H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 27 Juli 2011

OPINI


MEMANDANG HUTAN SEBAGAI PRODUSEN JASA LINGKUNGAN
Oleh : Emma Roslina Dewi, S. Si
Benih Tanaman Sebagai Jasa Lingkungan
            Terlepas dari segala produk hutan yang sifatnya material, sebenarnya terdapat manfaat hutan lainnya yang jauh lebih bernilai, terutama untuk diwariskan pada generasi-generasi kita berikutnya, yaitu produk hutan berupa jasa lingkungan. Jasa lingkungan adalah produk sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (SDAHE) yang berupa manfaat langsung (tangible) dan manfaat tidak langsung (intangible), yang meliputi antara lain jasa wisata alam / rekreasi, jasa perlindungan tata air / hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan, keunikan, penyerapan, dan penyimpanan karbon (Carbon offset).
            Letak geografis, luas, dan karakteristik biofisik hutan Indonesia yang sangat beragam merupakan keunggulan komparatif tersendiri dalam hal potensi jasa lingkungan, sehingga apabila jasa lingkungan ini dikelola secara baik akan memberikan nilai ekonomi kuantitatif maupun manfaat atau kepuasan kepada konsumen pengguna jasa lingkungan.
            Terkait dengan salah satu produk jasa lingkungan berupa perlindungan tata air; sangat tepat kiranya jika ada pepatah yang mengatakan bahwa air adalah sumber kehidupan, maka hutan adalah penjaga kehidupan. Bukan tanpa alasan pernyataan ini dimunculkan, mengingat fungsi dan peran hutan yang sangat penting dalam menyimpan dan mengatur sang sumber kehidupan di bumi. Menurut situs sebuah internet, lima belas Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar di Indonesia merupakan sumber air bagi lebih dari enam belas juta orang. Hutan di DAS ini membantu melindungi pasokan air dengan menstabilkan tanah di lereng-lereng bukit dan mengatur laju dan kecepatan air sungai. Namun sangat disesalkan, DAS tersebut telah kehilangan 20% tutupan hutannya antara tahun 1985 dan 1997.
            Beberapa peluang lain yang dapat dikembangkan terkait dengan produk hutan berupa jasa lingkungan adalah carbon offset dan jasa ekowisata. Menurut FAO, jumlah total vegetasi hutan di Indonesia menghasilkan lebih dari 14 milyar ton biomassa, jauh lebih tinggi daripada Negara-negara lain di Asia dan setara dengan sekitar 20 % biomassa di seluruh hutan tropis di Afrika. Jumlah biomassa ini secara kasar menyimpan sekitar 3,5 milyar ton karbon.
            Dalam www.livescience.com dikemukakan bahwa dalam suatu abad terakhir ini intensitas medan magnet matahari kian berlipat ganda dan menyebabkan kondisi mendung kian berkurang. Hal ini menjadi salah satu ‘kontributor’ bagi terjadinya pemanasan bumi. Namun hutan, dengan pohon-pohon lebat dan daun-daun rindangnya , mampu memayungi dan diharapkan pula dapat menjaga atau mengurangi temperature panas bumi.
            Di bidang ekowisatapun, peluang hutan sebagai penyedia jasa lingkungan rekreasi juga cukup menarik. Potensi berupa fenomena keindahan, keunikan alam, keanekaragaman hayati, dan budaya merupakan daya tarik tersendiri yang mampu menyedot kunjungan wisata, baik wisata pendidikan, maupun wisata rekreasi.
            Menurut studi, yang dikembangkan oleh Fakultas Kehutanan IPB, dapat disimpulkan bahwa secara teori nilai ekonomi keanekaragaman hayati dan simpanan karbon saat ini jauh melebihi pendapatan yang diperoleh dari produksi kayu bulat. Namun ada tanggapan bahwa hasil studi ini tidak cukup kokoh untuk diartikan secara harafiah, tetapi merupakan sebuah sinyal yang bermanfaat bahwa berbagai pendekatan konvensional yang digunakan untuk menilai hutan, yaitu berdasarkan harga kayu, terlalu sempit dan mengabaikan kepentingan masyarakat local yang hidupnya mengendalkan hutan.
            Semoga mata dan hatoi kita semakin terbuka untuk memahami dan menghargai hutan dengan lebih arif; bukan hanya sebagai produsen produk yang berbentuk material namun lebih dari itu, hutan berperan sebagai produsen jasa lingkungan yang ternyata tidak kalah berharga. Disadari atau tidak, hutan telah menjadi salah satu prajurit penjaga kehidupan di planet bumi ini. Jadi, mari sayangi dan pelihara hutan kita !!!

Salam Rimba !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar