PRIBADI MILIK ALLAH, BERANI BERSAKSI
Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Galatia 1:23-24 (TB)
Rasul Paulus mengisahkan bagaimana riwayatnya dulu yang pernah menjadi seorang penganiaya iman Kristen berubah menjadi seorang pemberita. Dan mereka yang mendengar berita ini memuliakan Allah atas kesaksian hidupnya. Hidup Rasul Paulus berubah total dari seorang yang tidak percaya bahkan musuh orang Kristen, diubah oleh Allah menjadi seorang rasul yang bersedia mati demi memberitakan imannya yaitu tentang kabar sukacita pengorbanan Tuhan Yesus bagi dunia.
Bagaimana dengan diri kita? Kita yang telah sejak lahir memiliki status pengikut Kristus, sudahkah hidup kita memberitakan dan menyaksikan tentang Dia? Adakah kita mau berkorban dan menderita demi menyatakan iman kita? Atau kita masih saja bersembunyi di balik topeng: "ini masih dunia, kita harus berhikmat." Kita lupa usia kita semakin singkat, kesempatan memuliakan namaNya dalam hidup kita semakin pendek, padahal PR yang Dia perintahkan bagi kita semakin menumpuk yaitu menjadi saksiNya kemanapun kita pergi.
Rasul Paulus memberi teladan bagi kita, mengikut Kristus harus total, tidak boleh setengah-setengah. Kalau anginnya baik, knyatakan kita murid Kristus, kalau anginnya kurang baik pakailah cara yang lebih 'cantik'. Jangan lupa, pernah Tuhan berfirman bahwa Dia akan memuntahkan orang yang "Kristen hangat-hangat kuku, tidak dingin dan tidak panas". Cek diri kita, sebesar apa kadar kasih kita kepadaNya, kalau kita benar mengasihi Dia dengan sungguh, seperti yang mulut bibir kita sering nyanyikan dan ucapkan, hidup kita pun akan menunjukkan totalitas iman kita kepadaNya, berani menyaksikan Dia yang hidup di dalam kita untuk setiap hal yang kita lakukan.
Kiranya Allah sang pemilik hidup kita, sumber kasih dan damai sejahtera berkenan memberikan kita terus kesadaran siapa kita di hadapanNya, hanya hambaNya yang sebenarnya tidak layak akan kasih karuniaNya, tidak layak mendapatkan penebusan dosa dari pengorbanan anakNya Yesus Kristus di kayu salib. Dengan menyadari hal ini kita akan selalu bersyukur, merasakan sukacita tak terhingga, kasih meluap-luap dari dalam diri kita yang akan keluar terbagikan bagi sekitar kita, melalui perkataan dan perbuatan kita nama Kristus tetap akan dinyatakan. Semoga Roh Allah terus mengingatkan dan memampukan kita menjadi pribadi yang telah diubahkan bagi Kristus. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.
#erbs270720
Tidak ada komentar:
Posting Komentar