SIAPA
MUSUH KITA YANG SESUNGGUHNYA ?
Matius 5:43-48 (Tgl 11 September
2022, Minggu)
Ketika
ada yang bertanya kepada kita, siapakah musuh kita ? mungkin kita memiliki
jawaban yang berbeda-beda untuk hal ini. Mungkin ada yang berkata bahwa
musuhnya adalah orang yang pernah melukai, mengecewakan, membohongi, baik yang
dilakukan oleh orang yang tak dikenal, saudara, bahkan keluarganya sendiri.
Hari
ini Tuhan memberikan perintah kepada kita sebagai umatNya supaya kita mengasihi
setiap musuh kita, bahkan Tuhan menyuruh kita untuk mendoakan mereka (Matius
5:44). Sangat jelas bahwa kita tidak boleh membalas kejahatan kepada orang
lain, siapapun dia dan sesakit apapun dia menyakiti kita. Di Matius 5:39 jelas
dikatakan, “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.” Akan
tetapi sangat berbeda dengan yang ditulis di Matius 5:43 yang mengatakan,
“Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.”
Ayat
ini sangat bertolak belakang dengan ayat yang lain jika kita tidak mengerti
maksud dan arti dari kalimat tersebut. Mari kita mencoba membahasnya. Kata
‘musuh” di ayat 43, dalam bahasa Yunani adalah exthron. Itu adalah kata sifat
aktif, maskulin, tunggal, tidak ada gelar. Jadi jelas disini perintah untuk
membenci musuh bukan tertuju kepada pribadi seseorang, tetapi musuh yang
dimaksud adalah seluruh kejahatan atau dosa yang ada dalam diri orang
tersebut. Itulah yang seharusnya kita
benci. Artinya jangan sampai kita meniru perbuatan jahat yang dilakukan oleh
orang tersebut.
Ini
merupakan teguran yang sangat keras kepada kita sehingga dipakai kata membenci.
Membenci artinya adalah suatu perasaan tidak senang atau lebih kepada tidak
menyukai. Oleh karena itu ketika kita tidak senang dan tidak menyukai dosa maka
hidup kita menjadi hidup yang berkenan kepada Tuhan. (MI)
“Kamu telah mendengar Firman : Kasihilah sesamamu
manusia dan bencilah musuhmu (Matius 5:43)”
Membenci musuh bukan tertuju
kepada pribadi seseorang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar