GELATIN
TULANG IKAN TENGGIRI
Content by : Rizal ariyanto (Alumni THP
Universitas Wiraraja Madura)
Mengenal
Gelatin
Gelatin merupakan turunan protein yang
diproduksi dengan cara hidrolisis kolagen. Sumber utamanya berada pada tulang,
kulit, serta jaringan penghubung hewani.
Gelatin banyak digunakan di industri
pangan sebagai pengental , pengemulsi,
pembentuk gel, dan sebagainya. Di industri non pangan, gelatin sebagai bahan
utama dalam pembuatan kapsul serta pembuatan bahan kosmetik.
Pengaplikasian gelatin dalam bidang pangan
mencapai 70% dan bidang non pangan mencapai 30% dari total produksi gelatin
yang ada di dunia, yang berasal dari kulit babi sebesar 45,80%, gelatin kulit
sapi sebesar 28,40%, sedangkan gelatin yang berasal dari tulang ikan sebesar
24,80% (Syamsuri dan Wardani, 2013).
Gelatin
dari Tulang Ikan
Di Indonesia pemakaian gelatin yang begitu
luas menyebabkan meningkatnya gelatin impor dan kebutuhan akan gelatin yang
halal dari masyarakat Indonesia.
Pemanfaatan tulang ikan tenggiri menjadi
bahan baku pembuatan gelatin merupakan upaya dalam meningkatkan ketersediaan
gelatin halal. Selain itu bagi pelaku usaha produk ikan, misalnya krupuk
amplang, dapat meningkatkan nilai ekonomi tulang ikan tenggiri.
Pada penelitian yang dibahas di artikel ini ,
digunakan variasi larutan asam cuka yang berbeda, yang bertujuan untuk
pembengkakan lebih cepat pada tulang ikan tenggiri. Sehingga pada saat
ekstraksi struktur kolagen akan lebih mudah terurai.
Kenapa
ikan tenggiri ?
Ikan tenggiri termasuk ikan yang melimpah dan
di Kabupaten Sumenep (Madura) sendiri tulang ikan merupakan limbah yang belum
dimanfaatkan secara maksimal. Tulang ikan tenggiri merupakan limbah pada proses
pembuatan krupuk amplang.
Salah satu sentra produksi krupuk amplang
yang ada di Kabupaten Sumenep yaitu berlokasi di Desa Kartasada, kecamatan
Kalianget. Pada sentra pengolahan krupuk amplang di Desa Kartasada, limbah
tulang ikan tenggiri dapat berisiko menimbulkan polusi. Oleh sebab itu
pemanfaatan tulang ikan tenggiri dapat menjadi alternatif mengurangi pencemaran
akibat pembuangan tulang ikan disekitar sungai pada sentra pengolahan krupuk
amplang.
Pakai
cuka , buat apa ?
Cuka atau asam asetat memiliki fungsi
menghdidrolisis kolagen, sehingga pada saat proses ekstraksi, struktur gelatin
yang terdapat pada tulang ikan lebih mudah terurai.
Penambahan larutan asam asetat pada saat
perendaman juga dapat meningkatkan nilai rendemen. Ini erat kaitannya dengan
banyaknya jumlah kolagen terlepas pada saat proses perendaman, sehingga
menghadapi perubahan membentuk gelatin . pemberian larutan asam asetat pada
larutan kolagen menjadi gelatin memiliki peranan yang sangat besar (Lombu et
al., 2015).
Kolagen yang terhidrolisis menggunakan asam
asetat cukup besar menghasilkan gelatin daripada menggunakan larutan asam
biasa, meskipun dilakukan pada waktu perendaman yang sama. Asam asetat juga
mempermudah kelarutan pada saat ekstraksi gelatin, karena membuat struktur
kolagen terbuka disebabkan beberapa pada ikatan molekul proteinnya terlepas
(Binambuni et al., 2018).
Gimana guys, tertarik jadiin penelitian di
tempatmu gak ?
Ikan Tenggiri |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar