*Inseparable Love*
[Kasih Yang Tidak Terpisahkan]
*Roma 8:35,* _"Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?"_
Secara realita barangkali sebagian menganggap bahwa hidup yang diberkati Allah adalah hidup yang dipenuhi kekayaan, kesehatan, serta umur panjang. Dan jikalau keadaan mulai sulit, mereka pun bertanya-tanya apakah Allah masih mengasihi mereka. Akan tetapi dalam Roma 8:31-39, Paulus sedang mengingatkan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Yesus baik adanya penindasan, kesesakan, penganiayaan, maupun kelaparan. Sebenarnya hal inilah dasar dari hidup yang sungguh diberkati yaitu: Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus Yesus, untuk mati bagi dosa-dosa kita (ay.32). Lalu Kristus juga bangkit dari kematian dan sekarang duduk _“di sebelah kanan”_ Bapa, menjadi pembela bagi kita (ay.34). Oleh sebab itu dalam masa-masa adanya penderitaan, maka kita dapat memegang teguh kebenaran yang membawa penghiburan ini, yakni hidup kita berakar pada apa yang telah Kristus lakukan bagi kita. Sebab tidak ada _“baik maut, maupun hidup . . . ataupun sesuatu makhluk lain”_ (ay.38-39) yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Kita dalam situasi berat atau apa pun kesulitan yang kita hadapi, kiranya hal ini mengingatkan bahwa Allah selalu menyertai kita dan tiada yang dapat memisahkan kita dari-Nya.
Bila kita cermati pada Roma 5-8, Paulus sedang memberi tahu orang percaya di Roma tentang apa yang telah Kristus lakukan untuk menyelamatkan mereka dan menyebutkan karunia-karunia rohani yang mereka miliki dalam Dia. Dari Roma 8:31-35, Dia meneguhkan rasa aman kekal yang dimiliki orang percaya. Pada ayat 36 nampaknya Paulus mengutip Mazmur 44:23, untuk menjelaskan bahwa orang percaya tidak terbebas dari kesulitan dan penderitaan, bahkan kematian fisik (ay. 35). Akan tetapi tetap ada peneguhan bahwa Allah melindungi kita (ay. 31), menyelamatkan kita (ay. 32), tidak lagi menggugat kita (ay. 33-34), dan menyelimuti kita dengan kasih-Nya (ay. 35,37,39). Maka sudah pantaslah sang rasul menyatakan dengan penuh kemenangan, _“Dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita"._ Pada sisi lainnya secara realita juga bahwa, ada berbagai bentuk keamanan dan ada beberapa tertentu mampu "membeli". Misalnya ada keamanan karena rumah kita dikelilingi pagar dan kamera cctv terpasang di beberapa sudut rumah, ada security yang menjaga, dan sebagainya.
Barangkali seseorang merasa aman secara finansial karena punya tabungan sekian ratus juta bahkan bermilyar- milyar di bank.
Jadi secara umum semua ingin mencari rasa aman, tapi tidak selalu mendapatkannya bukan ! Hal lain pada negara-negara yang dilanda perang atau ditimpa berbagai bencana alam, kebutuhan utama orang-orang adalah rasa aman. Kita yang ada di dalam Kristus, dan sebagai anggota keluarga-Nya. Tentu bagi kita akan menemukan rasa aman sejati yang kita butuhkan, baik saat hidup di dunia ininmaupun saat kita dipanggil-Nya ke dunia baru. Maka sekali lagi, Kristus bukan hanya telah mati, melainkan Dia telah bangkit dan duduk di sebelah kanan Allah sebagai pembela bagi kita orang percaya. Maka Kasih Allah harus kita temukan di dalam Kristus. Sehingga hal itulah sebagai sumber kasih terbesar dan teraman bagi kita, dan tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya dan tidak ada yang bisa membatasi kasih Allah bagi kita. Jadi ada alasan terbesar Kristus sebagai Raja Damai oleh sebab rasa aman yang kita temukan pada waktu kita ada di dalam kasih-Nya. Suatu ketakutan akan melumpuhkan kita, tetapi kita merasa aman di dalam Kristus, sehingga kita mampu bergerak maju. Di dalam Kristus, kita mempunyai kasih yang aman, suatu kasih yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun bahkan kematian sekalipun. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Kita mungkin tidak perlu sepenuhnya memahami apa itu kasih Tuhan, tetapi itu adalah sesuatu yang perlu kita alami dalam hidup kita. Kita harus terus-menerus mengingatkan diri kita sendiri betapa Dia peduli dan menghargai kita, tidak peduli betapa tidak sempurnanya kita"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Kita mungkin tidak perlu sepenuhnya memahami apa itu kasih Tuhan, tetapi itu adalah sesuatu yang perlu kita alami dalam hidup kita.
BalasHapusJadi secara umum semua ingin mencari rasa aman, tapi tidak selalu mendapatkannya bukan ! Hal lain pada negara-negara yang dilanda perang atau ditimpa berbagai bencana alam, kebutuhan utama orang-orang adalah rasa aman.
BalasHapus