MENINGGALKAN DAGING
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Roma 13:13 (TB)
Hendaklah kita saling mengasihi sesama manusia. Karena dengan demikian kita sudah memenuhi hukum Taurat. Firman Allah: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini, dan firman tentang apapun juga kesimpulannya adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti diri sendiri!
Kasih tidak berbuat jahat. Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Kita harus segera terjaga, keselamatan telah lebih dekat pada kita dibandingkan waktu pertama kali percaya. Hari telah hampir siang, segeralah meninggalkan perbuatan kegelapan dan mengenakan senjata terang.
Mari hidup dengan sopan satu dengan yang lainnya, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, dalam percabulan dan hawa nafsu, dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Yesus Kristus di dalam kita dan hendaklah kita tidak lagi memuaskan keinginan daging.
Kasih menggenapi hukum Taurat kembali ditegaskan oleh Rasul Paulus. Ketika kita telah mengetahui hal ini, harus segera kita lakukan, jangan menunda lagi, dan harus dilakukan dalam segala kondisi baik atau tidak baik waktunya, hendaklah kasih menjadi gaya hidup kita sehari-hari
Ketika kasih ada di dalam diri kita, kesukaan kita adalah juga melakukan kehendak Allah. Hidup kita akan berpadanan dengan perkenananNya. Allah mengingatkan untuk segera meninggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan kedagingan kita dan berusaha hidup dalam terangNya.
Allah menghendaki Yesus Kristus diam menyatu di dalam kehidupan kita. Segala hawa nafsu kedagingan kita tidak berkenan bagi Allah, Dia mau kita meninggalkannya sama sekali. Supaya sebaliknya hidup kita senantiasa dapat mempermuliakan nama Allah.
Tidak bisa berjalan beriringan kita memuaskan nafsu pribadi kita dengan kita juga menyenangkan hati Allah. Sering kita juga menyebut-nyebut nama Allah dan beribadah kepadaNya, tetapi juga memberi tempat pada pemuasan keinginan pribadi kita. Itu adalah hal yang sia-sia. Malah akan membuat hidup kita semakin tersesat jauh dari Allah, belum lagi menjadi batu sandungan bagi sesama kita.
Allah mau totalitas hidup kita dipersembahkan bagiNya. Totalitas hidup bagi Allah adalah hidup dalam kasih, mengasihi Allah yang tidak kelihatan lalu terwujud dalam hidup mengasihi yang kelihatan yaitu sesama manusia seperti diri sendiri. Wujud kasih yang sesungguhnya adalah perbuatan-perbuatan terang dalam hidup kita. Jika masih ada perbuatan gelap, itu bukan kasih, mari segera kita tinggalkan karena Allah tidak berkenan.
Kiranya Allah berbelas kasihan memampukan kita untuk benar-benar hidup dalam kasihNya, takut dan hormat akan Dia dalam segala keadaan baik atau tidak baik waktunya. Segala perbuatan kita di masa lampau yang telah sempat mendukakan hati Allah, mari mohon ampun di hadapanNya, tinggalkanlah dan mohon kekuatan dari Allah untuk tidak mengulanginya lagi di masa depan. Kiranya Allah berkenan, dan termulialah namaNya.
#erbs040620
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Roma 13:13 (TB)
Hendaklah kita saling mengasihi sesama manusia. Karena dengan demikian kita sudah memenuhi hukum Taurat. Firman Allah: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini, dan firman tentang apapun juga kesimpulannya adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti diri sendiri!
Kasih tidak berbuat jahat. Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Kita harus segera terjaga, keselamatan telah lebih dekat pada kita dibandingkan waktu pertama kali percaya. Hari telah hampir siang, segeralah meninggalkan perbuatan kegelapan dan mengenakan senjata terang.
Mari hidup dengan sopan satu dengan yang lainnya, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, dalam percabulan dan hawa nafsu, dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Yesus Kristus di dalam kita dan hendaklah kita tidak lagi memuaskan keinginan daging.
Kasih menggenapi hukum Taurat kembali ditegaskan oleh Rasul Paulus. Ketika kita telah mengetahui hal ini, harus segera kita lakukan, jangan menunda lagi, dan harus dilakukan dalam segala kondisi baik atau tidak baik waktunya, hendaklah kasih menjadi gaya hidup kita sehari-hari
Ketika kasih ada di dalam diri kita, kesukaan kita adalah juga melakukan kehendak Allah. Hidup kita akan berpadanan dengan perkenananNya. Allah mengingatkan untuk segera meninggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan kedagingan kita dan berusaha hidup dalam terangNya.
Allah menghendaki Yesus Kristus diam menyatu di dalam kehidupan kita. Segala hawa nafsu kedagingan kita tidak berkenan bagi Allah, Dia mau kita meninggalkannya sama sekali. Supaya sebaliknya hidup kita senantiasa dapat mempermuliakan nama Allah.
Tidak bisa berjalan beriringan kita memuaskan nafsu pribadi kita dengan kita juga menyenangkan hati Allah. Sering kita juga menyebut-nyebut nama Allah dan beribadah kepadaNya, tetapi juga memberi tempat pada pemuasan keinginan pribadi kita. Itu adalah hal yang sia-sia. Malah akan membuat hidup kita semakin tersesat jauh dari Allah, belum lagi menjadi batu sandungan bagi sesama kita.
Allah mau totalitas hidup kita dipersembahkan bagiNya. Totalitas hidup bagi Allah adalah hidup dalam kasih, mengasihi Allah yang tidak kelihatan lalu terwujud dalam hidup mengasihi yang kelihatan yaitu sesama manusia seperti diri sendiri. Wujud kasih yang sesungguhnya adalah perbuatan-perbuatan terang dalam hidup kita. Jika masih ada perbuatan gelap, itu bukan kasih, mari segera kita tinggalkan karena Allah tidak berkenan.
Kiranya Allah berbelas kasihan memampukan kita untuk benar-benar hidup dalam kasihNya, takut dan hormat akan Dia dalam segala keadaan baik atau tidak baik waktunya. Segala perbuatan kita di masa lampau yang telah sempat mendukakan hati Allah, mari mohon ampun di hadapanNya, tinggalkanlah dan mohon kekuatan dari Allah untuk tidak mengulanginya lagi di masa depan. Kiranya Allah berkenan, dan termulialah namaNya.
#erbs040620
Tidak ada komentar:
Posting Komentar