi di udara tiongkok. Pemerintah kota Beijing pernah menawarkan subsidi antara 2.500 hingga 14.500 yuan untuk pengemudi yang secara sukarela memberikan mobilnya untuk dibuang. Sayangnya usaha ini dianggap kurang maksimal.

          Tiongkok juga pernah melarang pembakaran kembang api saat perayaan imlek. Hal ini untuk mengurangi polusi udara akibat pembakaran kembang api. Tiongkok sekarang ini sedang diselimuti kabut polusi yang semakin pekat akibat meningkatnya produksi batubara, baja, dan semen. Polusi ini juga mulai menyebar ke negara sekitarnya termasuk Tibet.

Sumber : koran Kompas Edisi Juni (Info)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar