*He Really Loves Us*
[Dia Sungguh Mengasihi Kita]
*Wahyu 1:5b, _"Bagi Dia, yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya"._
Kitab Wahyu merupakan kitab terakhir dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Rasul Yohanes, murid Yesus Kristus yang paling dekat. Dan kitab ini berisi tentang iman orang Kristen ketika menghadapi kesulitan, dan pesan utama yang ingin disampaikan adalah kemenangan permanen dari yang baik atas yang jahat. Dari Wahyu 1:5-6 menjelaskan bahwa Yesus Kristus telah mencurahkan darah-Nya untuk membersihkan manusia dari dosa, sehingga manusia menjadi warga kerajaan Allah dan imam-imam yang melayani Allah Bapa. Wahyu 1:5 merupakan tentang kasih Tuhan Yesus yang dinyatakan secara sempurna ketika Ia menjadi pengganti manusia di kayu salib. Tuhan Yesus Kristus juga disebut sebagai sumber berkat kasih karunia dan damai sejahtera. Dia disebut Saksi yang setia, adalah suatu sebutan yang sesuai dengan peranan-Nya berkaitan dengan pengilhaman Kitab Wahyu dalam pasal 1:1-2; 22:16, dan 20. Atau dengan kata lain, Kitab Wahyu merupakan kesaksian dari Tuhan Yesus, yang adalah Saksi yang setia.
Namun seringkali penerapan dari Kitab Wahyu menuntut kesabaran dan penderitaan. Maka pada saat itu, para pembaca perlu mengingat bahwa Yesus Kristus adalah Saksi yang setia. Apa yang Dia janjikan pasti digenapi, walaupun ada penderitaan yang tidak terduga. Maka Kitab Wahyu meminta ketaatan yang begitu tegas, maka para pembaca mula-mula yang dihadapkan dengan maut perlu dihibur. Oleh sebab itulah, Tuhan Yesus disebut sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati. Dan kemenangan Tuhan Yesus atas maut menjadi penghiburan yang mereka perlukan, karena kebangkitan Tuhan Yesus merupakan jaminan kebangkitan bagi orang percaya (band. 1 Korintus 15:20). Jadi Dia yang sudah menang atas maut adalah Dia yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Kelihatannya Roma berkuasa, namun sebenarnya Tuhan Allah lebih berkuasa. Nampaknya pengikut Kristus dianiaya dan dibunuh oleh Kaisar, tanpa pertolongan dari Kristus. Namun sebenarnya Dia berkuasa atas raja-raja bumi ini, Kebenaran ini mendasari segala yang dikisahkan dalam Kitab Wahyu. Kasih Tuhan Yesus dinyatakan secara sempurna pada waktu Dia menjadi pengganti kita di kayu salib-Nya. Dia tidak hanya memberi pengampunan bagi kita, namun Dia juga melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya, sesuai dengan apa yang diuraikan dalam Roma pasal 6-8. Disisi lainnya, Philip Yancey pada tulisannya membuka dengan cerita temannya yang melayani orang-orang tersisih di perkampungan kumuh Chicago.
Dalam kisah ini, ia bertemu dengan pelacur yang tidak mampu membeli makanan untuk putrinya yang berumur dua tahun. Lalu pelacur tersebut terpaksa mau menyewakan putrinya itu kepada pria yang hendak melampiaskan nafsu seksual tidak wajar. Orang itu tertegun, lalu bertanya apakah si pelacur pernah ke gereja untuk mencari bantuan ? Dengan tersentak pelacur itu malah tersentak, _Gereja!_ mengapa aku harus ke sana ? Sebab aku ini sudah muak dengan diriku sendiri. Sementara mereka (orang-orang di gereja) malah membuat keadaanku lebih buruk lagi. Jadi kisah tragis ini mewakili orang-orang yang enggan ke gereja sebab gereja cenderung menghakimi, dan menuntut agar orang beres dahulu hidupnya, dianggap sudah _kudus,_ barulah mereka akan diterima dengan baik. Jelas pada salam pembuka Rasul Yohanes di kitab Wahyu bernada sangat berbeda. Pernyataannya begitu bersahaja sehingga kita barangkali tidak cermat menyimaknya, mengiranya hanya sekadar pembukaan surat yang kurang penting maknanya. Sebaliknya salam tersebut sangat bermakna: Allah tidak mengasihi kita karena kehidupan kita sudah beres dan bebas dari dosa. Dan sebaliknya, Allah sejak awal mengasihi kita, menerima kita, dan Dia pun melepaskan kita dari dosa, memulihkan hidup kita. Inilah sebagai hakikat Injil. Lalu adakah kehadiran gereja menjadi kabar baik bagi orang-orang tersisih di sekitarnya? Ataukah justru menjadi tembok penghambat bagi mereka untuk datang kepada Allah ? Mari kita pinta kepada Tuhan, agar kita punya hati seperti hati Tuhan mengasihi akan orang- orang berdosa dan menyelamatkannya. Gregory A. Boyd menyatakan, _"Yesus mengasihi orang-orang yang ditolak orang lain-bahkan orang-orang yang menolak-Nya. Begitulah cara Tuhan mencintai"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Yesus mengasihi orang-orang yang ditolak orang lain-bahkan orang-orang yang menolak-Nya. Begitulah cara Tuhan mencintai.
BalasHapus