H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 06 Mei 2012

Pengalaman Rohani 2


KESEMBUHAN ROHANI
            Teringat tujuh tahun yang lalu ada orang yang menganjurkan aku untuk percaya pada Yesus. Waktu itu aku menjawab. “Percaya Yesus ? amit-amit deh !!. cara yang sama sering kupergunakan untuk menyatakan ketidaksenanganku terhadap agama Kristen. Dan heran, setiap kali melihat mimik kecewa dari orang yang mengajak atas jawaban yang tegas dan mengecewakan itu, mendatangkan kenikmatan dan kepuasan bagi jiwaku. Seolah-olah aku telah memperoleh kemenangan atas penolakan itu.
            Pada waktu berumur setengah tahun, aku menderita polio yang pada waktu itu merupakan penyakit yang baru. Meskipun orangtuaku menyatakan kasih sayang dan simpatiknya atas penderitaanku, tetapi yang nyata bahwa kehidupanku berbeda dengan anak-anak lainnya.
            Sejak aku menderita penyakit itu, tetangga dengan nada mengejek memanggilku dengan sebutan, “Si Timpang”. Sebutan itu sungguh menyakitkan, tetapi apa yang dapat kuperbuat? Air mata hanya kualirkan saja ke dalam. Orang lain mempunyai masa kanak-kanak yang menyenangkan, tetapi tidak demikian dengan aku. Tidak ada seorang anak pun yang mau bergaul dengan aku yang timpang ini. Bahkan ada orang tua yang menakut-nakuti anaknya untuk tidak bermain air got dengan mengatakan bahwa aku timpang karena bermain air got yang kotor itu. Boleh dibayangkan, betapa sakitnya hatiku ini. Lubuk hatiku dipenuhi perasaan benci dan dendam.
            Pada masa kecil aku pernah hadir di sekolah minggu anak-anak. Aku hadir karena tertarik dengan gambar-gambar yang dibagikan kepada anak-anak yang hadir. Tetapi kemudian aku tidak mau hadir lagi, karena waktu aku berusia lima tahun, ada seorang ibu berkata kepadaku,”Nak, hendaklah kamu bertobat! Oleh karena kamu tidak mau percaya, maka Tuhan menghukum kamu sehingga menjadi timpang.” Sejak peristiwa itu, dalam hatiku timbul anti-pati terhadap Yesus bahkan membenciNya, tetapi Tuhan tidak membenci atau membuang aku.
            Setelah menyelesaikan studi di sekolah menengah pertama, aku tidak melanjutkan lagi, karena orangtuaku khawatir terjadi apa-apa dalam perjalanan menuju sekolah, karena pada waktu itu sudah mulai ramai dengan kendaraan. Untuk khusus menyewa mobil mengantar ke sekolah, kami menghadapi kesulitan keuangan, akhirnya orangtuaku memutuskan untuk mengundang guru privat mengajar bahasa inggris di rumah. Sungguh kebetulan atau memang sudah diatur Tuhan, guru bahasa inggrisku itu orang Kristen yang sungguh mengasihi Tuhan. Tutur kata dan sikapnya yang penuh kasih sayang dan perhatian, sehingga memupus habis kesan yang buruk pada masa lalu tentang kekristenan.
            Pada hari sabtu malam, guruku mengajakku untuk mengunjungi satu persekutuan. Aku merasa persekutuan antar mahasiswa, sebab itu aku menyanggupinya. Malamnya guruku menepati janjinya menjemputku untuk  mengikuti persekutuan tersebut. Hatiku sungguh gembira sekali, tetapi setelah sampai di tujuan, baru ku tahu bahwa persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan gereja. Hatiku sangat jengkel, tetapi sopan santun menyebabkan aku menahan diri. Tetapi siapa sangka, dalam persekutuan itu, aku merasakan suatu suasana yang sangat lain. Suasana yang penuh kehangatan, kasih sayang bagaikan air yang menyejukkan pada hati yang gersang. Hatiku yang penuh dengan kebencian dan kekakuan, mulai mencair. Aku mulai menyenangi tempat perekutuan ini, dalam hatiku berjanji untuk hadir dalam persekutuan minggu depan. Satu tahun kemudian aku percaya dan dibaptiskan, aku juga telah memiliki alkitab sendiri.
            Tiga tahun sudah berlalu, aku merenungkan kasih Tuhan yang melepaskan aku dari dunia kebencian, dendam. Ia tidak membuang, karena sikapku, tetapi dengan kasihNya Ia mengubah dan member hidup baru padaku. Meskipun secara luar, aku tetap orang yang cacat tubuh, tetapi sekarang aku mengetahui secara jelas, karena bilurNya aku mendapat kesembuhan , sehingga aku mengalami “ Orang yang tertawan mendapat kelepasan, yang buta dicelikkan, yang tertindas mendapat kelepasan (Luk 4:8)”.
            Apakah Anda merindukan pengalaman yang demikian indahnya ?? percayalah kepada Yesus Kristus.

By : Pdt. Dr. Paulus Daun, Th. M. “Jalan Tuhan Terindah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar