H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 21 Juni 2020

Teladan Ibu

*TERIMAKASIH TELADANMU, IBU-IBU JANDA YANG BERIMAN.*

Lukas 4:25-26
*Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Amin.*

Menjadi janda @ status yg tidak diingini oleh wanita manapun, kehilangan kepala tubuh, belahan jiwa, pemimpin, suami & bapak dari anak2nya utk selamanya. Seringkali para janda, bersembunyi dibalik statusnya, mjd kelompok yg lemah & pantas mendapat belas kasihan. Tetapi Tuhan mempertemukan musafir dgn bbrp Ibu Janda yg hidup & pelayanan menjadi teladan iman bagi kita semua.

~ _*Ibu Janda dari Sorong - Papua Barat.*_
Bbrp tahun ygl, tim musafir melayani di Papua Barat & setelah seminggu pelayan Pi disana, kami mengalami defisit keuangan, krn pengeluaran misi yg membengkak 2x lipat. Tim memutuskan keluar dr penginapan & menumpang di rumah jemaat.

Ketika kami meminta bon penginapan & permisi keluar dr penginapan itu. Ibu Janda pemilik penginapan itu bertanya, "Mengapa baru seminggu sudah keluar, bukankah rencana 2 minggu pelayanan disini?" Kami berterus terang ttg kondisi kami, yg hanya mampu membayar 1 minggu saja, demi kelanjutan misi pelayanan disini. Ibu Janda itu digerakkan Tuhan & berespon, katanya, "Biaya penginapan seminggu tidak perlu dibayar seperserpun (3 kamar x 300rb x 7 hari= 6,4jt) & penginapan sy ini terbuka untuk seminggu ke depan tanpa bayar, bahkan kapan pun tim, datang kembali ke Sorong, silahkan menginap dgn gratis disini."

Kami bertanya mengapa Ibu Janda itu memberi kemurahan kpd kami, lalu ia bersaksi, "Minggu pertama tim datang & melayani di gereja, sy ikut mendengar Injil, Kabar Baik yg sy cari2 selama ini & hati sy sangat bersyukur & bersukacita. Lalu seminggu ini sy memperhatikan & bertanya setiap kalian pergi melayani. Pagi pergi ke sekolah2, siang berangkat ke kampus2 & malam berangkatkan ke kampung2 utk memberitakan Injil Keselamatan yg kekal itu.Disini pernah menginap para pendeta lain, mereka hanya beristirahat, merokok2, main catur & bilyard seharian, sangat berbeda dgn kalianlah. Sy mau turut berbagian & mendukung pelayanan Tuhan ini."

Tim pun mengucapkan syukur & bersukacita, krn Tuhan memberi kami kesempatan utk melihat & menikmati buah iman dari pelayanan yg dikerjakan, malah ibu janda itu meminta rekening tim, utk setiap bulan dia dapat memberi persembahan syukur utk Misi Penginjilan ke seluruh Indonesia & menyediakan transportasi tim berangkat kebandara meninggalkan kota Sorong dgn doa & harapan Sang Penabur Agung yg terus memelihara & memberi pertumbuhan kpd banyak orang yg telah dilayani.

~ _*2 Orang Ibu Janda dari Medan.*_
Tuhan melawat Ibu SD, setelah mendengar Injil Kristus, dia mau dimuridkan menjadi pemberita, pelatih & pengajar utk memperlengkapi Ibu2 dari PWKI dimana ia menjadi anggota, serta bersedia memberi diri, daya & dananya sbg Pengurus Lembaga Penginjilan, EE Medan. Bapa Yang Baik itu membuka jalan melalui Ibu SD utk mengadakan Penginjilan & Pemuridan reguler kpd ratusan anak2 Kristen di Lapas Anak Tanjung Gusta, bahkan rumahnya dibuka setiap minggu sbg tempat Penginjilan & Pemuridan bagi anak2 di lingkungannya.

Puji Tuhan siang ini, musafir bertemu dgn Ibu SS, yg tinggal sendiri di Medan, dmn anak-cucu nya semua di luar pulau, ttp rumahnya mjd tempat pertemuan Ibu2 usia indah. Bbrp waktu ygl Sang Pejala Agung, memberi kita kesempatan berbagi Injil Kabar Baik kpd kelompok mereka. Sambil musafir menghantarkan pesanan pilet ikan Dori _(yg butuh silahkan japri Mak Theo 0852-7534-3399...😇)_ melalui Ibu SS, ia mengumpulkan pesananan  dari Ibu2 yg lain. Kami pun menitip Injil Kabar Baik, utk disampaikan mereka kpd anak-cucunya yg masih tinggal di Medan.

Teladan iman dari janda Sarfat, yg percaya kpd TUHAN, yg sanggup memberi & menyediakan apa yg dia perlu. Ia rela memberi hidup & makanannya yg terakhir kpd hamba Tuhan, Elia di tengah bahaya kelaparan 3,5 thn di seluruh negeri & bahaya kematian yg sudah menunggu diambang pintu rumahnya. Bahkan kemudian ia mendapat kasih karunia untuk melihat kuasa kebangkitan dari TUHAN kpd anaknya yg sudah mati & beroleh iman percaya akan kehidupan yg kekal di dalam Dia.

Jadi Sobat, janganlah menunggu kehilangan, kelaparan & hidup di ambang kematian, barulah kita bertobat & percaya, serta mempersembahkan hidup & apa yg kita miliki kpd Tuhan & sesama. Marilah kita giat Melayani, Menjala & Menggembalakan manusia sbg buah iman & ucapan syukur kita, bukan tergantung keadaan & situasi, ttp terus bergantung kpd KRISTUS di dalam iman & ketaatan, yg terus memimpin, menyertai & membuka setiap jalan bagi kita utk mjd berkat & saksi-Nya di dalam segala keadaan bagi banyak orang. Amin.

_*Terimakasih utk teladanmu, ibu-ibu janda yang beriman, melayani & bersaksi. Salam & Doa kami, atas keselamatan, penyertaan & sukacita dari Yesus Kristus Tuhan kita, tetap tinggal & bertumbuh, serta berbuah dgn limpah melalui hidup, keluarga & pelayananmu, sampai akhirnya kita bersama pulang kembali di rumah Bapa Yang Baikl di Kerajaan Sorga yg kekal selamanya. Amin.🕊️🔥🙏*_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar