*Simplicity and Sincerity Heart*
[Kesedehanaan Dan Ketulusan Hati]
*Lukas 2:15-16,* _"Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan"._
Frasa ini menandai transisi dari surga ke bumi, dimana para malaikat, utusan Tuhan, telah menyampaikan pengumuman ilahi mereka kepada para gembala dan sekarang telah pergi. Untuk kata Yunani _"malaikat"_ adalah _"ἄγγελοι" (angeloi),_ yang berarti utusan. Berarti menyoroti peran para malaikat sebagai perantara antara Tuhan dan manusia. Dan kepergian para malaikat menandakan berakhirnya wahyu ilahi dan dimulainya tindakan manusia dalam menanggapi pesan Tuhan. Lalu untuk pergi ke surga sebagai frasa yang menunjukkan kembalinya para malaikat ke tempat tinggalnya di surga. Kata _"Surga"_ dalam bahasa Yunani adalah _"οὐρανός" (ouranos),_ yang sering dipahami sebagai tempat tinggal Tuhan. Jadi hal ini menekankan asal usul ilahi dari pesan tersebut dan otoritas para malaikat sebagai utusan Tuhan. Maka kenaikan para malaikat kembali ke surga menggarisbawahi penyelesaian misi mereka dan kesakralan pesan yang disampaikan. Adanya para gembala berkata satu sama lain, membuat fokus beralih kepada para gembala, yang kini menjadi pelaku utama. Para gembala sebagai tokoh yang rendah hati dan sering kali terpinggirkan dalam masyarakat, dipilih oleh Tuhan untuk menerima kabar baik. Sehingga pilihan tersebut mencerminkan preferensi Tuhan bagi mereka yang hina dan rendah hati.
Lalu frasa _"berkata satu sama lain"_ menunjukkan tanggapan bersama, yang menunjukkan bahwa pesan Kristus dimaksudkan untuk dibagikan dan didiskusikan dalam komunitas orang percaya. Pernyataan _"Mari kita pergi ke Betlehem,_ merupakan keputusan para gembala untuk pergi ke Betlehem menunjukkan iman dan ketaatan mereka. Betlehem, yang berarti _"rumah roti"_ dalam bahasa Ibrani, penting sebagai tempat kelahiran Mesias yang dinubuatkan ( Mikha 5:2 ). Dan perjalanan ke Betlehem ini melambangkan ziarah iman, gerakan fisik dan spiritual menuju pemenuhan janji Tuhan. Adanya keinginan untuk melihat apa yang telah terjadi, sebagai mengungkapkan keinginan para gembala untuk menyaksikan akan penggenapan pesan malaikat. Kata Yunani untuk _"melihat"_ adalah _"ἰδεῖν" (idein),_ yang menyiratkan bukan hanya penglihatan fisik namun juga pemahaman dan persepsi. Hal ini mencerminkan keinginan para gembala untuk menegaskan dan memahami realitas peristiwa ilahi. Jadi respons mereka merupakan contoh iman yang mencari pemahaman.
Pada umumnya kita semua sangat ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dalam hidup ini, misalnya harta yang berlebih, prestasi yang lebih, kecantikan yang lebih dan sebagainya, dan semuanya hanya untuk menunjukkan kebanggaan diri. Tetapi tanpa kita sadari sekeras apa pun usaha untuk tampil lebih dalam segala hal, lambat laun kita akan kehilangan sesuatu yang esensial: yaitu kasih dan kepedulian pada keluarga dan sesama. Sehingga waktu dan momen yang berharga atau moment kehidupan itu sendiri, kita menjalaninya dengan tanpa dapat menikmatinya. Adanya suatu perasaan terasing, kesepian dan ketakutan akan kematian menyadarkan bahwa kita perlu seorang Juruselamat. Namun, di mana seseorang dapat menemukan Dia? Firman Tuhan yang pernah disampaikan malaikat kepada para gembala begitu sederhana dan tanpa basa-basi adanya, _"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud; dan inilah tandanya bagimu, kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan"._ Jelas para gembala sungguh-sungguh pergi mencari Sang Juruselamat. Demikian juga berlaku untuk bagi siapapun, jika sungguh-sungguh mencari Tuhan, Sang Juruselamat, maka seseorang akan menjumpai-Nya. Kuncinya adalah harus dalam ketulusan, dalam kesederhanaan, karena kita memang memerlukan Tuhan dalam seluruh kehidupan. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Hatimu yang hancur adalah tempat di mana kuasa Tuhan bisa bekerja dengan luar biasa. Serahkan hidupmu pada-Nya"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Hatimu yang hancur adalah tempat di mana kuasa Tuhan bisa bekerja dengan luar biasa. Serahkan hidupmu pada-Nya.
BalasHapus*Lukas 2:15-16,* _"Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan"._
BalasHapus