Slmt pg Buat kita semua..
🙂🙂
Yesaya 40:31 (TB) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Salam sabar....
🙏🙏🙏
PENGHAKIMAN MILIK ALLAH
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Roma 14:12 (TB)
Kita harus menerima saudara-saudara kita yang lemah dalam iman, dan jangan berselisih pendapat dengan dia.
Seperti halnya soal makanan, ada yang meyakini boleh memakan semuanya, yang lemah keyakinannya hanya makan sayuran saja. Namun tidak boleh saling menghina dan menghakimi yang makan dan yang tidak makan, karena Allah sendiri telah menerimanya.
Siapakah kita sehingga kita menghakimi orang lain, apapun masalahnya Tuhan yang berkuasa atas hidupnya untuk menopang dan memeliharanya.
Masing-masing kita memiliki cara yang berbeda-beda tentang ibadah dan keyakinan kita. Bagaimanapun itu, semua harus dilakukan dengan ucapan syukur dan hanya untuk Tuhan.
Sebab tidak seorangpun kita dapat hidup dan mati untuk diri sendiri, baik hidup dan mati kita adalah milik Tuhan. Karena untuk hal ini Tuhan Yesus telah mati dan hidup kembali supaya dapat menjadi Tuhan bagi semua orang baik yang hidup dan yang mati.
Kita semua akan menghadap tahta pengadilan Allah. Karena Allah hidup, semua orang akan bertekuk lutut di hadapanNya, dan semua lidah akan memuliakan Allah. Dan setiap kita akan memberi pertanggungjawaban atas diri kita sendiri di hadapan Allah.
Mari merenungkan siapakah kita di hadapan Allah. Sudahkah hidup kita beriman dan beribadah dengan benar di hadapanNya. Sering kita belum selesai dengan persoalan ini, kita sudah sibuk mempersoalkan iman dan ibadah orang lain, padahal itu adalah persoalan pribadinya dengan Tuhan. Tuhan yang berkuasa atas hidup kita masing- masing.
Dan kita sering menghabiskan waktu dan energi membahas dan menghakimi ibadah orang lain, sampai kita lupa apakah sudah membereskan ibadah kita di hadapan Allah.
Apapun yang kita lakukan dalam hidup kita, biarlah hidup kita hanya dipersembahkan bagi Allah. Karena kepunyaanNyalah kita, sebagaimana Tuhan Yesus telah menyelesaikan segala hutang dosa kita, mati dan bangkit, supaya kita yang beriman kepadaNya beroleh kehidupan yang kekal.
Yang Allah kehendaki adalah keseluruhan hidup kita adalah ibadah kepadaNya dan kita melakukanNya hanya untuk Dia. Karena itu setiap kita akan berhadapan dengan Allah, mempertanggungjawabkan diri kita masing-masing bagaimana kita hidup di hadapan Allah. Jadi tiada hak kita sama sekali untuk menghakimi bagaimana orang lain hidup dan beribadah. Satu-satunya hakim atas hidup kita semua hanyalah Allah.
Kiranya Allah berbelas kasihan memimpin dan memelihara hidup kita, agar bisa memberi hidup kita sebagai ibadah yang berkenan di hadapanNya, sekaligus mendukung orang-orang di sekitar kita untuk juga semakin takut akan Tuhan dan bergiat hidup di dalam Tuhan. Sehingga setiap waktu yang berjalan, akan terjalin rangkaian hidup dan ibaďah yang benar dihadapanNya dari setiap hidup anak-anakNya menjadi kesatuan yang indah mewujudkan kemuliaan Allah di muka bumi ini.
#erbs050620
🙂🙂
Yesaya 40:31 (TB) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Salam sabar....
🙏🙏🙏
PENGHAKIMAN MILIK ALLAH
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Roma 14:12 (TB)
Kita harus menerima saudara-saudara kita yang lemah dalam iman, dan jangan berselisih pendapat dengan dia.
Seperti halnya soal makanan, ada yang meyakini boleh memakan semuanya, yang lemah keyakinannya hanya makan sayuran saja. Namun tidak boleh saling menghina dan menghakimi yang makan dan yang tidak makan, karena Allah sendiri telah menerimanya.
Siapakah kita sehingga kita menghakimi orang lain, apapun masalahnya Tuhan yang berkuasa atas hidupnya untuk menopang dan memeliharanya.
Masing-masing kita memiliki cara yang berbeda-beda tentang ibadah dan keyakinan kita. Bagaimanapun itu, semua harus dilakukan dengan ucapan syukur dan hanya untuk Tuhan.
Sebab tidak seorangpun kita dapat hidup dan mati untuk diri sendiri, baik hidup dan mati kita adalah milik Tuhan. Karena untuk hal ini Tuhan Yesus telah mati dan hidup kembali supaya dapat menjadi Tuhan bagi semua orang baik yang hidup dan yang mati.
Kita semua akan menghadap tahta pengadilan Allah. Karena Allah hidup, semua orang akan bertekuk lutut di hadapanNya, dan semua lidah akan memuliakan Allah. Dan setiap kita akan memberi pertanggungjawaban atas diri kita sendiri di hadapan Allah.
Mari merenungkan siapakah kita di hadapan Allah. Sudahkah hidup kita beriman dan beribadah dengan benar di hadapanNya. Sering kita belum selesai dengan persoalan ini, kita sudah sibuk mempersoalkan iman dan ibadah orang lain, padahal itu adalah persoalan pribadinya dengan Tuhan. Tuhan yang berkuasa atas hidup kita masing- masing.
Dan kita sering menghabiskan waktu dan energi membahas dan menghakimi ibadah orang lain, sampai kita lupa apakah sudah membereskan ibadah kita di hadapan Allah.
Apapun yang kita lakukan dalam hidup kita, biarlah hidup kita hanya dipersembahkan bagi Allah. Karena kepunyaanNyalah kita, sebagaimana Tuhan Yesus telah menyelesaikan segala hutang dosa kita, mati dan bangkit, supaya kita yang beriman kepadaNya beroleh kehidupan yang kekal.
Yang Allah kehendaki adalah keseluruhan hidup kita adalah ibadah kepadaNya dan kita melakukanNya hanya untuk Dia. Karena itu setiap kita akan berhadapan dengan Allah, mempertanggungjawabkan diri kita masing-masing bagaimana kita hidup di hadapan Allah. Jadi tiada hak kita sama sekali untuk menghakimi bagaimana orang lain hidup dan beribadah. Satu-satunya hakim atas hidup kita semua hanyalah Allah.
Kiranya Allah berbelas kasihan memimpin dan memelihara hidup kita, agar bisa memberi hidup kita sebagai ibadah yang berkenan di hadapanNya, sekaligus mendukung orang-orang di sekitar kita untuk juga semakin takut akan Tuhan dan bergiat hidup di dalam Tuhan. Sehingga setiap waktu yang berjalan, akan terjalin rangkaian hidup dan ibaďah yang benar dihadapanNya dari setiap hidup anak-anakNya menjadi kesatuan yang indah mewujudkan kemuliaan Allah di muka bumi ini.
#erbs050620
Tidak ada komentar:
Posting Komentar