*God's Inclusion*
[Penyertaan Tuhan]
*Keluaran 33:15,* _"Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini"._
Dari Keluaran 33 merupakan tentang Musa yang memohon penyertaan Tuhan untuk berjalan bersama-sama bangsa Israel di padang gurun menuju tanah Kanaan. Dimana bangsa Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk, walaupun Tuhan telah menunjukkan banyak mukjizat dan memelihara mereka, namun bangsa ini tetap saja bersungut-sungut. Bila kita cermati di Keluaran 32 tertulis bahwa bangsa Israel memalingkan diri dari Tuhan dengan membuat patung anak lembu emas serta sujud menyembah kepadanya. Kemudian sebagai akibat perbuatan mereka, Tuhan tidak berkenan untuk menyertai bangsa Israel. Akan tetapi, mendengar ancaman dari Tuhan, lalu bangsa Israel pun berkabung dan Musa memohon agar kiranya Tuhan tetap berkenan menyertai mereka. Tetapi ada satu bagian yang menarik di pasal 33 ayat 15, dimana Musa sangat memahami betul bahwa kehadiran Tuhan di tengah bangsa Israel merupakan hal yang terpenting, sehingga dia pun memohon agar kiranya Tuhan sudi beserta dengan mereka.
Jadi kondisi tanpa kehadiran Tuhan, maka mustahil bagi bangsa Israel untuk lari dari kejaran kereta Firaun serta dalam menghadapi tantangan-tantangan lainnya. Barangkali Keluaran 33 dapat mengingat kembali akan perjalanan hidup kita. Barangkali ada banyak hal yang dapat di syukuri, namun ada juga hal-hal yang menjadi pertanyaan kita. Misalnya, pada saat kita dinyatakan mendapat jawaban atas pergumulan kita dan telah sekian lama didoakan. Akan tetapi, pada waktu bersamaan kita banyak dikecewakan oleh orang-orang yang di kasihi, bahkan oleh seseorang yang rohani. Barangkali kita akan bertanya, apakah yang akan terjadi dalam perjalanan hidup ini selanjutnya ? Oleh sebab semua bisa secara tiba-tiba berubah dan dapat muncul "keraguan/kebimbangan dalam menghadapi hari-hari yang ada. Kita barangkali mempunyai beberapa perencanaan ke depan, akan ada kesan sulit menikmati kehadiran Tuhan dalam tiap perencanaan yang dibuat. Kita mungkin akan sibuk memikirkan bagaimana caranya supaya apa yang kurencanakan terwujud tanpa mempercayai bahwa Tuhan akan menyertai perjalananku.
Nampaknya seperti demikianlah bangsa Israel yang meragukan penyertaan Tuhan, padahal Tuhan telah membuktikan penyertaan-Nya. Maka bila demikian kondisinya marilah kita mengingat kembali bahwa meskipun apa yang kita inginkan tidak berjalan seperti kemauan kita, namun Tuhan selalu menyertai perjalanan kita. Seperti halnya bangsa Israel di padang gurun diberkati Tuhan dengan burung puyuh, roti mana, tiang api, dan tiang awan, dan Tuhan pun dalam pemeliharaan-Nya yang sempurna akan menyediakan segala yang kita butuhkan. Lalu kapankah terakhir kalinya kita memohon tuntunan dan penyertaan Tuhan ? Apakah senatiasa kita melakukannya ? Kita barangkali bila jujur, kerap kali lupa atau malah tidak lagi melakukannya ketika perjalanan hidup kita rasa baik-baik saja tanpa masalah bukan. Akan tetapi bisa berbeda, ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik, dikepung masalah, dan terjepit, seseorang mulai tersadar akan pentingnya pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam hidup ini. Tuhan menjadi murka kepada umat-Nya Israel, hal tersebut dikarenakan mereka telah menyakiti hati-Nya dengan menyembah patung anak lembu emas. Dan murka yang membuat Tuhan membinasakan lebih dari tiga ribu orang dari umat tersebut.
Dan Tuhan sepertinya enggan untuk menyertai umat itu, karena dosa sudah merusak segalanya. Meskipun demikian, Dia tetap meminta Musa dan umat-Nya untuk melanjutkan perjalanan dengan janji bahwa Dia tetap menyertai Musa. Namun bagi Musa, apalah artinya melanjutkan perjalanan jika Tuhan tidak menyertai bangsa itu juga ?
Sehingga Musa merasa perlu untuk memohon kasih karunia Tuhan agar Ia menyertai umat-Nya juga. Jadi penyertaan Tuhan itu tidak melulu soal bahwa Dia akan selalu melindungi, menjaga, memberkati, atau melepaskan diri kita dari setiap kesulitan di depan kita. Tetapi penyertaan-Nya lebih kepada kasih karunia-Nya yang memberi kita kekuatan, pimpinan, serta bimbingan hidup agar kita dapat berjalan dalam kehendak-Nya. Kasih karunia yang akan memampukan kita dalam menghadapi berbagai tantangan seberat apa pun di hadapan kita. Franklin Graham menyatakan, _"Tidak peduli badai apa yang kamu hadapi, kamu perlu tahu bahwa Tuhan mengasihimu. Dia tidak meninggalkanmu"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar