FOKUS KELEMAHAN ATAU ANUGERAH TUHAN
2 Raja-Raja 20-22 , 6 Juli 2024
Sebuah ilustrasi sekolah minggu yang relevan dengan kondisi saat ini, yaitu kisah 2 bejana air. Konon ada seorang petani di India yang selalu mengambil air menggunakan 2 buah bejana air. Salah satu dari bejana air tersebut terdapat keretakan yang jika bejana tersebut diisi air maka, selalu ada air yang merembes atau bocor. Bejana kedua kondisinya baik. Jadi jika petani tersebut berusaha untuk mengambil air dari sumber air untuk diangkut kerumahnya dengan cara dipikul, maka air yang berhasil dibawa sampai kerumah petani tersebut hanya 1,5 bejana karena retakan di bejana itu telah bocor atau tumpah setengah isi bejana tersebut.
Sang bejana bocor berkata kepada sang pemilik, “Mohon maaf karena saya selalu merugikan tuan, karena tidak pernah mendapat hasil penuh.” Sang pemilik hanya berkata, “tidak apa-apa, teruslah menjadi tempat menampung air yang diambil dari mata air.” Dua tahun berlalu, keadaan tidak berubah, bahwa Sang Petani hanya selalu berhasil membawa 1,5 bejana air. Akhirnya bejana yang retak ini putus asa dan berkata, “Lebih baik buang saja saya, karena saya hanya menjadi pembuat masalah karena selalu menumpahkan air.”
Sambil senyum Petani berkata kepada bejana retak ini, “Pada sisi manakah biasanya saya memikul kamu bejana retak ?” Bejana retak berkata, “Selalu pada sisi kanan”, ujarnya. Sang petani lanjut bertanya, “Sepanjang jalan dari mata air hingga rumah, pada sisi manakah kamu melihat lebih banyak tanaman ?” Sang bejana retak berkata sambil berpikir “Nampaknya sisi kanan, tapi apa hubungannya dengan saya, bejana retak tak berguna ini ?” Petani ini berkata, “Tahukah kamu, bahwa setiap tetesan airmu selalu membasahi tanah pada sisi kanan, sehingga benih-benih tanaman di sebelah kanan dapat bertumbuh sehat dan segar.”
Firman Tuhan hari ini mengajar kita untuk tidak hanya fokus pada kelemahan dan kekurangan kita, apalagi membandingkan dengan orang lain. Kasih karunia Allah justru bekerja dibalik semua kelemahan-kelemahan kita. Dibalik kelemahan kita ada karya Allah yang menjadikan kita berkat pada aspek lain. JK Rowling yang pada masa mudanya sering dianggap pelamun, penghayal di kelas, akhirnya menjadi penulis besar dengan karya besarnya Harry Potter. Tentu yang menjadi penentu bukanlah kelemahan kita tetapi Sang Pemilik hidup kita yang selalu bisa pakai kita bahkan dalam kondisi kelemahan kita. Anda mengerti ? (HA)
Questions :
1. Apakah Anda punya kelemahan ? Bagaimana Anda mengontrolnya ?
2. Apakah Tuhan akan tetap bisa memakai Anda menjadi saluran berkatNya meskipun Anda memiliki kelemahan ? Diskusikan !
Values :
Kasih karunia Allah justru bekerja di balik semua kelemahan kelemahan kita.
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku : “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:9)”
Fokuslah selalu pada Tuhan dan kehendakNya, bukan pada kelemahan / kekurangan kita.
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku : “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:9)”
BalasHapus