H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 12 Desember 2025

Renungan Hargai Istrimu

 Santapan Harian

Hargai Istrimu! 

Ulangan 21:10-17 


Bagi sebagian masyarakat atau komunitas tertentu, istri memiliki kedudukan yang rendah, berada di bawah suaminya. Istri tidak memiliki hak untuk berpendapat atau melakukan suatu tindakan tanpa izin suami. Sebaliknya, suami bisa berbuat sesuka hati kepada istri, misalnya melakukan kekerasan. Alasannya karena istri hanya setara benda milik.


Dalam pembagian warisan, TUHAN menetapkan aturan patrilineal yang sering membatasi hak perempuan. Namun, suami diwajibkan menghormati istri, bahkan jika ia seorang tawanan perang (14). Demikian pula ketika suami tidak mencintai istrinya. Istri itu tidak boleh dihilangkan haknya, termasuk hak yang berhubungan dengan status anaknya. Jika anaknya adalah anak sulung, statusnya tidak bisa digantikan oleh anak yang lain (15-17).


Dari perintah itu, tampak bahwa istri bukanlah sekadar benda milik suami. Istri adalah seorang yang telah dipilih, atau jika dijodohkan, ia ditetapkan menjadi bagian hidup suami. Oleh karenanya, istri mesti selalu dihargai. Sekalipun dalam konteks saat itu masih dimungkinkan untuk seorang suami menceraikan istri karena tidak mencintai istri itu lagi sehingga mengambil istri lain, istri itu tetap harus dihargai, tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang.


Berkaca dari hal ini, kita pun perlu menghidupinya pada masa kini. Para suami, walau di dalam Kartu Keluarga yang diterbitkan oleh pemerintah dicatat sebagai kepala keluarga, mesti tetap menghargai istri. Apalagi, sekarang umumnya suami istri menikah karena pilihan sendiri, bukan karena dijodohkan. Sudah tentu, setiap pasangan harus menghargai pilihannya. Intinya, perlakukanlah istri sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan.


Jika ada yang menganggap urusan domestik hanya tanggung jawab istri meskipun istrinya juga bekerja, maka hargailah dengan membagi peran secara setara. Ketika sebagian orang berpendapat bahwa istri hanya harus ikut kata suami, hargailah istri dengan membiarkannya merdeka dan berdaya. Mari kita membentuk keluarga yang setara, yang penuh penghargaan di dalam rumah tangga kita. [KRS]






Jalan jalan sore





Tepi Laut Tanjungpinang







Tidak ada komentar:

Posting Komentar