H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 20 Oktober 2024

Bringing Down The Walls Of Jericho

 *Bringing down the Walls of Jericho*

[Meruntuhkan Tembok Yerikho]


*Yosua 6:2,* _"Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, "Lihatlah, Aku sudah menyerahkan ke dalam tanganmu Yerikho dengan rajanya dan pejuang-pejuangnya yang gagah perkasa"._


Setelah Yerikho ditutup pintu gerbangnya, dan kota tersebut menyelimuti dirinya dengan benteng tebal, sehingga mustahil ditembus oleh orang Israel. Walaupun demikian, namun mereka masih mempunyai senjata pamungkas, yakni janji Tuhan. Dan demikianlah Firman Tuhan kepada Yosua (ayat 2). Jadi Tuhan selalu punya cara ajaib untuk menolong umat-Nya, dan alih-alih mengirimkan senjata dan kereta perang, namun Dia malah menyuruh orang Israel mengelilingi tembok (3-4). Kita barangkali berpikir bahwa tindakan demikian konyol, dan bagaimana mungkin tembok tebal bisa runtuh hanya dengan mengelilinginya? Barangkali Yosua juga berpikir seperti demikian, namun dalam situasi gamang seperti itu, Yosua tetap untuk memilih taat serta melakukan apa yang diperintah kepadanya itu. Lalu apa yang terjadi kemudian? Jelas Allah sendiri yang menyerahkan kota tersebut. Dia meruntuhkan benteng tebal tersebut dengan ajaib. Dan bangsa Israel menguasai kota Yerikho pasca mereka menjalankan semua perintah yang dianggap konyol secara manusia. Jadi mereka hanya taat, kemudian selebihnya Tuhan yang bekerja dengan ajaib. 


Kita dalam menjalani kehidupan ini  pernah berhadapan dengan _"tembok Yerikho"._ Dimana tembok tersebut bisa berupa masalah, pergumulan, dan pergulatan hidup yang berat. Atau kita bahkan merasa perkara tersebut sudah tidak mempunyai jalan keluar, dan semua seolah menemukan jalan buntu! Lalu dalam situasi demikian, apa yang dapat kita lakukan?  Hal ini memang pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Dan semua orang punya pengalaman berbeda, sehingga kita tidak dapat merumuskan apa pun dari hal tersebut. Selayaknya kita hanya bisa seperti Yosua, yakni menunggu Tuhan yang bekerja. Jadi bagian kita adalah taat, walaupun kita tidak mengerti mengapa kita harus tetap taat. Namun percayalah, momen seperti demikian akan menumbuhkan iman kita. Dimana iman bergeliat tumbuh ketika ia bertumbukan dengan krisis. Dan ketika krisis datang kepada kita, hal itu sebagai proses bahwa Tuhan sedang membentuk iman kita menjadi agar semakin teguh. Disisi lain, beberapa yang menyatakan bahwa berjalan bersama Tuhan itu mudah. Apakah benar demikian? Tentu jawabannya tidak !  Oleh karena realitanya tidak jarang kita dihadapkan dengan persoalan yang begitu rumit, bagaikan menghadapi sebuah tembok tebal yang sulit diruntuhkan, bukan !


Nampaknya dalam situasi demikian acapkali hati kita ragu, iman kita diuji adanya. Maka di tengah kemustahilan yang kita hadapi apakah kita masih memiliki keyakinan bahwa bersama Tuhan, kita sanggup menemukan jalan keluarnya? Ingatlah bahwa, Yosua memandang kota Yerikho yang bertembok tebal serta diperlengkapi kekuatan besar itu dengan penuh keraguan secara manusia.  Dimana muncul perasaan bahwa, mustahil mengalahkan kota tersebut. Namun di tengah keraguannya tersebut, tiba-tiba berdirilah seseorang di hadapannya dengan pedang terhunus. Dalam ketakutannya Yosua dengan spontan bertanya apakah ia membela Israel atau membela lawannya.  Lalu seseorang tersebut menjawab, _"Bukan, tetapi aku adalah Panglima Balatentara Tuhan. Aku di sini sekarang"._  Jadi Yosua sadar siapa Pribadi yang dihadapinya saat tersebut, ia pun sujud menyembah sampai mukanya ke tanah. Akhirnya Yosua berserah dan belajar percaya kepada Tuhan sambil tekun menanti-nantikan-Nya.  Disini Yosua belajar percaya bahwa Tuhan yang berfirman tersebut pasti menepati janji-Nya. Apakah hari ini kita melihat persoalan yang kita hadapi bagaikan tembok Yerikho yang mustahil untuk dilalui ? Camkanlah bahwa, ketika keraguan mulai melanda, itulah saat yang tepat bagi kita untuk sujud dan menyembah Tuhan sebagai bentuk penyerahan kita. Dan di dalam hati yang berserah, akan ada keyakinan untuk berpegang kepada janji Tuhan. Maka percayalah bahwa Panglima Balatentara Tuhan itu berjalan bersama kita untuk menghancurkan persoalan di depan kita ! Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Seringkali kita menghadapi tembok-tembok oposisi, kesukaran, ketakutan dan sebagianya. Tetapi waktu kita belajar untuk mengubah kosa kata kita dari “kematian” menjadi “pujian” bagi Tuhan, kata-kata iman,  maka “tembok-tembok Yerikho” dalam kehidupan kita akan diruntuhkan!"_


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







Tidak ada komentar:

Posting Komentar