H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 20 Desember 2024

Prioritas Hidup

 *Life Priorities*

[Prioritas Hidup]


*Matius 6 : 21,* _"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"._


Ayat di atas secara sederhana berarti bahwa, hal-hal yang di berikan uang, waktu, dan perhatian kita, merupakan hal-hal yang akan diperhatikan oleh hati kita adanya. Praktismya kita tahu ini benar bahwa, pada saat kita berinvestasi pada sesuatu, hal tersebut mulai berarti bagi kita; dan jelas kita berinvestasi dalam hal-hal yang berarti bagi kita. Secara umum untuk memahami bagian Kitab Suci mana pun dengan lebih baik, kita alangkah baiknya untuk melihat konteks di sekitarnya dengan Kitab Suci yang terkait. Dimana pernyataan Yesus dalam Matius 6, _"di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"_ muncul dalam konteks Khotbah di Bukit. Pasca peringatan-Nya untuk tidak berpuasa demi pujian orang lain, tetapi demi Tuhan, _"dan Bapamu yang melihat rahasia akan membalasnya kepadamu"_ (Matius 6:18), Yesus berkata: _"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"_ (Matius 6:19–21). Poin utama Yesus adalah agar fokus kita seharusnya bukan pada hal-hal duniawi yang cepat berlalu, namun pada hal-hal yang bernilai kekal. 


Kita selayaknya memiliki perspektif surgawi, yang bertujuan untuk menghormati Tuhan, termasuk dengan harta duniawi kita. Maka jikalau fokus seseorang adalah mengumpulkan kekayaan duniawi untuk diri sendiri dan rasa aman, akan terhalang untuk melayani Tuhan. Yesus sendiri menggambarkan hal ini dalam Perumpamaan tentang Orang Kaya yang Bodoh (Lukas 12:13–21), yang membangun lumbung yang lebih besar untuk menyimpan hasil panennya yang melimpah dan berkata kepada dirinya sendiri, _"Jiwaku, engkau memiliki banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bergembiralah"_ (Lukas 12:19). Tetapi firman Allah kepadanya: _"Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa yang telah kau persiapkan, untuk siapakah itu?"_ _Demikianlah halnya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah"_; (Lukas 12:20–21). Jadi harta duniawi bersifat sementara; harta tersebut tidak akan mengikuti seseorang ke akhirat. Dan, seperti yang Yesus tunjukkan dalam Matius 6, harta itu juga dapat dengan mudah hilang adanya. 


Jelas bahwa para murid Tuhan

Yesus harus mengambil keputusan yang benar tentang bagaimana bersikap terhadap kebutuhan materil. Dan jikalau tidak, ada beberapa ancaman terhadap kesetiaan seseorang kepada Tuhan akan terjadi ! Pertama, harus tahu membuat prioritas yang benar. Yang diprioritaskan adalah harta surgawi, bukan harta duniawi. Kita harus mengutamakan yang kekal dan menomor sekiankan yang sementara. Kedua, perlu realistis. Yesus menyatakan jika harta duniawi menjadi prioritas seseorang, maka hati pun akan tertambat kepada dunia ini. Maka harta duniawi harus ditempatk sebagai hamba dan alat, jika tidak, akan _"melonjak"_ menjadi tuan, dan kita akan di "sisihkan"nya, dijajahnya dan seseorang akan menjadi diperbudak. Ketiga, prioritas seseorang soal harta akan membuat kehilangan sukacita dalam hidup ini. Hidup seseorang akan terbungkuk memikul beban, kekuatiran tentang kebutuhan sehari-hari, juga kebutuhan akan hari depan. Dan juga akan membuat kehidupan Kristen seperti ini memprihatinkan, dan akan bagaikan kehidupan seseorang yang tidak mengenal Tuhan. Jadi Tuhan Yesus mengajak kita mengubah cara pandang kita mengenai kebutuhan materi. Dia mengingatkan kita akan kebutuhan dalam hidup tidak sama dengan kehidupan itu sendiri. Sementara makanan, pakaian, tempat tinggal, dan harta adalah penunjang kehidupan. Dan yang lebih penting untuk kita perhatikan dan yang menjadi kepentingan utama, sebab perhatian Tuhan Yesus adalah kehidupan kita sendiri. Kita diajak-Nya untuk menghargai hidup berdasarkan kasih dan perhatian-Nya, bukan berdasarkan apa yang kita makan, pakai, dan miliki. Firman-Nya menuntut kita membuat komitmen mutlak hanya kepada Tuhan  saja. Maka inti prinsip inilah maksud Tuhan: mendahulukan _'Kerajaan Allah dan memercayai bahwa Dia yang memenuhi kebutuhan, keperluan materi kita'._ Billy Graham menyatakan, _"Ketika kita datang kepada Kristus, kita bukan lagi orang terpenting di dunia ini bagi kita; Kristuslah yang terpenting. Alih-alih hidup hanya untuk diri kita sendiri, kita memiliki tujuan yang lebih tinggi: hidup untuk Yesus"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*








2 komentar:

  1. Ketika kita datang kepada Kristus, kita bukan lagi orang terpenting di dunia ini bagi kita; Kristuslah yang terpenting. Alih-alih hidup hanya untuk diri kita sendiri, kita memiliki tujuan yang lebih tinggi: hidup untuk Yesus.

    BalasHapus
  2. *Matius 6 : 21,* _"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"._

    BalasHapus