Mengasihi Istri
(Dalam perjalanan menuju Sukabumi saya tulis ini)
Tadi pagi saya membaca buku dari seorang Pendeta dan president of Wheaton College in Wheaton, Illinois, Philip Graham Ryken, sebuah eksposisi Kasih dari Korintus 13.
Di bagian awal dia menulis kurang lebih demikian: Buku ini saya dedikasikan kepada istriku, cinta pertamaku dan satu-satunya dan kepada Yesus Kristus, Tuhanku, sumber cinta sejati.
Saya tidak memikirkan apapun tentang poin itu, sampai saya baca bagian isi, yang menceritakan bahwa istrinya sudah meninggal. Saat dia menulis buku itu usianya baru 46 tahun, tahun 2012. Dan dia berkata : “Cintaku satu satunya”.
Saya teringat satu peristiwa beberapa tahun lalu. Pendeta kami di Bandung tanya kepada istriku, “kalau pak Martogi meninggal, apakah ibu akan menikah lagi?”, dan istriku menjawab: “tidak!”. Dengan mantap.
Beruntung saya tidak ditanya. Entah akan apa jawaban saya dengan pertanyaan tiba tiba itu, di depan jemaat. Dan beruntung juga, bahwa bahkan istriku tidak pernah mengorek pertanyaan yang sama. Dia tahu aku mengasihinya, sungguh sungguh. Dan itu cukup baginya. Jujur, hingga saat ini, jika pertanyaan itu ditanyakan, saya mungkin tidak semantap jawaban istriku saat itu. Tapi perlahan dan pasti, jawabanku akan semakin mantap.
Phil Riken, menjawab itu dalam usia 46 tahun. Are you? Jangan buru buru, nanti ketelan duri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar