MENERIMA ROH ALLAH KUNCI MEMILIKI DAMAI SEJAHTERA, SUDAHKAH?
Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
2 Tesalonika 3:16 (TB)
Allah damai sejahtera mengaruniakan damai sejahteraNya bagi kita, terus menerus, dalam segala hal. Sudahkah kita memiliki damai sejahtera Allah itu dalam hati kita? Damai sejahtera sejati bisa kita miliki jika kita sudah dilahirbarukan di dalam Yesus Kristus Tuhan. Roh Kudus telah diam dan bertahta dalam hati kita, sebagai materai kita adalah milik Allah yang telah bertobat dari segala dosa, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup kita, hidup sebagaimana bukan kita lagi hidup melainkan Yesus Kristus yang hidup di dalam kita. Sudahkah syarat ini kita alami? Itulah tahap awal, barulah anuerah damai sejahtera sejati bisa kita terima dari
Allah.
Apa ciri damai sejahtera sejati? Pertama sekali berdamai dulu dengan Allah pemilik hidup kita, lalu berdamai dengan orang lain, kemudian berdamai dengan diri sendiri. Kita yang penuh dosa sudahkah benar-benar bertobat dari dosa-dosa masa lalu kita? Sudahkah kita move on? Atau masih seperti anak-anak yang harus dibujuk-bujuk supaya bersikap baik? Masihkah kita mengungkit-ungkit dosa-dosa dan masa lalu orang lain? Masihkah kita betah membicarakan kekurangan orang lain? Masihkah kita menganggap bersalah orang lain dibandingkan diri kita sendiri? Kalau masih begini sih, yang namanya damai sejahtera itu masih jauh dari hidup kita.
Damai sejahtera itu bukanlah suatu keadaan tenang tanpa masalah. Damai sejahtera itu juga bukan tergantung keadaan di luar kita melainkan berasal dari dalam kita sendiri. Karena hati yang tenang telah diperdamaikan oleh Kristus dengan Allah, hati kita pun damai sejahtera menghadapi segala permasalahan dalam hidup kita. Bahkan ketika ada badai hebat menghantam hidup kita semisal tiba-tiba kita positif Covid19, teman dekat yang tiba-tiba meninggalkan kita, teman-teman yang menganggap kita jelek, saudara yang dingin dan tak perduli dengan kita, yang kita sayangi meninggalkan kita, dll kita tetap bisa tenang menghadapinya dengan damai sejahtera yang dari Allah saja.
Bahkan jika memang benar kita anak Allah, kitalah duta penyalur damai sejahtera Allah bagi sekitar kita. Di tengah masa pandemi ini, kita memberikan suasana tenang bagi sekitar, agar tidak panik menghadapinya, ada Allah yang memegang kendali atas segala sesuatu. Supaya damai sejahtera Allah mengalir ke sekeliling kita. Bahkan demi damai sejahtera itu hadir, diri kita sendiri pun tak kita hiraukan lagi. Jangan terbalik ya, demi kedamaian hati kita, damai palsu yaitu kepuasan ego dari si Iblis, kita malah menciptakan suasana kacau ke sekeliling kita. Kita bahkan sengaja membuat kapok sesama kita, supaya hati kita puas. Berarti damai sejahtera Allah itu memang belum ada pada kita, atau jangan-jangan kita belum lahir baru? Belum ada Roh Kudus dalam hati kita?
Ya Allah, berbelas kasihanlah kepada kami ini. Berikanlah damai sejahteraMu memerintah dalam hati kami. Bukan keegoisan kami sendiri yang kami ikuti dalam menjalani hidup kami. Melainkan tolonglah kami bisa menjadi pembawa-pembawa damai sejahteraMu kemana pun kami melangkah. Ketika orang berada di dekat kami bisa merasakan kasihMu, bukannya malah gerah mendengar perkataan-perkataan yang tidak mengandung unsur kasihMu, bersihkanlah ya Allah hati kami yang selalu kotor ini, kami sendiri sudah bingung bagaimana caranya, Engkau sajalah yang mutlak memperbaiki hati kami yang busuk ini. Segala kemuliaan hanya bagi Allah selama-lamanya. Amin.
#erbs170920
Tidak ada komentar:
Posting Komentar