BANYAK DAN BERBEDA TETAPI SATU
Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
1 Korintus 12:27 (TB)
Yesus Kristus, Tuhan telah turun dari tahtaNya di surga, merendahkan diriNya dan taat sampai mati di kayu salib demi menyelamatkan kita manusia berdosa. Tubuhnya telah tercabik-cabik demi kehidupan kekal anak-anakNya, bagj yang mau menyerahkan diri untuk percaya kepadaNya dan hidup melakukan kehendakNya. Dan ternyata tubuh Kristus itu adalah kita, milik kepunyaanNya yang telah dibeli dan dibayar lunas dari keadilan Allah sendiri yaitu dari hukuman maut. TubuhNya yang terdiri dari banyak anggota namun kita adalah satu di dalam Kristus.
Pernahkah kita merasakan sakit di jari kelingking kita ketika terjepit pintu atau ketika tertusuk duri yang dalam? Apakah kita bisa tenang atau terganggu dan berusaha menyembuhkan sakit itu? Apakah pentingnya jari kelingking dibandingkan dengan organ otak kita? Ternyata sama pentingnya bukan, saling ketergantungan dengan yang lain. Ketika jari kita sakit, semua tubuh kita akan terganggu mekanisme kerjanya, otomatis akan terfokus untuk penyembuhannya.
Otak di bagian paling atas yang akan mengatur perintah apa yang harus dilakukan organ/bagian tubuh yang lain demi penyembuhan si jari atau bagaimana anggota tubuh yang lain bisa tetap bekerja dengan kondisi ketimpangan yang ada akibat si jari sakit. Demikian juga kita umat kepunyaan Kristus. Yesus Kristus adalah kepala kita, tubuh Kristus. Yesus Kristus pusat segala sesuatuNya. Kita umatNya bisa berbeda-beda latar belakang gereja, adat budaya, bahasa dan tradisi, sosial ekonomi, paham politik dan ideologi, dll nya tetapi kita adalah tetap satu di dalam Kristus. Allah mengizinkan perbedaan itu ada bukan untuk saling menjatuhkan dan menjelekkan, namun untuk saling melengkapi dan mendukung satu dengan yang lain demi kemuliaan namaNya saja.
Namun kita sering menganggap bagian kita adalah yang terbaik dari yang lainnya. Sering kita mendengar dan membaca gereja yang satu merasa lebih baik dari yang lain, marga yang satu merasa lebih hebat dari marga yang lain, negara yang satu merasa lebih maju dari negara yang lain. Atau diri kita sendiri merasa lebih banyak kelebihan dari pada orang lain yang kita anggap rendah karena tidak punya banyak kelebihan seperti kita. Pemikiran seperti ini ternyata malah akan menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti yang sudah banyak terjadi dalam sejarah. Latar belakang terjadinya perang antar negara, pertikaian gereja-gereja, konflik-konflik dalam masyarakat, semua terjadi karena merasa diri lebih baik dan tidak membutuhkan pihak lain. Padahal tidak ada satupun bagian kehidupan manusia yang tidak membutuhkan satu dengan yang lain. Allah sudah mengatur dunia ini menjadi satu kesatuan dan saling tergantung satu dengan yang lainnya, dan Kristus sebagai pusatnya.
Lebih jelasnya lagi contoh kecil kita lihat, seorang dokter spesialis jantung tetap membutuhkan jasa seorang tukang pangkas. Seorang presiden tetap membutuhkan jasa seorang tukang masak yang khusus mengatur menunya setiap hari. Seorang dokter tetap membutuhkan perawat yang memudahkan setiap pekerjaannya. Jangan ada yang memegahkan diri, Allah telah mengatur sedemikian rupa keberadaan kita anggota tubuh Kristus dari bagian terkecil sampai terbesar untuk bersinergi mengerjakan pekerjaan baik mewujudkan kerajaanNya di tengah-tengah dunia ini.
Mari kita turut dan taat dalam rencana agungNya. Jangan melawan kehendakNya hanya demi memajukan diri, bagian, komunitas kita sendiri, karena pasti akibatnya adalah kekacauan dan segala masalah. Seperti firmanNya, mari menganggap yang lain adalah lebih penting dari diri sendiri, berlomba-lomba memberikan pelayanan bagi yang lain. Dan Allah memerintahkan yang terbesar malah harus menjadi pelayan bagi yang yang lainnya. INDAH, bukan?
Terpujilah Nama Tuhan. Amin.
#erbs300620
Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
1 Korintus 12:27 (TB)
Yesus Kristus, Tuhan telah turun dari tahtaNya di surga, merendahkan diriNya dan taat sampai mati di kayu salib demi menyelamatkan kita manusia berdosa. Tubuhnya telah tercabik-cabik demi kehidupan kekal anak-anakNya, bagj yang mau menyerahkan diri untuk percaya kepadaNya dan hidup melakukan kehendakNya. Dan ternyata tubuh Kristus itu adalah kita, milik kepunyaanNya yang telah dibeli dan dibayar lunas dari keadilan Allah sendiri yaitu dari hukuman maut. TubuhNya yang terdiri dari banyak anggota namun kita adalah satu di dalam Kristus.
Pernahkah kita merasakan sakit di jari kelingking kita ketika terjepit pintu atau ketika tertusuk duri yang dalam? Apakah kita bisa tenang atau terganggu dan berusaha menyembuhkan sakit itu? Apakah pentingnya jari kelingking dibandingkan dengan organ otak kita? Ternyata sama pentingnya bukan, saling ketergantungan dengan yang lain. Ketika jari kita sakit, semua tubuh kita akan terganggu mekanisme kerjanya, otomatis akan terfokus untuk penyembuhannya.
Otak di bagian paling atas yang akan mengatur perintah apa yang harus dilakukan organ/bagian tubuh yang lain demi penyembuhan si jari atau bagaimana anggota tubuh yang lain bisa tetap bekerja dengan kondisi ketimpangan yang ada akibat si jari sakit. Demikian juga kita umat kepunyaan Kristus. Yesus Kristus adalah kepala kita, tubuh Kristus. Yesus Kristus pusat segala sesuatuNya. Kita umatNya bisa berbeda-beda latar belakang gereja, adat budaya, bahasa dan tradisi, sosial ekonomi, paham politik dan ideologi, dll nya tetapi kita adalah tetap satu di dalam Kristus. Allah mengizinkan perbedaan itu ada bukan untuk saling menjatuhkan dan menjelekkan, namun untuk saling melengkapi dan mendukung satu dengan yang lain demi kemuliaan namaNya saja.
Namun kita sering menganggap bagian kita adalah yang terbaik dari yang lainnya. Sering kita mendengar dan membaca gereja yang satu merasa lebih baik dari yang lain, marga yang satu merasa lebih hebat dari marga yang lain, negara yang satu merasa lebih maju dari negara yang lain. Atau diri kita sendiri merasa lebih banyak kelebihan dari pada orang lain yang kita anggap rendah karena tidak punya banyak kelebihan seperti kita. Pemikiran seperti ini ternyata malah akan menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti yang sudah banyak terjadi dalam sejarah. Latar belakang terjadinya perang antar negara, pertikaian gereja-gereja, konflik-konflik dalam masyarakat, semua terjadi karena merasa diri lebih baik dan tidak membutuhkan pihak lain. Padahal tidak ada satupun bagian kehidupan manusia yang tidak membutuhkan satu dengan yang lain. Allah sudah mengatur dunia ini menjadi satu kesatuan dan saling tergantung satu dengan yang lainnya, dan Kristus sebagai pusatnya.
Lebih jelasnya lagi contoh kecil kita lihat, seorang dokter spesialis jantung tetap membutuhkan jasa seorang tukang pangkas. Seorang presiden tetap membutuhkan jasa seorang tukang masak yang khusus mengatur menunya setiap hari. Seorang dokter tetap membutuhkan perawat yang memudahkan setiap pekerjaannya. Jangan ada yang memegahkan diri, Allah telah mengatur sedemikian rupa keberadaan kita anggota tubuh Kristus dari bagian terkecil sampai terbesar untuk bersinergi mengerjakan pekerjaan baik mewujudkan kerajaanNya di tengah-tengah dunia ini.
Mari kita turut dan taat dalam rencana agungNya. Jangan melawan kehendakNya hanya demi memajukan diri, bagian, komunitas kita sendiri, karena pasti akibatnya adalah kekacauan dan segala masalah. Seperti firmanNya, mari menganggap yang lain adalah lebih penting dari diri sendiri, berlomba-lomba memberikan pelayanan bagi yang lain. Dan Allah memerintahkan yang terbesar malah harus menjadi pelayan bagi yang yang lainnya. INDAH, bukan?
Terpujilah Nama Tuhan. Amin.
#erbs300620
Tidak ada komentar:
Posting Komentar