Santapan Harian
Hentikan Abuse of Power
Ulangan 18:9-22
Abraham Lincoln pernah berkata, "Semua orang bisa tahan dengan kesengsaraan, tetapi untuk mengetahui karakter seseorang, berilah dia kekuasaan". Kekuasaan seperti pedang bermata dua. Orang yang rendah hati dan bijaksana menggunakannya untuk kebaikan, sedangkan orang yang culas dan berhati jahat memanfaatkannya demi keuntungan pribadi, bahkan dengan mencelakakan orang lain. Perilaku demikian dikenal sebagai abuse of power.
Dengan memiliki negeri yang diberikan TUHAN, orang Israel akan memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, mereka diperingatkan supaya tidak lupa daratan. Jangan sampai kekuasaan mereka itu justru membuat mereka melupakan TUHAN dengan cara melakukan tenung atau mencari petunjuk bukan dari TUHAN (9-12). Demikian pula ketika seseorang ditunjuk menjadi nabi, dia memiliki kekuasaan. Kata-katanya akan dipercaya oleh umat. Maka, dia mesti hati-hati. Jangan sampai dia menggunakan kekuasaan itu untuk kepentingannya sendiri dengan cara menyampaikan hal yang bukan dari TUHAN, tetapi mengatasnamakan TUHAN.
Demikianlah, kita pun perlu menyadari bahwa ada waktu waktu tertentu kita memiliki kekuasaan. Orang tua memiliki kekuasaan terhadap anak. Pemimpin memiliki kekuasaan terhadap anak buah. Masing masing kekuasaan bisa digunakan untuk membawa kebaikan. Orang tua, dengan kekuasaannya, bisa memberikan rasa aman, gizi, dan pendidikan yang terbaik kepada anaknya. Pemimpin, dengan kekuasaannya, bisa mengarahkan dan memberdayakan anak buahnya.
Sebaliknya, kekuasaan itu juga bisa disalahgunakan. Orang tua memaksa anak memenuhi ambisi mereka, bahkan melakukan kekerasan kepada anak ketika tidak mau menurut. Pemimpin bisa asal perintah anak buahnya untuk menjalankan suatu tugas tanpa memberikan petunjuk yang jelas, bahkan mengakui hasil kerja anak buah sebagai hasil pekerjaannya.
Sadarilah kekuasaan yang kita pegang di tangan kita agar kita bisa menggunakannya untuk kebaikan dan kepentingan bersama. [KRS]


Tidak ada komentar:
Posting Komentar