MARIA ANDERSON
Kemiskinan
menyebabkan Marian, walaupun mempunyai suara bagus, tetapi tidak mempunyai
kesempatan untuk belajar bernyanyi. Keadaan miskin tidak mempengaruhi kesukaan
untuk menyanyi. Ia sering menyampaikan puji-pujian di sebuah gereja kecil,
sehingga membawa penghiburan bagi anggota jemaat. Mendengar suara merdu yang
keluar dari mulut Mariam, menggerakkan hati jemaat untuk mengumpulkan dana,
agar ia mempunyai kesempatan untuk nyanyi.
Pada
usianya yang kedelapan belas, guru tarik suaranya menawarkan agar Marian
dilatih seorang pakar di bidang tarik suara. Jemaat sekali lagi dengan rela
mengumpulkan dana, agar ia mempunyai kesempatan dilatih oleh pakar ternama itu.
Seharusnya masa depan Marian cukup cerah, tetapi kenyataan bukanlah demikian.
Sebagian
orang yang cukup antusias terhadapnya, membuka kesempatan dengan
menyelenggarakan pertunjukan, tetapi sayang show tersebut mengalami kegagalan.
Banyak kritikan ditujukan ke alamatnya. Setelah peristiwa kegagalan tersebut,
Marian mengalami frustasi yang sangat selama kurang lebih satu tahun. Tetapi
pada suatu hari,ibunya berkata padanya, ” Marian, engkau hanya bisa sukses,
jika mendapatkan karunia dari Tuhan. Karena itu, janganlah bersedih untuk
kegagalanmu, banyak-banyak berdoalah.”
Nasehat
ibu menyadarkan dia dari frustasinya. Dengan pertolongan Tuhan, ia berusaha
bangkit kembali dan pada tahun 1923, ia mengadakan pertunjukan dan diikuti
dengan pertunjukan lainnya. Pada tahun 1925, ia mempunyai kesempatan untuk
mengikuti perlombaan tarik suara di kota New York. Dalam perlombaan tersebut,
ia mengalahkan 300 peserta lain dengan mendapatkan juara satu. Para kritikus
pada waktu itu member komentar dengan mengatakan bahwa bakat yang demikian ini,
sulit dicario di antara ratusan ribuan orang.
Pengaruh
ibunya sangat besar dalam sepanjang kehidupan Marian. Ia mengatakan,”
Kesuksesan ini, semua karena ibuku.” Setiap pertunjukannya di seluruh Amerika,
ibunya berusaha menyisihkan waktu untuk ikut bersama dan menyediakan
kebutuhannya. Ciuman ibu dalam setiap penampilan, member penghiburan yang tidak
terkatakan. Setiap kali mau tampil, Marian tentu berdoa dan mendoakan bagi
setiap pendengarnya dengan berkata, “ Ya Bapa ! kiranya jangan ada satu
pendengar dengan hampa pulang ke rumah mereka, tetapi pakailah pujian yang
keluar dari mulut anakMu ini, agar mereka dapat bersyukur padaMu.”
Marian
sering dengan nyanyian menghibur orang sakit, tentara yang terluka, orang yang
dalam penderiataan, dan juga menyanyi untuk bangsanya. Para pendengarnya,
diantaranya : Presiden, raja, pejabat tinggi, bangsawan, ilmuwan, seniman, dan
lain-lain
Dalam
sepanjang kehidupannya, banyak piala yang direbutnya. Honor yang diperoleh,
melalui pertunjukan dan rekaman, setiap tahun mencapat 250 ribu dollar Amerika.
Tetapi pemasukannya, kebanyakan disumbangkan. Meskipun ada produser berminat
mengundang untuk main film, tetapi dengan tegas ditolaknya, karena ia mau
mempersembahkan seluruh hidupnya, melalui nyanyian untuk dipakai oleh Tuhan.
Keberhasilan
Marian bukan dicapai dengan mulus. Disamping pengalaman kegagalan pertunjukan
pertama yang disebut diatas, merupakan salah satu kegagalan diantara
kegagalan-kegagalan lainnya, ia juga mengalami rintangan-rintangan yang cukup
banyak. Ia pernah mengalami deksriminasi ras, dengan melarangnya mengadakan
pertunjukan. Ia pernah juga dipersulit tatkala mengikuti tes masuk sekolah seni
suara, sehingga hamper putus asa. Banyak sekali pukulan yang dialami, tetapi
berkat kekuatan dan anugerah Tuhan, ia tahan menanggung semuanya.
Setelah
ternama, banyak undangan berdatangan dari tempat-tempat yang terkenal. Sungguh
keberhasilannya, membawa dampak positif bagi umat Kristen di seluruh dunia.
Marian pribadi menyaddari bahwa keberhasilannya,bukan karena kehebatannya. Ia
sering berkata kepada teman-temannya,” Asalkan kita menaruh hati Bapa, ditambah
dengan ketekunan tanpa mengenal gentar, Allah pasti dapat memakai
anak-anakNya.”
Tuhan memberkati Kita semua.. Amin
By : Pdt. Dr. Paulus
Daun, Th. M. “Jalan Tuhan Terindah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar