*Definite Hope*
[Pengharapan Yang Pasti]
*2 Korintus 5:1,* _"Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia"._
Dari ayat diatas merupakan analogi (penggambaran dengan memakai kiasan) oleh rasul Paulus mengenai jemaat sebagai tubuh manusia yang mendiami/tinggal (hidup) di dunia ini sebagai kemah dengan sifat sementara. Karena berhubung sifatnya sementara, kemah (dunia) ini sewaktu-waktu bisa dibongkar, yaitu pada saat seseorang meninggal. Akan tetapi, kita tidak perlu takut maupun khawatir sebab Allah telah menyediakan sebuah tempat kediaman yang kekal bagi orang percaya, yaitu tubuh yang mulia di Surga. Hal itu mestinya membuat orang percaya bersukacita sebab selama kita masih di dunia ini, kita mengeluh karena banyaknya tekanan hidup. Tentu janji Allah ini bukanlah omong kosong atau sekadar hiburan, melainkan sesuatu yang pasti sebab Allah sudah memberikan jaminan-Nya, yaitu Roh Kudus yang diberikan kepada kita. Rasul Paulus menyatakan dalam ayat di atas “...yang tidak dibuat oleh tangan manusia, "yaitu suatu tempat kediaman yang kekal yang dibuat-Nya dengan tangan dan Firman-Nya.
Sebagai contoh sederhana yang tidak dibuat oleh tangan-tangan manusia dengan membandingkan kata _“mompo”_ dalam istlah adat Batak, artinya _"acara memasukkan orang meninggal ke peti mati yang dalam hal ini dipahami sebagai menempati rumah yang tidak dibuat oleh tangan manusia itu sendiri”._ Dan ada pemahaman bahwa orang Batak asli "dianggap" sudah sepaham dengan paradigma rasul Paulus tentang maksud dunia yang bersifat sementara ini. Sudah tentu orang percaya tidak mungkin hidup di kemah (dunia) kita sementara ini untuk selamanya, dan pasti menjadi sebuah keniscayaan. Maka oleh sebab itu, Rasul Paulus menasihati dan mengingatkan jemaat Korintus dan semua orang percaya dari generasi ke generasi, sementara masih/mendiami (hidup) di bumi. Tujuannya agar supaya semua orang harus siap menghadap tahta pengadilan Kristus. Agar setiap orang memperoleh segala sesuatu yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya di kemah sementara di bumi ini, baik hal yang baik maupun jahat.
Sekali lagi kemah merupakan tempat tinggal atau tempat singgah yang bersifat sementara bagi orang-orang yang gemar melakukan kegiatan di alam terbuka, dan tidak permanen. Walaupun singkat tinggal di dalam kemah memberi kepuasan tersendiri lantaran mampu membawa kesegaran bagi jiwa dan raga. Dan sembari membongkar kemah setelah gunakan, biasanya ada terbit semangat baru yang membangkitkan asa untuk menyongsong hari-hari yang bakal di lalui. Lalu sebagai orang hidup karena percaya, kita pun menyadari bahwa bumi bukanlah tempat tinggal tetap. Maka ketika mata hati kita tetap memandang kepada kekekalan yang tidak kelihatan, maka akhir perjalanan hidup akan membawa seseorang pulang ke kediaman Surgawi. Sehingga _pengharapanlah_ yang sanggup mengatasi beratnya tekanan hidup yang harus ditanggung selama kita masih berada di dalam kemah dunia ini. Dan _ketabahan_ yang memampukan kita menyebut setiap persoalan dan kesulitan hidup hanya sebagai penderitaan ringan semata. Serta kekuatan hati nan sejati yang menuntun kita untuk tetap menjaga hidup yang berkenan kepada-Nya. Jadi tidak ubahnya tamasya singkat, hidup merupakan karunia Tuhan yang layak kita nikmati. Adanya ketidaknyamanan yang mengisyaratkan penderitaan hidup tidak seharusnya memadamkan semangat kita dalam menjalani hari-hari penuh dengan sukacita. Akhirnya kekuatan iman yang akan memampukan seseorang tiba di Rumah Bapa tanpa kehilangan pengharapan. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Tuhan telah berjanji tidak akan meninggalkan umat-Nya. Jadi, kamu harus terus memiliki pengharapan di dalam diri, dalam situasi apa pun"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Tuhan telah berjanji tidak akan meninggalkan umat-Nya. Jadi, kamu harus terus memiliki pengharapan di dalam diri, dalam situasi apa pun.
BalasHapus*2 Korintus 5:1,* _"Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia".
BalasHapus