MENGABAIKAN
CINTANYA
Maleakhi 1 (Tgl 5 Februari 2023,
Minggu)
Sungguh
menyakitkan jika kita sudah menyatakan cinta, mengekspresikan cinta, bahkan
melakukan pengorbanan luar biasa demi cinta, tapi orang yang kita cinta justru
tidak menyadari kalau kita mencintainya. Ini bukan hanya cinta bertepuk sebelah
tangan, tapi ini ironi yang amat menyakitkan ! Bayangkan betapa sakitnya hati
orangtua, ketika anaknya mengatakan bahwa ia tidak dicintai orang tuanya. Padahal
orang tuanya telah merawat, membesarkan, memelihara, dan melakukan upaya
terbaik untuk memperjuangkan masa depannya.
Tuhan
berkata kepada umat Israel, “Aku mengasihi kamu”. Sebagai balasannya, umat
Israel justru bertanya, “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami ?”
Sungguh menyakitkan ! Seolah-olah Tuhan tidak pernah menyatakan kebaikanNya
kepada Israel. Mereka melupakan bagaimana Tuhan mengasihi Yakub (Israel) si
bungsu, daripada Esau (Edom) yang sebenarnya adalah anak sulung. Mereka menganggap
sepi segala kebaikan Tuhan saat mereka masih ada di Mesir, di padang gurun,
bahkan ketika mereka menjadi sebuah bangsa besar yang mendiami Kanaan ! Bangsa
Israel sungguh keterlaluan. Mereka tidak menganggap Allah sebapai bapanya,
sebab mereka tidak menghormatiNya. Mereka juga tidak menganggap Allah sebagai
tuannya, sebab mereka tidak takut kepadaNya (Ay.6). Mereka masih saja merasa
tidak dicintai Allah !
Orang
Kristen seperti ini sungguh menyedihkan. Ia sudah ditebus dengan darah yang
mahal, tapi menganggap diabaikan Tuhan. Diberkati Tuhan, tapi selalu
mengeluhkan ini itu. Ditolong Tuhan, tapi masih merasa kurang. Dipelihara dan
dicukupkan Tuhan, tapi masih menuntut ini itu. Mendapat kemurahan Tuhan, tapi
menganggap semuanya itu seolah-olah tidak ada. Dicintai Tuhan dengan nyawa dan
pengorbanan, tapi masih saja meragukanNya. Bukankah orang Kristen seperti ini
tidak ada bedanya dengan bangsa Israel yang tidak tahu berterima kasih ? Jika
sikap kita seperti ini, baiklah kita bertobat dan menyadari akan segala cinta,
kebaikan, kesetiaan, kemurahan, dan anugerah Tuhan yang tak terukur dalam hidup
kita. (Petrus Kwik)
“Aku mengasihi kamu,” firman TUHAN. Tetapi kamu berkata
: “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami ?” Bukankah Esau itu kakak Yakub
?” demikianlah firman TUHAN. “Namun Aku mengasihi Yakub (Maleakhi 1:2)”
Kita telah ditebus dengan
darah dan nyawa, masihkah kita meragukan cintaNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar