BILANGAN 25
Oleh bang Tuan Juniar
Saya tertarik menuliskan dan berbagi bahan saat teduh Bilangan 25.
Kisah ini dimulai dengan berakhirnya kisah Balak - Bileam dalam upaya Balak membujuk Bileam mengutuki bangsa Israel. Keinginan ini digerakkan ketakutan Balak dengan pergerakan bangsa Israel yang "menjilat" (22:4) habis bangsa yang menghalangi mereka. Bahkan Sihon pudar ketokohannya, sage kepahlawanan (21:27-29) hilang begitu saja dengan suatu perang yang tidak terlalu panjang dicatat dalam sejarah Israel, hanya satu ayat (21:24). Tidak ada dan tidak akan ada yang dapat menghentikan mereka, sendiri atau bersama-sama. Kisah Bileam ini membuka titik terang bagi musuh.
Adalah bangsa Midian yang menemukan titik kekuatan bangsa Israel; Allah-nya yaitu TUHAN. Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel. TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, dan sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka. (23:21). Ya, mereka memiliki TUHAN yang menyertai mereka. Selama kondisi ini terpelihara, tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel. Pikirkan siasat - by design - pisahkan mereka dengan TUHAN, sekali lagi, pisahkan mereka dengan TUHAN. … sebab mereka telah melawan kamu dengan daya upaya yang dirancang mereka terhadap kamu (25:18)
Pilihan jatuh pada siasat paling primitif, dasar, alami, sederhana, manusiawi tetapi kuat dan efektif; hasrat birahi dan perempuan. Mereka punya perempuan yang terkenal cantik, menggoda dan mengikat; perempuan Moab. Memang TUHAN kekuatan mereka tetapi bangsa itu, laki-laki mereka kelemahan mereka. Waktu yang tepat, Israel berkemah di Sitim, mereka sedang berhenti siasat dilakukan. Benar, tidak menunggu lama mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab. (25:1). TUHAN marah, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel; (25:3).
Sampai di sana prediksi mereka benar, yang tidak mereka ketahui adalah bahwa mereka sedang menghadapi TUHAN yang setia. Mereka tidak punya pengalaman dengan TUHAN yang setia, mereka hanya punya pengalaman dengan ilah yang murka. Mereka tidak mengenal TUHAN yang memelihara, melindungi dan mengasihi juga tidak dengan TUHAN yang memiliki bangsa-Nya. Satu lagi, mereka tidak pernah tahu bahwa mereka tidak melawan bangsa Israel tetapi TUHAN. TUHAN bertindak, Ia menjaga kekudusan-Nya dengan tulah, Israel diingatkan dan menghadap TUHAN bertangis-tangisan di depan Kemah Pertemuan (tabernacle). Upaya Zimri bin Salu dan Kozbi binti Zur untuk menuntaskan misi kemurkaan ini - dengan memasuki Kemah Pertemuan menuju Kemah Suci (the temple) - kandas di tombah Pinehas yang membunuh mereka di ruang tengah (into the tent) (25:8). Pinehas bangkit meninggalkan ritual bertangis-tangisan memahami mencegah mereka sampai di Kemah Suci jauh lebih penting dan mendesak. Murka TUHAN reda dengan matinya pembuat dosa tepat di ruang tengah - tempat pemotongan korban penghapus dosa (area slaughter tables). Tidak ada lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa sebagai pengganti orang yang berdosa (Im 4:13-15)
Kisah ini begitu penting dalam sejarah Israel, sedemikian rupa setiap nama dicatat; Moab, Pinehas, Eleazar, Harun, Zimri, Salu, Kozbi, Zur dan Midian sebagai pengingat bagi Israel dan keturunan mereka. TUHAN kekuatan mereka, TUHAN melindungi mereka, TUHAN yang setia, TUHAN yang kudus. Kelemahan ada pada mereka tetapi TUHAN yang berperang untuk mereka. Ia tidak membiarkan nama-Nya dan bangsa-Nya dihancurkan oleh bangsa lain.
Bagaimana dengan kita?
Kiranya memberi pencerahan dan pencerahan datang dari Roh Kudus.
TJ Situmorang
Kelak kisah ini terulang ddalam sejarah Israel.
• Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, (1Ki 11:1 ITB)
• … masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. (Neh 13:23 ITB)
• Bisa digambarkan Zimri bin Salu dan Kozbi binti Zur merupakan pasukan berani mati yang diutus menyelesaikan misi ini
• 13 Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah, 14 maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah Pertemuan. 15 Lalu para tua-tua umat itu harus meletakkan tangan mereka di atas kepala lembu jantan itu di hadapan TUHAN, dan lembu itu harus disembelih di hadapan TUHAN. (Lev 4:13-15 ITB)
• Bagi kita Perjanjian Lama adalah Firman Tuhan tetapi bagi bangsa Israel adalah Firman Tuhan, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), Undang-Undang (Dasar) dan Etika Bangsa
Oleh bang Tuan Juniar
Saya tertarik menuliskan dan berbagi bahan saat teduh Bilangan 25.
Kisah ini dimulai dengan berakhirnya kisah Balak - Bileam dalam upaya Balak membujuk Bileam mengutuki bangsa Israel. Keinginan ini digerakkan ketakutan Balak dengan pergerakan bangsa Israel yang "menjilat" (22:4) habis bangsa yang menghalangi mereka. Bahkan Sihon pudar ketokohannya, sage kepahlawanan (21:27-29) hilang begitu saja dengan suatu perang yang tidak terlalu panjang dicatat dalam sejarah Israel, hanya satu ayat (21:24). Tidak ada dan tidak akan ada yang dapat menghentikan mereka, sendiri atau bersama-sama. Kisah Bileam ini membuka titik terang bagi musuh.
Adalah bangsa Midian yang menemukan titik kekuatan bangsa Israel; Allah-nya yaitu TUHAN. Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel. TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, dan sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka. (23:21). Ya, mereka memiliki TUHAN yang menyertai mereka. Selama kondisi ini terpelihara, tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel. Pikirkan siasat - by design - pisahkan mereka dengan TUHAN, sekali lagi, pisahkan mereka dengan TUHAN. … sebab mereka telah melawan kamu dengan daya upaya yang dirancang mereka terhadap kamu (25:18)
Pilihan jatuh pada siasat paling primitif, dasar, alami, sederhana, manusiawi tetapi kuat dan efektif; hasrat birahi dan perempuan. Mereka punya perempuan yang terkenal cantik, menggoda dan mengikat; perempuan Moab. Memang TUHAN kekuatan mereka tetapi bangsa itu, laki-laki mereka kelemahan mereka. Waktu yang tepat, Israel berkemah di Sitim, mereka sedang berhenti siasat dilakukan. Benar, tidak menunggu lama mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab. (25:1). TUHAN marah, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel; (25:3).
Sampai di sana prediksi mereka benar, yang tidak mereka ketahui adalah bahwa mereka sedang menghadapi TUHAN yang setia. Mereka tidak punya pengalaman dengan TUHAN yang setia, mereka hanya punya pengalaman dengan ilah yang murka. Mereka tidak mengenal TUHAN yang memelihara, melindungi dan mengasihi juga tidak dengan TUHAN yang memiliki bangsa-Nya. Satu lagi, mereka tidak pernah tahu bahwa mereka tidak melawan bangsa Israel tetapi TUHAN. TUHAN bertindak, Ia menjaga kekudusan-Nya dengan tulah, Israel diingatkan dan menghadap TUHAN bertangis-tangisan di depan Kemah Pertemuan (tabernacle). Upaya Zimri bin Salu dan Kozbi binti Zur untuk menuntaskan misi kemurkaan ini - dengan memasuki Kemah Pertemuan menuju Kemah Suci (the temple) - kandas di tombah Pinehas yang membunuh mereka di ruang tengah (into the tent) (25:8). Pinehas bangkit meninggalkan ritual bertangis-tangisan memahami mencegah mereka sampai di Kemah Suci jauh lebih penting dan mendesak. Murka TUHAN reda dengan matinya pembuat dosa tepat di ruang tengah - tempat pemotongan korban penghapus dosa (area slaughter tables). Tidak ada lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa sebagai pengganti orang yang berdosa (Im 4:13-15)
Kisah ini begitu penting dalam sejarah Israel, sedemikian rupa setiap nama dicatat; Moab, Pinehas, Eleazar, Harun, Zimri, Salu, Kozbi, Zur dan Midian sebagai pengingat bagi Israel dan keturunan mereka. TUHAN kekuatan mereka, TUHAN melindungi mereka, TUHAN yang setia, TUHAN yang kudus. Kelemahan ada pada mereka tetapi TUHAN yang berperang untuk mereka. Ia tidak membiarkan nama-Nya dan bangsa-Nya dihancurkan oleh bangsa lain.
Bagaimana dengan kita?
Kiranya memberi pencerahan dan pencerahan datang dari Roh Kudus.
TJ Situmorang
Kelak kisah ini terulang ddalam sejarah Israel.
• Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, (1Ki 11:1 ITB)
• … masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. (Neh 13:23 ITB)
• Bisa digambarkan Zimri bin Salu dan Kozbi binti Zur merupakan pasukan berani mati yang diutus menyelesaikan misi ini
• 13 Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah, 14 maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah Pertemuan. 15 Lalu para tua-tua umat itu harus meletakkan tangan mereka di atas kepala lembu jantan itu di hadapan TUHAN, dan lembu itu harus disembelih di hadapan TUHAN. (Lev 4:13-15 ITB)
• Bagi kita Perjanjian Lama adalah Firman Tuhan tetapi bagi bangsa Israel adalah Firman Tuhan, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), Undang-Undang (Dasar) dan Etika Bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar