H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 27 November 2024

Kuatir ?

 *Apprehensive?*

[Kuwatir?]


“Amsal 12:25,*  _"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia"._


Amsal 12:25 mengatakan, "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang (terjemahan Inggris: menyebabkan depresi), tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia". Meskipun ada beberapa penyebab depresi, Salomo mengidentifikasi satu penyebab utama, yaitu kekuatiran. "kekuatiran membebani hati" (NIV). Amsal 12 mengajarkan perbedaan antara hikmat dan kebodohan serta kebaikan dan kejahatan dalam serangkaian pernyataan yang kontras. Amsal-amsal ini menyentuh banyak bidang kehidupan, termasuk mencintai disiplin vs membenci teguran (Amsal 12:1), kebaikan vs kejahatan (Amsal 12:2), kefasikan vs kebenaran (Amsal 12:3), istri yang baik vs istri yang memalukan (Amsal 12:4), pikiran yang benar vs pikiran yang jahat (Amsal 12:5), istri yang baik vs istri yang memalukan (Amsal 12:6). istri yang memalukan (Amsal 12:4), pikiran yang benar vs. nasihat yang fasik (Amsal 12:5), perkataan yang jahat vs. mulut orang yang jujur (Amsal 12:6), umur panjang orang benar vs. umur pendek orang fasik (Amsal 12:7), wawasan vs. pemikiran yang sesat (Amsal 12:8), kerendahan hati vs. memegahkan diri (Amsal 12:9), perlakuan yang benar terhadap binatang vs. kekejaman (Amsal 12:10), ketekunan vs. kemalasan (Amsal 12:11), keinginan yang fasik vs. buah yang benar (Amsal 12:12), dan bibir yang berdosa vs. bibir yang benar (Amsal 12:13). Amsal 12:14 merupakan penutup dari perbedaan-perbedaan yang ada dalam ayat 1-13, yang menyimpulkan bahwa perkataan dan perbuatan menghasilkan buah. Amsal 12:15-27 menawarkan daftar kontras lainnya, dengan Amsal 12:28 yang meringkas bahwa jalan kebenaran mendatangkan kehidupan dan bukan kematian.  


Maka pada bagian kontras inilah Alkitab mengatakan bahwa kekuatiran menyebabkan depresi (Amsal 12:25). Jadi ada kontras yang menggambarkan manfaat dari kebenaran atas kejahatan termasuk cepatnya orang bodoh untuk marah vs. orang bijak yang menyembunyikan aib (Amsal 12:16), mengatakan kebenaran vs. memberikan kesaksian palsu (Amsal 12:17), berbicara dengan gegabah vs. lidah orang bijak yang menyembuhkan (Amsal 12:18), bibir yang jujur ditegakkan untuk selama-lamanya vs. bibir dusta yang sementara (Amsal 12:19), rencana jahat yang penuh tipu daya vs. nasihat yang penuh kedamaian dan sukacita (Amsal 12:20), kesusahan orang fasik vs. perlindungan orang benar (Amsal 12:21), bibir yang berdusta vs. transaksi yang setia (Amsal 12:22), menyembunyikan pengetahuan dengan bijaksana vs. kebodohan yang dinyatakan dengan ceroboh (Amsal 12:23), ketekunan vs. kemalasan (kemalasan) (Amsal 12:24), kecemasan yang menyebabkan depresi vs. perkataan yang baik yang menyebabkan sukacita (Amsal 12:25), orang benar yang menuntun sesamanya vs. orang fasik yang menyesatkan (Amsal 12:26), dan kemalasan vs. ketekunan (Amsal 12:27).  Semua kontras ini menunjukkan bahwa kebenaran adalah kebaikan praktis (Amsal 12:28). Bila dibuat list akan ada beberapa penyebab dari depresi, namun Salomo mengidentifikasi satu penyebab utama adalah _kekuatiran,_ dan dalam NIV disebut _"kekuatiran membebani hati"._ Maka nasehat penulis Amsal luar biasa adanya, oleh sebab penulis Amsal benar-benar menyelami akan keberadaan diri manusia pasca jatuh dalam dosa. Hal apa itu ? Misalnya Adam dan Hawa pasca jatuh dalam dosa, mereka _takut, kuatir, lari dari hadirat Tuhan._ 


Jadi  _“kekuatiran”_ merupakan persoalan manusia pasca jatuh ke dalam dosa, dan dalam hati penuh kecemasan, tidak ada damai, hidup diburu oleh ketakutan. Pada saat ada dalam hati maka _“kekuatiran”_ tersebut akan merajalela ke mana-mana, liar, tidak terkendali, bahkan diri sendiri mengalami stres, depresi.  Bisa saja _kekuatiran_ akan menjalar ke rasio, pikiran, lalu pikiran tidak mungkin berpikir positif lagi atas seseorang yang dirundung _kekuatiran,_  lalu sebaliknya, hal negatif menguasai pikirannya. Sehingga _kekuatiran_ membuat pikiran negatif, pikiran jelek, penuh curiga, menyalahkan orang lain, tidak mampu melihat yang positif. Oleh sebab hatinya masih bersumber pada _kekuatiran._ Maka kita harus hati-hati akan _kekuatiran_ yang tidak segera dibereskan akan membungkukan diri sendiri, artinya akan membuat diri terpuruk jatuh, tergeletak tidak berdaya. Lalu bagaimana supaya sembuh ? Perlu mengganti _kekuatiran_ dengan sikap yang baik, yang positif, yang membangun, yang tidak menyakitkan hati, namun yang membalut dengan kasih, yang akan membungkus segala kejelekan, kegagalan, luka hati, dendam, sakit hati, kepahitan, dibungkus dengan bahasa kasih yaitu Firman Tuhan, yang menghibur, yang memberi kenyamanan dan ketenangan didalam hati, yang bisa menghasilkan sukacita dan memuji Tuhan.  Maka hal itulah yang dikatakan Amsal, _“menggembirakan"._  Terlebih dijaman yang penuh ancaman, mintalah kepada Tuhan Yesus agar mengangkat segala _kekuatiran_ kita, sehingga setiap saat kita gembira serta mampu berkata-kata yang baik. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Ketika memilih untuk mengisi pikiran dan hati kita dengan kata-kata yang mendorong dan memperkuat iman, maka sebagai orang percaya akan menemukan kekuatan dan ketenangan, dalam hubungan kita dengan Kristus"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







2 komentar:

  1. Ketika memilih untuk mengisi pikiran dan hati kita dengan kata-kata yang mendorong dan memperkuat iman, maka sebagai orang percaya akan menemukan kekuatan dan ketenangan, dalam hubungan kita dengan Kristus.

    BalasHapus
  2. “Amsal 12:25,* _"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia"._

    BalasHapus