KESOMBONGAN
ADALAH MUSUH DALAM DIRI YANG HARUS DITAKLUKKAN
Kisah
Para Rasul 24:10-27, 17 Mei 2025
Kesombongan
adalah musuh dalam diri yang seringkali tidak kita sadari. Ia bekerja secara halus,
menyelinap kedalam pikiran dan hati, membuat kita merasa lebih unggul dari
orang lain. Tanpa disadari, kesombongan membuat kita menganggap diri lebih
penting, lebih pintar, atau lebih berjasa dibandingkan orang lain. Ini adalah
sifat dasar manusia yang telah jatuh dalam dosa, keinginan untuk menjadi pusat
dari segala sesuatu.
Sejarah kesombongan bermula dari kejatuhan
manusia di Taman Eden, iblis menipu Hawa dengan mengatakan bahwa jika ia
memakan buah dari pengetahuan, ia akan menjadi seperti Allah. Sejak saat itu,
manusia berusaha hidup secara independen, tidak bergantung pada Allah, dan
ingin menguasai kehidupannya sendiri. Kesombongan berkembang dalam berbagai
bentuk, bahkan dalam sikap yang terselubung, seperti iri hati dan rasa
terancam. Contohnya adalah Raja Saul yang cemburu kepada Daud karena lebih
dipuji rakyat.
Kesombongan seringkali semakin nyata saat
seseorang memperoleh kekuasaan, kekayaan, atau kedudukan tinggi. Abraham Lincoln
pernah berkata, “ Jika ingin melihat karakter seseorang, beri dia kekuasaan.”
Seringkali, orang yang awalnya rendah hati berubah saat mencapai kesuksesan. Oleh
karena itu, kita harus menjaga hati agar tidak terjebak dalam kesombongan. Salah
satu caranya adalah dengan tetap melayani orang lain dan mengingat perjalanan
hidup kita sebagai bentuk refleksi diri.
Bagaimana cara mengalahkan kesombongan ?
Pertama, kita harus belajar untuk tidak selalu ingin menjadi pusat perhatian. Kesombongan
tumbuh dari pujian dan ketenaran, sehingga kita perlu lebih memikirkan
kepentingan orang lain daripada mencari pengakuan. Kedua, sadari bahwa semua
yang kita miliki hanyalah titipan dari Tuhan, jabatan, harta dan talenta
bukanlah milik kita, melainkan anugerah Tuhan yang harus digunakan bijaksana. Ketiga,
hiduplah dalam pimpinan Roh Kudus. Rasul Paulus berkata, “Hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16).” Dengan
membiarkan Roh Kudus memimpin, kita dapat menghindari kesombongan. Keempat, doa
dan puasa adalah cara ampuh untuk melawan kesombongan. Saat kita berdiam diri
dalam doa dan merenungkan firman Tuhan, kita semakin menyadari bahwa pencapaian
duniawi bukanlah hal utama.
Kesombongan bukanlah sesuatu yang bisa
dikalahkan dalam semalam, tetapi harus diperangi setiap hari. Jika tidak
dikenali sejak dini, kesombongan dapat mengakar dalam hati dan menghancurkan
hidup kita. Mari belajar hidup dengan rendah hati, karena Tuhan menentang orang
yang congkak dan mengasihani orang yang rendah hati. (DD)
Questions
:
1.
Dalam hal apa kesombongan seringkali muncul
dalam hidup kita ?
2.
Bagaimana kita mengubah pola pikir dan
kebiasaan agar tidak terjebak dalam sikap sombong ?
Values
:
Persyaratan
menjadi warga Kerajaan Sorga adalah menanggalkan mahkota kesombongan kita dan
mengijinkan Sang Raja berdaulat atas hidup kita.
“Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan
ditundukkan dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu (Yesaya
2:11)”
Kerendahan
hati sejati telah diteladankan oleh Sang Raja yang rela berkorban sampai di
kayu salib.


Kerendahan hati sejati telah diteladankan oleh Sang Raja yang rela berkorban sampai di kayu salib.
BalasHapus“Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu (Yesaya 2:11)”
BalasHapus