NAZAR RAJA DAUD
Yer 1-2; Mzm 36 , 23 Agustus 2023
Ketika Daud pertama kali diangkat sebagai raja, iapun membangun kerajaannya di atas kebenaran. Daud bernazar kepada Tuhan mengenai apa saja yang akan ia lakukan didalam membangun kerajaannya (Mazmur 101:1-8).
Berikut adalah nazar raja Daud kepada Tuhan : “Aku hendak memperhatikan kehidupan orang yang tak bercela... Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku didalam rumahku (ayat 2)”. Jika seorang raja Daud saja hendak memperhatikan kehidupan orang yang tak bercela didalam pemerintahannya, maka terlebih Tuhan. Tuhan pun memperhatikan kehidupan orang yang tak bercela. Orang yang menjaga rumahNya/baitNya. Rumah Tuhan / Bait Tuhan bukanlah dalam artian fisik (gedung gereja), namun tubuh kita, hati kita. Jagalah tubuh kita dari hal-hal yang najis, yang cemar, yang merusak, dan dapat membinasakan. Kalau kita tahu merokok dapat merusak tubuh kita, mengapa kita merokok ? Kalau kita tahu alkohol, narkoba, free sex dapat merusak tubuh kita, mencemari tubuh kita, mengapa kita melakukannya ? Siapa membinasakan Bait Allah, dengan cara-cara demikian, maka Allah akan membinasakannya ! Jagalah tubuhmu, sebab tubuhmu adalah Bait Allah !
“Tiada kutaruh didepan mataku perkara dursila; perbuatan murtad... (ayat 3)’. Perkara dursila dan murtad adalah hal yang menyakitkan hati Tuhan. Murtad itu jangan diartikan sempit seperti : meninggalkan kepercayaan yang dianut kepada kepercayaan yang lain. Murtad itu bisa saja kita orang beragama, namun masih hidup melanggar hukum-hukum Tuhan. Orang Kristen, namun perbuatannya melanggar Firman Tuhan, itu sama artinya dengan murtad. Sebab murtad itu sama dengan perbuatan / sikap yang tidak mau tunduk kepada Firman Tuhan.
“Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku, kejahatan aku tidak mau tahu (ayat 4)”. Hati yang bengkok artinya hatinya tidak lurus, serong dan menyimpang. Apa yang ada didalam hati tercermin dari perkataan dan perbuatan. Ingat ! Tuhan melihat apa yang ada di dalam hatimu ! Tuhan tertarik kepada kebenaran yang ada didalam hati, bukan tampilan luar ! Tampilan luar bisa saja berupa pencitraan, kemunafikan. Namun hati yang tulus dan murni tidak dapat menipu mata Tuhan.
“Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati aku tidak suka (ayat 5)”. Siapa yang mau bergaul dengan pengkhianat ? Di depan kita bilang A, tetapi dibelakang kita bilang B. Orang seperti itu sama Daud akan dibinasakan. Berhati-hatilah dalam memilih teman/pergaulan. Kita harus bergaul dengan orang yang baik dan benar. Orang baik bisa jadi pengkhianat, namun orang yang baik dan benar adalah setia. Daud juga tidak suka bergaul dengan orang yang sombong dan tinggi hati. Demikian juga Tuhan, Ia menentang orang yang sombong, dan congkak.
“Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku (ayat 6)”. Daud menyadari, dalam membangun pemerintahannya/kerajaannya, ia pasti membutuhkan orang-orang yang setia, yang akan menopang pemerintahannya. Ingat ! orang yang setia akan mewarisi negeri. Mengapa ? Karena Tuhan mencintai orang yang setia. Mari menjaga hidup kita kudus dan tidak bercela, agar kita didapati Tuhan berkenan.
“Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam didalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak didepan mataku (ayat 7)” Ingat ! Tuhan menentang penipu dan pendusta !
“Setiap pagi akan kubinasakan semua orang fasik.. akan kulenyapkan dari Kota Tuhan, semua orang yang melakukan kejahatan (ayat 8)”. Tuhan benci pada orang fasik, dan orang yang melakukan kejahatan. Ingat ! Kasih Setia Tuhan itu besar, namun Ia juga adil dan benar. Kalau Tuhan masih berkemurahan, mari bertobat dan hidup berkenan di hati Tuhan. Jangan sampai esok sudah tidak ada bagi kita dan kita belum sempat bertobat. Maka kebinasaanlah yang menanti kita ! (LA)
Questions :
1. Sebutkan apa saja nazar dari raja Daud dalam bacaan RKS hari ini ?
2. Apa yang mendasari seorang raja Daud bernazar ?
Values :
Seorang warga kerajaan tidak hanya konsisten didalam perkataan, namun juga didalam menepati janji
Janji adalah hutang yang harus ditepati, terlebih nazar kepada Tuhan
“Bernazarlah dan bayarlah nazarmu itu kepada TUHAN, Allahmu ! Biarlah semua orang yang disekelilingNya menyampaikan persembahan kepada Dia yang ditakuti ! (Mazmur 76:11)”
Happy Break Time |
Berikut adalah nazar raja Daud kepada Tuhan : “Aku hendak memperhatikan kehidupan orang yang tak bercela... Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku didalam rumahku (ayat 2)”.
BalasHapus