STOP MENGELUH !
Amos 1-2 , 23 November 2024
Suatu saat saya bertemu dengan teman sesama pensiunan. Ternyata ada satu hal yang tidak berubah dalam hidup salah satu rekan saya yaitu suka mengeluh. Dulu, pada waktu masih bekerja, dia suka mengeluhkan hidupnya : gaji kecil, tidak cukup untuk biaya bulanan, bayar anak sekolah mahal, istri tidak mau mengerti dan sebagainya. Memang benar, ada orang yang punya kebiasaan mengeluh, menggerutu bahkan marah-marah tanpa alasan dan mereka seolah menikmati hal-hal tersebut. Mulai bangun pagi sampai malam hari, ada saja hal-hal yang dikeluhkan. Seorang pengeluh akan mengeluh kapan saja dan dimana saja.
Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan. Dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan, kalau hari-hari tidak diwarnai dengan keluhan rasanya hidup kurang berwarna. Bila kita memiliki 2 orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, kita akan lebih senang berhubungan dengan yang mana ? Siapakah yang lebih bisa membangun ?
Mungkin kita bukan seorang pengeluh, tapi seringkali dalam kehidupan kita, ketika kita menghadapi masalah, keadaan yang sulit, tantangan, kita merasa tidak mampu dan akhirnya kita bersungut-sungut di hadapan Tuhan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh ? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Artinya sesuatu atau banyak hal tidak berjalan sesuai keinginan atau rencana. Seorang “tukang komplain” biasanya tahu akan penyertaan Tuhan, mereka tahu akan banyaknya berkat Tuhan di dalam kehidupannya, akan tetapi sayangnya tidak mampu melihat kebaikan Tuhan.
Mengucap syukurlah dalam segala hal. Jika kita berdoa tanpa henti, maka kita tidak akan kekurangan alasan untuk bersyukur dalam segala hal. Sama seperti dalam segala hal kita harus menyatakan permintaan-permintaan kita kepada Allah dengan permohonan, demikian pula kita tidak boleh melewatkan ucapan syukur. Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa permohonan dengan ucapan syukur.” Itulah cara menghilangkan kebiasaan mengeluh yaitu senantiasa bersyukur. Mari katakan dalam hati kita masing-masing : “Saya percaya bahwa sebenarnya dibalik semua hal yang saya keluhkan pasti minimal ada satu hal yang dapat saya syukuri”. Stop mengeluh ! Banyaklah bersyukur. Mengeluh dan bersungut-sungut adalah tanda ketidakdewasaan. Anda setuju ? (AU)
Questions :
1. Apakah Anda sering mengeluh dan bersungut-sungut ? Mengapa ?
2. Apakah dengan mengeluh sudah menyelesaikan masalah Anda ? Diskusikan !
Values :
Percayalah bahwa sebenarnya dibalik semua hal yang dikeluhkan pasti minimal ada satu hal yang dapat disyukuri.
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 5:18)”
Jika Anda terpaksa harus mengeluh, setidaknya lakukan hal itu saat Anda berbincang secara pribadi dengan Sang Pencipta Anda !
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 5:18)”
BalasHapusJika Anda terpaksa harus mengeluh, setidaknya lakukan hal itu saat Anda berbincang secara pribadi dengan Sang Pencipta Anda !
BalasHapus