H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 06 Mei 2012

PENGALAMAN ROHANI



BANTING STIR TETAPI TAK TERGELINCIR

            Bagiku bekerja adalah beribadah lewat karya. Maka berkaryalah sebaik mungkin karena “Bos besarnya” adalah Tuhan sendiri. Pemikiran tersebut membuatku tidak pernah main-main dengan setiap pekerjaan yang aku geluti. Perjalananku menyambangi berbagai perusahaan (bekerja) membuatku kian paham bahwa sesungguhnya kerja tak melulu tentang uang. Upah rupanya tak cukup kuat untuk menahanku bekerja di sebuah perusahaan.



            Guru Paruh Waktu
            Latar belakang pendidikanku adalah ilmu periklinan. Lantaran ingin mengaplikasikan ilmu aku pun bekerja di perusahaan iklan. Dari situ aku mencoba bekerja pada sebuah penerbitan. Bukan tanpa dasar, sebelumnya akupun pernah mendapat pelatihan tentang penulisan semasa mahasiswa dahulu. Namun, dengan semua fasilitas yang disediakan perusahaan, aku tetap saja merasa kurang. Kurang apa? Itulah yang tak begitu aku pahami betul.
            Kesempatan dan keinginan untuk mencoba tantangan baru mengantarkanku akhirnya bekerja pada sekolah dasar swasta. Semua administrasi yang sangat baru bagiku aku pelajari  dengan cepat. Tugas administrasi yang begitu banyak hampir setebal skripsiku dalam satu bulan selesai. Melewati semuanya aku hanya berujar, “O.. ternyata seperti ini menjadi guru swasta”
            Sekali lagi aku melangkahkan kaki usai melewatinya 2 tahun. “rasanya bukan ini yang aku cari” batinku, menjadi guru di sekolah seolah mematikan kreativitasku dalam menulis. Bukannya tidak ada ide, tetapi nyaris tidak ada waktu. Lantas kuputuskan untuk menjadi guru paruh waktu di sebuah tempat kursus bahasa inggris.
            Semata-mata hanya ingin menularkan bahasa inggrisku pada para pelajar. Di tempat kursus itu aku mulai memahami sedikit banyak perbedaan ketika mengajar di sekolah dan di tempat kursus. Jika di sekolah saya harus mengerjakan setumpuk laporan, di tempat kursus dipastikan ada berbagai lomba setiap tahunnya.
            Berbagai lomba tersebut dikerjakan bersama oleh semua guru , melatih murid lalu menampilkan murid menjadi  hal baru yang tak pernah aku tahu dan nikmati sebelumnya. Bahkan mendorong anak SMP dan SMU agar mau mencoba mengikuti lomba untuk unjuk kebolehan dan melatih mental , sekarang bukan hal baru lagi buatku.

Menjadi berbeda
            Tantanganku selanjutnya adalah bagaimana menjadi terang bagi anak muda yang masih mencari jati diri. Dalam keseharian yang kuhadapi adalah siswa SMP, SMU, dan mahasiswa. Kondisi yang jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya sebagai guru SD.
            “selalu aku tanyakan, “ How are you today?” biasanya siswa akan menjawab dengan jujur. Saat itulah akan tampak kondisi siswa yang sesungguhnya.  Jika banyak dari siswa yang memang malas belajar biasanya akan aku motivasi. Muatan saran yang aku sampaikan bermuatan Firman Tuhan tanpa harus menyebut Yesus atau ayat alkitab. Aku pakai kesempatan itu untuk bersaksi bagaimana aku akhirnya bisa menulis buku. Lalu aku tutup dengan berkata :” lakukanlah semua hal yang bisa mengembangkan diri kita. Jangan pernah beraktivitas tetapi tidak berguna dan tidak membangun. “
            Aku selalu berusaha tampil beda lewat motivasi maupun ucapan berisi Firman kebenaran Allah. Hari itu aku ingat sekali seorang murid berujar, “ih.. miss Rumi hebat ya, bisa menulis buku dan bahasa inggris” mendengar pujian itu, dengan tulus aku berujar,” Makanya kamu harus bisa lebih dari Miss rumi.” 

By : Kesaksian Pengalaman Rohani Rumi, Buku Renungan Pagi Edisi april

Tidak ada komentar:

Posting Komentar