*Mata Tertuju Pada-Nya*
[Eyes focused Him]
*Ibrani 12 : 2,* _"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah”._
Dari kitab suci jelas bhawa Yesus merupakan inspirasi serta teladan terbaik kita dalam setiap tantangan hidup. Dan Alkitab mendorong kita untuk _"menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita"_ (Ibrani 12:1), kemudian mata kita tertuju kepada Yesus. Lalu penulis kitab Ibrani membandingkan orang percaya dengan para atlet dalam sebuah perlombaan, dan Yesus telah mendahului kita dalam perlombaan tersebut. Dimana Dia telah melintasi garis akhir iman dalam kemenangan yang berkemenangan dan sekarang duduk di atas takhta surgawi di sebelah kanan Allah. Maka untuk mencapai tujuan kita, kita harus tetap mengarahkan pandangan kita kepada Yesus. Ketekunan serta ketaatan Tuhan yang tidak tergoyahkan membentuk pola yang ideal yang dapat kita ikuti setiap kali diperhadapkan dengan pergumulan. Maka jikalau seseorang menjaga agar Dia selalu ada dalam pandangan kita, akibatnya kita akan menemukan kekuatan serta keberanian untuk bertahan.
Selain itu juga, maka kita akan dapat hidup dengan penuh keyakinan, oleh sebab kita tahu bahwa Dia yang memulai pekerjaan-Nya yang baik di dalam kita, akan terus meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus datang kembali (Filipi 1:6). Jadi Yesus telah menanggung lebih banyak penderitaan dibandingkan yang dialami atau yang akan kita alami ketika Dia menaati Bapa-Nya dan memikul salib. Salib melibatkan penderitaan yang luar biasa dan rasa malu yang tidak terbayangkan bagi Tuhan kita, _Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh"_ (Yesaya 53:3-5).
Dalam realita sehari-hari, tidak sedikit yang mempertanyakan iman. Namun ada satu hal yang sangat hakiki bagi penulis surat Ibrani, ternyata Iman itu harus bertumbuh semakin sempurna. Jadi iman bukan asal percaya dan statis, diam, berhenti, jalan di tempat atau bahkan mati semata. Sebab dimana situasi dan kondisi waktu itu, kekristenan ada dalam penganiayaan dan penderitaan hebat. Secara realita sampai sekarang kondisi hidup orang percaya tidak pernah di mudahkan, diringankan, malah ada kalanya harus berhadapan dengan pergumulan, tantangan. Contoh sederhana: ada kesulitan beribadah, bekerja, bisnis, dll. Walaupun demikian, maka itu iman benar-benar dituntut untuk semakin bertumbuh, semakin kuat. Jangan sebaliknya samakin takut atau semakin tidak percaya, bahkan murtad. Maka iman yang benar adalah harus semakin percaya dalam segala situasi kondisi apapun, terlebih lagi dalam rintangan dan masalah yang berat. Maka tidak bisa ditawar bahwa Iman itu harus semakin disempurnakan. Untuk mempunyai iman yang semakin sempurna, penulis Ibrani mengajarkan agar kita selalu, bahkan terus menerus mata kita tertuju kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita bukan melihat dunia dengan kemewahannya, dengan kekerasannya, atau melihat manusia yang semakin aneh- aneh; namun melihat Dia serta percaya sepenuhnya. Percayalah Dia pasti buka jalan, maka dengan demikian iman kita semakin disempurnakan. Tetaplah berjuang didalam Tuhan, tetap berdoa, serta mata hanya tertuju kepada-Nya. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Masalah kita mungkin besar tetapi Tuhan Yesus jauh lebih besar. Dia sanggup membawa kemenangan bagi kita"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Masalah kita mungkin besar tetapi Tuhan Yesus jauh lebih besar. Dia sanggup membawa kemenangan bagi kita.
BalasHapus*Ibrani 12 : 2,* _"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah”.
BalasHapus