KISAH
BEO
Amsal 10:9 (Tgl 1 Juli 2022, Jumat)
Ada seekor beo
yang terbang untuk pindah ke hutan lain. Dalam perjalanan ia hinggap di sebuah
dahan lalu bertemu seekor burung perkutut. “Kamu hendak kemana, Teman ?” Tanya
perkutut. Burung beo menjawab, “ah, terlalu sulit untuk bergaul dengan
teman-teman ditempat yang lama. Kamu kan tahu , saya suka bernyanyi. Tapi banyak
yang bilang saya berisik. Saya kesal mendengarnya. Jadi, saya pergi mencari
tempat lain.
Mendengar itu,
perkutut berkata, “Teman, menurut saya lebih baik kamu ubah saja kebiasaanmu. Misalnya
bernyanyi di waktu-waktu tertentu sehingga tidak mengganggu yang lain. Jika tidak,
kemanapun kamu pergi, akan sama saja. Kamu akan tetap tidak disukai. Sebelum seseorang
mengubah kebiasaannya yang buruk, maka mau pindah sekolah, pendah kerumah mana
pun akan sama saja. Ia tetap tidak disukai. Sebab, persoalannya bukanlah
tempatnya, atau orang-orang yang dihadapi, namun masalahnya ada pada pribadi
yang bersangkutan.
Kerygmers, kalau
hari hari ini , kamu merasa sepertinya lingkungan sekitar tidak nyaman, seakan
semua orang memusuhi, jangan buru-buru menuntut orang berubah. Jangan cepat-cepat
menuding mereka yang keliru. Barangkali kesalahan ada pada kita. Mungkin perubahan
dari dalam diri sendiri dulu yang pertama mesti terjadi. Begitu yang di dalam
seperti kebiasaan, sudah diperbaharui oleh Roh Kudus, niscaya pelan tapi pasti
sikap orang-orang terhadap kita pun akan ikut berubah pula.
Doaku : Tuhan, bantu aku
memperbaiki sikap dan kebiasaan agar hidupku selalu berkenan dan menjadi
berkat. Amin
“Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah (Ams 12:2)”
Jika yang didalam belum
dibenahi, Bagaimana perubahan bisa terjadi ?
Be The Light |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar