KASIH ADALAH TANPA PAMRIH
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Roma 5:17 (TB)
Dosa telah masuk ke dunia oleh satu orang, demikian juga dengan akibat dosa yaitu maut juga akan menjalar pada semua orang.
Dan maut telah berkuasa mulai dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa, meskipun mereka tidak melakukan dosa yang sama seperti dosa yang diperbuat Adam.
Sebab jika karena pelanggaran Adam semua orang telah jatuh ke daΔΊam kuasa maut, tetapi lebih besar lagi anugerah Allah yang dilimpahkanNya bagi semua orang oleh karena pengorbanan satu orang yaitu Yesus Kristus.
Penghakiman atas pelanggaran telah mengakibatkan penghukuman, namun anugerah Allah mengakibatkan pembenaran. Mereka yang menerima anugerah Allah akan hidup dan berkuasa oleh karena Yesus Kristus.
Oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang menjadi berdosa. Dan oleh ketaatan satu orang pula semua orang akan dibenarkan.
Sama halnya seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian juga kasih karunia Allah berkuasa oleh kebenaran demi kehidupan yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Sekali lagi Allah menunjukkan bagi kita kelimpahan kasih karuniaNya. Poin utama kekristenan adalah Kasih. Bagaimana kita dimampukan mengasihi bahkan menjadi kasih itu sendiri.
Allah sendiri menunjukkan kehinaan dan kerendahan dosa dan maut sebagai pembanding kepada kasih karuniaNya yang begitu agung dan besar.
Kasih sejati adalah kasih yang mengasihi tanpa syarat. Bukan mencari siapa yang pantas dikasihi. Karena dia cantik/tampan, berjabatan, berkuasa, banyak harta, pernah menjadi konsumen/pasien/klien, dll maka kita mengasihinya.
Allah memerintahkan kita untuk mengasihi yang tidak pantas kita kasihi. Yang menurut anggapan kita tidak layak untuk menerima pengorbanan dari kita. Allah sungguh berkenan, ketika kita mau menjadi kasih dalam kehidupan orang-orang seperti ini.
Anak-anak Tuhan, mari koreksi diri, apakah kita masih mengasihi hanya demi kepentingan diri sendiri. Berbuat kasih bukan dengan tujuan murni.
Supaya nama kita dikenal, supaya suatu saat dia atau orang lain akan menolong kita/keluarga kita atau supaya Tuhan juga akan membalas kebaikan kita ini suatu saat. Itu bukan kasih, itu adalah kelicikan, politik balas budi.
Mari belajar mengasihi, sama seperti Allah yang mengasihi kita yang hina dan najis ini tanpa pamrih. Dalam setiap kondisi kita, yang terburuk dan terpuruk sekali pun Dia hadir.
Mari kita mengasihi dengan tulus siapa pun yang Tuhan kirimkan ke dalam hidup kita tanpa motivasi 'terselubung' di dalam hati kita. Kiranya kasihNya yang dalam, besar dan luas tak terhingga itu akan memampukan kita.
#erbs150520
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Roma 5:17 (TB)
Dosa telah masuk ke dunia oleh satu orang, demikian juga dengan akibat dosa yaitu maut juga akan menjalar pada semua orang.
Dan maut telah berkuasa mulai dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa, meskipun mereka tidak melakukan dosa yang sama seperti dosa yang diperbuat Adam.
Sebab jika karena pelanggaran Adam semua orang telah jatuh ke daΔΊam kuasa maut, tetapi lebih besar lagi anugerah Allah yang dilimpahkanNya bagi semua orang oleh karena pengorbanan satu orang yaitu Yesus Kristus.
Penghakiman atas pelanggaran telah mengakibatkan penghukuman, namun anugerah Allah mengakibatkan pembenaran. Mereka yang menerima anugerah Allah akan hidup dan berkuasa oleh karena Yesus Kristus.
Oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang menjadi berdosa. Dan oleh ketaatan satu orang pula semua orang akan dibenarkan.
Sama halnya seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian juga kasih karunia Allah berkuasa oleh kebenaran demi kehidupan yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Sekali lagi Allah menunjukkan bagi kita kelimpahan kasih karuniaNya. Poin utama kekristenan adalah Kasih. Bagaimana kita dimampukan mengasihi bahkan menjadi kasih itu sendiri.
Allah sendiri menunjukkan kehinaan dan kerendahan dosa dan maut sebagai pembanding kepada kasih karuniaNya yang begitu agung dan besar.
Kasih sejati adalah kasih yang mengasihi tanpa syarat. Bukan mencari siapa yang pantas dikasihi. Karena dia cantik/tampan, berjabatan, berkuasa, banyak harta, pernah menjadi konsumen/pasien/klien, dll maka kita mengasihinya.
Allah memerintahkan kita untuk mengasihi yang tidak pantas kita kasihi. Yang menurut anggapan kita tidak layak untuk menerima pengorbanan dari kita. Allah sungguh berkenan, ketika kita mau menjadi kasih dalam kehidupan orang-orang seperti ini.
Anak-anak Tuhan, mari koreksi diri, apakah kita masih mengasihi hanya demi kepentingan diri sendiri. Berbuat kasih bukan dengan tujuan murni.
Supaya nama kita dikenal, supaya suatu saat dia atau orang lain akan menolong kita/keluarga kita atau supaya Tuhan juga akan membalas kebaikan kita ini suatu saat. Itu bukan kasih, itu adalah kelicikan, politik balas budi.
Mari belajar mengasihi, sama seperti Allah yang mengasihi kita yang hina dan najis ini tanpa pamrih. Dalam setiap kondisi kita, yang terburuk dan terpuruk sekali pun Dia hadir.
Mari kita mengasihi dengan tulus siapa pun yang Tuhan kirimkan ke dalam hidup kita tanpa motivasi 'terselubung' di dalam hati kita. Kiranya kasihNya yang dalam, besar dan luas tak terhingga itu akan memampukan kita.
#erbs150520
Tidak ada komentar:
Posting Komentar