KRITIK
Amsal 24:16 (Tgl 21 April 2022,
Kamis)
Seusai konser
perdana, seorang pemusik muda dihujani celaan oleh para kritikus. Jean
Sibelius, seorang composer Finlandia, lalu menghiburnya “Ingat Nak, tidak satu
pun kota diseluruh dunia yang mendirikan patung penghargaan untuk kritikus.”
Mungkin kita juga
pernah dicela dan dikritik oleh orang disekitar kita. Apapun yang kita perbuat,
sang kritikus siap “bernyanyi” dengan nada-nada sumbang. Saya teringat pada
Elvis Presley yang pernah dipecat oleh manajer Grand Ole Opry dengan komentar ,
“Kamu tidak terkenal, Nak. Sebaiknya kamu kembali menjadi supir truk.” Decca
Records pernah menolak 4 pemuda yang gugup saat rekaman perdana dengan ucapan,
“Kami benar-benar tidak menyukai mereka. Kelompok gitaris seperti mereka tidak
akan populer.” Keempat pemuda itu adalah The Beatles yang belajar dari kritik
sehingga menjadi salah satu legenda musik dunia. Itulah contoh dari orang-orang
yang pernah dikritik, dicela bahkan ditolak, tetapi menggunakan semuanya itu
untuk membangun diri meraih keberhasilan.
Betapa seringnya
kita melihat atau mendengar banyak orang menjadi patah semangat hanya karena
mendapat kritik atas hasil kerjanya. Para pengkritik seringkali berkata : “Kamu
itu siapa ?”, atau bahkan : “Kamu tidak bisa apa-apa !” Dan tidak jarang ada
yang berkata : “Kamu pasti gagal karena sainganmu lebih hebat !”
Meski rasanya
tidak menyenangkan, tetapi semua kritik sesungguhnya merupakan suatu sarana
pembelajaran yang baik untuk lebih mengenal diri kita sendiri. Orang yang
dikritik sebenarnya sama seperti orang yang jatuh, yaitu jatuh dalam suatu
kesalahan. Karena jelaslah bahwa kita tidak akan dikritik kalau tidak berbuat
salah. Hanya orang bersalahlah dikritik. Namun jangan kemudian kita hanya
berfokus pada kejatuhan itu saja . Sebaliknya, seperti kata Pemazmur, kita
harus bangkit atau melakukan evaluasi diri. Hal kembali bangkit inilah yang tidak
dilakukan oleh orang fasik. Mereka terus fokus pada kejatuhan dan tidak mau
berupaya membangkitkan dirinya kembali.
Pagi ini, mari
belajar untuk menyikapi setiap kritikan yang datang dengan positif. Lakukanlah itu,
maka berkat Tuhan pasti akan kita nikmati. (can)
“Sebab tujuh kali orang
benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam
bencana (Amsal 24:16)”
Sikap positif pasti akan
menghasilkan sesuatu yang positif pula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar