TRUST AND OBEY
PERCAYA DAN TAAT
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
Roma 4:3
Paulus mengingatkan tentang Abraham, bapa leluhur bangsa Israel bahwa ia percaya kepada Allah dan hal itu diperhitungkan Allah kepada Abraham sebagai kebenaran.
Seperti Daud juga menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan karena perbuatannya, diampuni Allah segala dosa-dosanya dan tidak diperhitungkan Allah kesalahannya kepadanya. Dan kebahagiaan ini berlaku bagi semua orang bukan hanya kepada bagsa Israel/orang bersunat saja tapi juga kepada semua orang.
Karena Abraham dibenarkan oleh imannya bukan setelah ia bersunat namun sebelumnya. Sunat hanyalah sebagai tanda materai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya sebelum ia bersunat.
Sehingga Abraham menjadi bapa semua orang percaya baik yang bersunat maupun tidak bersunat karena mengikuti jejak iman percaya Abraham.
Kita bersyukur Allah memberikan seorang figur teladan bapa iman bagi kita yaitu seorang Abraham. Yang menjadi pertanyaan, kenapa Allah memilih Abraham? Yang dapat kita lihat bahwa Abraham berhasil mengambil hati Allah karena iman percayanya pada Allah yang tak tergoyahkan.
Bagaimana dengan iman kita?
Ketika menghadapi gelombang kehidupan kita di dunia ini adakah iman kita semakin menjangkar kokoh kepada Allah ataukah terlepas dari Allah lalu terombang ambing mengikuti arus dunia ini?
Kita tinggal belajar dari Abraham bagaimana beriman teguh kepada Allah. Iman percaya yang teguh menghasilkan ketaatan yang penuh. Meyakini sepenuhnya Allah memimpin perjalanan kehidupan kita, taat kepada perintah/kehendakNya kemana Ia inginkan kita harus melangkah.
Sederhana bukan, apapun permasalahan yang kita hadapi, berseru dan serahkan saja padaNya, percaya Ia senantiasa menyertai kita, lalu mari terus belajar menaati firmanNya. Selanjutnya, biarkan Allah yang berkarya di dalam kehidupan kita.
Jangan pernah meragukan/mencurigai Allah. Ia selalu menginginkan yang terbaik buat kita pada waktu yang ditentukanNya. Allah hanya ingin melihat dan menguji sejauh mana kita mau menyerahkan hidup kita kepadaNya serta membiarkan Dia masuk dan memenuhi setiap ruang di dalam hidup kita. Sehingga pada akhirnya, kita sendiri yang akan terpesona menyaksikan keindahan demi keindahan dari pekerjaan Allah yang terjadi dalam kehidupan kita masing-masing.
#erbs120520
PERCAYA DAN TAAT
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
Roma 4:3
Paulus mengingatkan tentang Abraham, bapa leluhur bangsa Israel bahwa ia percaya kepada Allah dan hal itu diperhitungkan Allah kepada Abraham sebagai kebenaran.
Seperti Daud juga menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan karena perbuatannya, diampuni Allah segala dosa-dosanya dan tidak diperhitungkan Allah kesalahannya kepadanya. Dan kebahagiaan ini berlaku bagi semua orang bukan hanya kepada bagsa Israel/orang bersunat saja tapi juga kepada semua orang.
Karena Abraham dibenarkan oleh imannya bukan setelah ia bersunat namun sebelumnya. Sunat hanyalah sebagai tanda materai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya sebelum ia bersunat.
Sehingga Abraham menjadi bapa semua orang percaya baik yang bersunat maupun tidak bersunat karena mengikuti jejak iman percaya Abraham.
Kita bersyukur Allah memberikan seorang figur teladan bapa iman bagi kita yaitu seorang Abraham. Yang menjadi pertanyaan, kenapa Allah memilih Abraham? Yang dapat kita lihat bahwa Abraham berhasil mengambil hati Allah karena iman percayanya pada Allah yang tak tergoyahkan.
Bagaimana dengan iman kita?
Ketika menghadapi gelombang kehidupan kita di dunia ini adakah iman kita semakin menjangkar kokoh kepada Allah ataukah terlepas dari Allah lalu terombang ambing mengikuti arus dunia ini?
Kita tinggal belajar dari Abraham bagaimana beriman teguh kepada Allah. Iman percaya yang teguh menghasilkan ketaatan yang penuh. Meyakini sepenuhnya Allah memimpin perjalanan kehidupan kita, taat kepada perintah/kehendakNya kemana Ia inginkan kita harus melangkah.
Sederhana bukan, apapun permasalahan yang kita hadapi, berseru dan serahkan saja padaNya, percaya Ia senantiasa menyertai kita, lalu mari terus belajar menaati firmanNya. Selanjutnya, biarkan Allah yang berkarya di dalam kehidupan kita.
Jangan pernah meragukan/mencurigai Allah. Ia selalu menginginkan yang terbaik buat kita pada waktu yang ditentukanNya. Allah hanya ingin melihat dan menguji sejauh mana kita mau menyerahkan hidup kita kepadaNya serta membiarkan Dia masuk dan memenuhi setiap ruang di dalam hidup kita. Sehingga pada akhirnya, kita sendiri yang akan terpesona menyaksikan keindahan demi keindahan dari pekerjaan Allah yang terjadi dalam kehidupan kita masing-masing.
#erbs120520
Tidak ada komentar:
Posting Komentar