BENCHMARKING
Benchmarking
merupakan proses membandingkan, menyamai
atau mengungguli kompetitor dengan tujuan saling menguntungkan antara kedua
belah pihak. Dalam hal ini akan
dilakukan benchmarking antara Marthalena Ginting dengan Gustinaria Sianturi
dalam sifat dan karakter masing-masing.
Perencanaan
1. Mengidentifikasi proses yang
akan dipatok duga
Proses yang akan dipatok
duga dari Gustinaria Sianturi adalah “sifat pemaaf dan mudah bersosialisasi”
sedangkan yang akan dipatok duga dari Marthalena Ginting adalah “ sifat tegas
dan bertanggung jawab”.
2. Mencari perusahaan atau
pesaing sukses
Dalam hal ini perusahaan
yang dimaksud adalah pribadi masing-masing yang dilihat dari sifat-sifat yang
baik pada pesaing atau kompetitor.
3. Menentukan jenis data dan
metode pengumpulan data
Jenis data yang akan diamati
adalah sifat dan karakter. Metode pengumpulan data adalah dengan pengamatan
langsung pada pribadi masing-masing.
Analisis
1. Menganalisis proses dan
membandingkan data
·
Sifat yang diamati dari Gustinaria Sianturi adalah sifat yang
pemaaf yang dilihat dari kesehariannya. Di saat ada orang yang berbuat tidak
baik kepadanya dia tidak langsung marah tetapi lebih cenderung tidak terlalu
menanggapi hal tersebut bahkan di saat ada orang yang berbuat kesalahan
kepadanya, dia mudah memaafkan orang
tersebut tanpa ada rasa dendam. Selain sifat yang pemaaf, sifat yang mudah
bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya juga baik. Walaupun berada pada
lingkungan yang baru dia cepat berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan
orang-orang yang ada di sekitarnya.
Sifat sosialisasinya tampak saat dia mengikuti organisasi kampus maupun
di luar kampus. Sementara dari
Marthalena Ginting mempunyai yang mudah
tersinggung dan sulit bersosialisasi dengan lingkungan atau orang-orang yang
baru karena sifat yang pemalu dan pendiam.
·
Sifat yang diamati dari Marthalena Ginting sendiri adalah
sifatnya yang tegas dan bertanggung jawab. Sifat tersebut terlihat dari cara
Martha pada saat mengambil suatu keputusan dan mengerjakan tugas-tugas yang di
embankan kepada dia. Martha setiap harinya sebelum pergi ke kampus selalu
bangun cepat untuk mengerjakan tugas-tugas rumah. Dan kebiasaan tersebut selalu
dikerjakannya meskipun kondisinya mungkin dalam keadaan lelah dikarenakan
kuliah dan tugas-tugas kampus yang sangat banyak. Tanggung jawab Martha juga
dapat dilihat dari keaktifannya dalam mengerjakan bagiannya pada saat ada tugas
kelompok. Sifat tegas Martha dapat dilihat dari cara dia memilah-milah hal-hal
yang harus diduluankan untuk dikerjakan.
2. Memproyeksikan tingkat
kinerja yang ingin dicapai
Tingkat kinerja yang ingin
dicapai oleh Marthalena Ginting adalah mencoba dan melatih diri untuk tidak
mudah tersinggung dan mau membuka diri untuk bersosialisasi dengan orang-oarang
atau lingkungan yang baru dan mudah beradaptasi.
Tingkat kinerja yang ingin
dicapai oleh Gustinaria Sianturi adalah melatih diri untuk lebih bijak dalam
mengambil keputusan dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas tepat pada
waktunya.
Intergasi
1. Sasaran fungsional
Sasaran yang ingin dicapai
oleh Marthalena Ginting adalah mempunyai sifat yang pemaaf dan mudah
bersosialisasi dengan orang-orang baru.
Sasaran yang ingin dicapai
oleh Gustinaria Sianturi adalah akan
mengaplikasikan tindakan lebih tegas dan dan bertanggung jawab
mengerjakan tugas-tugas.
2. Rencana-rencana tindakan
Marthalena Ginting
·
Bergabung dalam suatu organisasi pemuda untuk menambah
pengalaman.
·
Menyapa orang setiap pagi minimal 5 orang.
·
Apabila ada tindakan teman-teman yang mungkin kurang baik,
langsung dibicarakan kepada orangnya supaya saling memahami dan memaafkan.
Gustinaria
Sianturi
·
Apabila ada tugas-tugas dalam kelompok agar selalu ambil
bagian dan mengerjakannya
·
Mengatur waktu dengan baik sehingga dapat mengambil keputusan
yang tepat
·
Mengedepankan hal-hal yang lebih penting diantara hal-hal
penting lainnya.
·
Lebih cepat bangun pagi sehingga dapat mengerjakan pekerjaan
rumah.
Implementasi
Dalam memantau kemajuan yang ada maka Marthalena Ginting
dan Gustinaria Sianturi akan mengadakan suatu persetujuan yaitu dari pihak
masing-masing memiliki hak untuk saling mengingatkan satu sama lain dan saling
terbuka. Dan setiap sifat yang masih belum bisa untuk diubah maka akan diadakan
evaluasi dan di carikan lagi apa yang menjadi kendala-kendala yang terjadi
dalam prakteknya.
Fase Kematangan
Dari hasil benchmarking yang
telah dilakukan maka kedua belah pihak akan mengaplikasikan secara langsung
dalam kehidupan sehari-hari. Dan apabila salah sati pihak kurang mengerti atau
butuh petunjuk tambahan kepada pihak
lain maka dengan kerjasama tersebut tidak ada batasan antara keduabelah pihak
untuk saling memberi petunjuk atau arahan untuk mencapai sasaran.
Perancangan tata letak didefinisikan sebagai perancangan lokasi dan konfigurasi departemendepartemen, stasiun kerja, dan semua peralatan yang terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi barang jadi (Adam, 1989).
BalasHapus