HARUS MENGASIHI SEPERTI YESUS KRISTUS MENYERAHKAN DIRINYA BAGI KITA
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Efesus 5:2 (TB)
Allah menghendaki kita hidup dalam kasih, tapi bukan sekedar kasih namun kasih yang sejati yaitu kasih tanpa pamrih. Menjadi standar kasih sejati adalah kasih Tuhan Yesus Kristus yang menyerahkan nyawa demi keselamatan umatNya. Sampai sedemikianlah kita harus belajar terus mengasihi sesama manusia sepanjang kehidupan kita.
Kadang kita bertanya kenapa kita harus hidup dalam kasih, bukankah hal itu sangat melelahkan kita. Apalagi untuk terus belajar mengasihi dengan tulus. Tetapi mau tidak mau kita harus menghidupi kasih itu karena ternyata kita hidup dan beroleh kehidupan pun hanya karena kasih dan mengasihi. Coba kita praktekkan hidup secara barbar tanpa kasih dan mengasihi, apa jadinya hidup kita, bisa kita saksikan dari pengalaman hidup banyak orang, lama kelamaan akan hancur dan binasa.
Kita diperintahkan mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi, bukan tanpa alasan melainkan Allah menginginkan kita terus belajar mengorbankan diri kita dan mempersembahkannya bagi kemuliaan Allah. Dia mau kita terus belajar mengasihi dengan tulus sejalan dengan mengembalikan kemuliaan hanya kepada Allah. Mengasihi berarti sama dengan mempersembahkan korban yang harum di hadapan Allah sebagaimana Kristus telah melakukannya dengan sangat gemilang dan menakjubkan.
Bagaimana kita dapat menghidupi kasih yang tulus itu di dalam hidup kita. Jangan kita sangka dengan mempersembahkan banyak uang ke gereja, menyumbang yayasan-yayasan, mengabdikan diri menjadi relawan, membagi-bagikan uang ke orang miskin adalah bukti kita sudah mengasihi sesuai perintah Allah itu. Bukan itu, yang Allah kehendaki adalah mengasihi dengan motivasi mengorbankan diri sebagaimana Yesus Kristus telah menyerahkan diriNya bagi kita. Jadi sebanyak apapun hal yang kita lakukan, yang kita anggap sebagai kasih tadi tanpa motivasi sebagaimana Kristus mengasihi kita, itu bukanlah kasih melainkan termasuk dosa. Betul, dosa memanfaatkan orang lain menjadi alat supaya kepentingan pribadi kita yang muncul pada akhirnya.
Kasih yang tulus dan sejati tidak mungkin bisa kita pelajari dan lakukan dalam hidup kita jika kita belum percaya dan serahkan diri lalu izinkan Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juru Selamat kita. Sering kita jawab sudah kok, aku sudah percaya, tapi ketika balik ditanya jadi sudah yakin akan masuk surga? Ya mudah-mudahan hatiku yang baik ini dan segala persembahan dan sumbanganku bisa membuat Allah mempertimbangkannya. Kita kira kasih Allah itu bisa kita beli dan kita tukar tambah. Berarti kita tidak akan mampu mengasihi dengan tulus jika Roh Allah belum diam dalam kita, belum serahkan diri yang berdosa untuk diselamatkan Tuhan Yesus, masih menyangka diri kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri.
Kiranya Allah sumber kasih sejati itu berkenan menganugerahkan bagi kita hati yang rindu dan haus akan kasih sejatiNya, hati yang terdorong untuk selalu mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi manusia berdosa. Hati yang selalu ingin membagikan kelimpahan kasih yang mendatangkan kehidupan bagi sekitar kita. Hati yang selalu gelisah dan tidak damai sejahtera sampai kita bertemu dan serahkan diri menerima kasih sejati Tuhan Yesus Kristus, sebagai jaminan kehidupan kekal bersama-sama denganNya di surga nanti. Amin.
#erbs090820
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
BalasHapusUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱