KESEMBUHAN ROHANI
Teringat tujuh tahun yang lalu ada
orang yang menganjurkan aku untuk percaya pada Yesus. Waktu itu aku menjawab.
“Percaya Yesus ? amit-amit deh !!. cara yang sama sering kupergunakan untuk
menyatakan ketidaksenanganku terhadap agama Kristen. Dan heran, setiap kali
melihat mimik kecewa dari orang yang mengajak atas jawaban yang tegas dan
mengecewakan itu, mendatangkan kenikmatan dan kepuasan bagi jiwaku. Seolah-olah
aku telah memperoleh kemenangan atas penolakan itu.
Pada waktu berumur
setengah tahun, aku menderita polio yang pada waktu itu merupakan penyakit yang
baru. Meskipun orangtuaku menyatakan kasih sayang dan simpatiknya atas
penderitaanku, tetapi yang nyata bahwa kehidupanku berbeda dengan anak-anak
lainnya.
Sejak aku menderita
penyakit itu, tetangga dengan nada mengejek memanggilku dengan sebutan, “Si
Timpang”. Sebutan itu sungguh menyakitkan, tetapi apa yang dapat kuperbuat? Air
mata hanya kualirkan saja ke dalam. Orang lain mempunyai masa kanak-kanak yang
menyenangkan, tetapi tidak demikian dengan aku. Tidak ada seorang anak pun yang
mau bergaul dengan aku yang timpang ini. Bahkan ada orang tua yang
menakut-nakuti anaknya untuk tidak bermain air got dengan mengatakan bahwa aku
timpang karena bermain air got yang kotor itu. Boleh dibayangkan, betapa
sakitnya hatiku ini. Lubuk hatiku dipenuhi perasaan benci dan dendam.
Pada masa kecil aku
pernah hadir di sekolah minggu anak-anak. Aku hadir karena tertarik dengan
gambar-gambar yang dibagikan kepada anak-anak yang hadir. Tetapi kemudian aku
tidak mau hadir lagi, karena waktu aku berusia lima tahun, ada seorang ibu
berkata kepadaku,”Nak, hendaklah kamu bertobat! Oleh karena kamu tidak mau percaya,
maka Tuhan menghukum kamu sehingga menjadi timpang.” Sejak peristiwa itu, dalam
hatiku timbul anti-pati terhadap Yesus bahkan membenciNya, tetapi Tuhan tidak
membenci atau membuang aku.
Setelah menyelesaikan
studi di sekolah menengah pertama, aku tidak melanjutkan lagi, karena
orangtuaku khawatir terjadi apa-apa dalam perjalanan menuju sekolah, karena
pada waktu itu sudah mulai ramai dengan kendaraan. Untuk khusus menyewa mobil
mengantar ke sekolah, kami menghadapi kesulitan keuangan, akhirnya orangtuaku
memutuskan untuk mengundang guru privat mengajar bahasa inggris di rumah.
Sungguh kebetulan atau memang sudah diatur Tuhan, guru bahasa inggrisku itu
orang Kristen yang sungguh mengasihi Tuhan. Tutur kata dan sikapnya yang penuh
kasih sayang dan perhatian, sehingga memupus habis kesan yang buruk pada masa
lalu tentang kekristenan.
Pada hari sabtu malam,
guruku mengajakku untuk mengunjungi satu persekutuan. Aku merasa persekutuan
antar mahasiswa, sebab itu aku menyanggupinya. Malamnya guruku menepati janjinya
menjemputku untuk mengikuti persekutuan
tersebut. Hatiku sungguh gembira sekali, tetapi setelah sampai di tujuan, baru
ku tahu bahwa persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan gereja. Hatiku
sangat jengkel, tetapi sopan santun menyebabkan aku menahan diri. Tetapi siapa
sangka, dalam persekutuan itu, aku merasakan suatu suasana yang sangat lain.
Suasana yang penuh kehangatan, kasih sayang bagaikan air yang menyejukkan pada
hati yang gersang. Hatiku yang penuh dengan kebencian dan kekakuan, mulai mencair.
Aku mulai menyenangi tempat perekutuan ini, dalam hatiku berjanji untuk hadir
dalam persekutuan minggu depan. Satu tahun kemudian aku percaya dan
dibaptiskan, aku juga telah memiliki alkitab sendiri.
Tiga tahun sudah
berlalu, aku merenungkan kasih Tuhan yang melepaskan aku dari dunia kebencian,
dendam. Ia tidak membuang, karena sikapku, tetapi dengan kasihNya Ia mengubah
dan member hidup baru padaku. Meskipun secara luar, aku tetap orang yang cacat
tubuh, tetapi sekarang aku mengetahui secara jelas, karena bilurNya aku
mendapat kesembuhan , sehingga aku mengalami “ Orang yang tertawan mendapat
kelepasan, yang buta dicelikkan, yang tertindas mendapat kelepasan (Luk 4:8)”.
Apakah Anda merindukan
pengalaman yang demikian indahnya ?? percayalah kepada Yesus Kristus.
By : Pdt. Dr. Paulus
Daun, Th. M. “Jalan Tuhan Terindah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar