Merenungkan Bahan PA Pers. Kaum Ibu (Moria).
Teks : Ibr. 13: 4-5
Tema: Menjaga Kekudusan Pernikahan
Dlm FT ini disampaikan nasihat kpd jemaat Tuhan, agar:
1. Menghormati pernikahan masing2 & tdk mencemarkan tpt tidur, krn pejinah akan dihakimi Tuhan
2. Tidak menjadi hamba uang, ttp mencukupkan diri dgn apa yg ada pd masing2, krn Tuhan tdk akan meninggalkan umat-Nya
Apa yg dpt kita pelajari & lakukan dr FT ini?
1. FT di atas berlaku juga bagi kita yg sdh percaya & beriman kpd Yesus yg hidup pd zaman sekarang.
Karena itu, semua kita harus menghormati pernikahan kita masing2 & kita tdk boleh mencemarkan tpt tidur kita, krn pejinah sendiri akan dihakimi oleh Tuhan, shg menderita sendiri.
Selain itu, org yg berjinah pasti akan menyakiti dirinya sendiri, pasangannya, anak2nya keluarganya & masyarakatnya.
Pejinah juga akan sangat sulit utk menjadi garam & terang dunia, akan sangat sulit utk menjadi saksi, bhw Yesus adalah Tuhan & juru selamat pd hal itulah tugasnya.
Karena itu, kita semua harus menghindari sama sekali perjinahan & perselingkuan.
2. Firman Tuhan ini juga masih berlaku bagi kita yg sdh percaya & beriman kpd Yesus yg hidup pd zaman ini.
Kita seharusnya tidak lagi menjadi hamba uang, ttp kita harus mencukupkan diri dgn apa yg ada pd kita masing2, krn Tuhan tdk akan meninggalkan umat-Nya.
Untuk itu, kita membutuhkan ketrampilan penatalayanan (menejemen) keuangan bagi keuangan kita sendiri.
Kita harus mendata berapa pemasukan kita & berapa pengeluaran kita & harus ada yg disisakan utk di tabung.
Kita tidak boleh memakai uang kita utk memenuhi keinginan kita, ttp utk memenuhi kebutuhan saja & itupun bisa disesuaikan dgn keuangan.
Misalnya kita membutuhkan kendaraan, mk beli sesuai keuangan & bukan keinginan & apalagi gengsi. Begitu juga dgn 9 bahan pokok hrs dibeli sesuai dgn keuangan kita.
Penatalayanan (menejemen) keuangan hrs dilakukan dgn ketat dan mendoakannya, spy jangan nikmat membawa sengsara.
Semoga perenungan ini mempermuliakan Tuhan & memberkati kita. (PB).
Sumber : renungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar