*God Gives All Things*
[Tuhan Mengaruniakan Segala Sesuatu]
*Roma 8:32,* _"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"_ Bahasa aslinya Yunani, berbunyi: _"ὅς γε τοῦ ἰδίου Υἱοῦ οὐκ ἐφείσατο, ἀλλὰ ὑπὲρ ἡμῶν πάντων παρέδωκεν αὐτόν, πῶς οὐχὶ καὶ σὺν αὐτῷ τὰ πάντα ἡμῖν χαρίσεται;"_
Konteks dari ayat ini merupakan bagian dari surat Roma yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, dimana surat ini berbicara mengenai pentingnya iman dan kasih Allah dalam kehidupan kita. Pengertiannya secara praktis, ayat ini berbicara tentang kasih Allah yang begitu besar sehingga Dia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri Yesus Kristus, untuk diserahkan bagi kita semua. Dan Allah sendiri melakukan ini agar kita dapat menerima pengampunan dosa dan menjadi anak-anak-Nya. Ayat ini memiliki beberapa implikasi praktis di kehidupan ini: dengan menunjukkan bahwa kasih Allah begitu besar, hal ini berarti bahwa kita dapat percaya pada kasih Allah serta merasa aman dalam hubungan kita dengan-Nya. Tentang pengampunan dosa, Allah lakukan agar kita dapat menerima pengampunan dosa.
Hal ini berarti bahwa kita dapat percaya pada pengampunan dosa yang diberikan oleh Allah melalui Yesus Kristus. Serta adanya kehidupan yang baru melalui Yesus Kristus, menunjukkan bahwa kita dapat memiliki kehidupan yang baru dan lebih baik dengan Allah. Sebagai ilustrasi, biasanya seorang ibu sedang mengalami kehamilan anak kedelapan, lalu seorang kerabatnya memohon agar ibu tersebut kelak bisa memberikan anak kedelapannya tersebut untuk dimilikinya. Dan ia juga berjanji akan menyayangi, merawat, mendidik, dan memberikan fasilitas terbaik untuk anak itu karena ia sangat merindukan untuk mendapat anak. Hal tersebut dimaklumi, sebab ia tidak memiliki anak atas pernikahannya selama ini. Lalu Ibu tersebut dapat menyatakan, bahwa ia tidak akan menyerahkan anaknya walaupun sudah memiliki tujuh orang anak sebelumnya.
Jelas hal ini amat sangat berbeda dengan Tuhan Allah, _Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Dia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri._ Dia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal bukan untuk mendapat perlakuan dan fasilitas terbaik, namun sebaliknya telah mendapat perlakuan yang sangat kejam-dicambuk, dimahkotai duri, diolok-olok, diludahi, lalu disalibkan demi menanggung dosa banyak orang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Kita tentu ta'u bahwa kita telah ditebus bukan dengan barang fana, bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tisak bernoda dan tidak bercela. Untuk itu, mari kita menghargai pengorbanan Kristus serta jangan menyia-nyiakan anugerah Allah yang telah kita terima. Dan mari kita juga hidup dengan cara hidup sebagai anak-anak yang taat, tidak menuruti hawa nafsu yang menguasai kita pada waktu kebodohan, tetapi hendaklah kita menjadi kudus dalam seluruh hidup kita sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kita. Max Lucado menyatakan, _"Kita tidak dapat membalas kasih Allah dengan apa pun, tetapi kita dapat meresponsinya dengan kasih dan ketaatan. Ini adalah cara kita untuk menunjukkan rasa terima kasih kita kepada Allah atas kasih-Nya yang begitu besar"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Kita tidak dapat membalas kasih Allah dengan apa pun, tetapi kita dapat meresponsinya dengan kasih dan ketaatan. Ini adalah cara kita untuk menunjukkan rasa terima kasih kita kepada Allah atas kasih-Nya yang begitu besar.
BalasHapus*Roma 8:32,* _"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"
BalasHapus